09

4.5K 389 8
                                    

- Forgive Me -

- Chapter 09 -

- Written By HwangFitri127 -

- 🥀🥀🥀 -

Resto, 18:24 -

"Hyung ... Apa Papa tidak akan mencari kita?! Aku takut kalau papa khawatir!" rengek Haechan.

Jeno melirik Haechan dengan datar.

"Kau tak mengirim pesan untuknya?" tanya Jeno.

Haechan menggeleng lucu.

Jeno menghela napas panjang.

"Kirim pesan sekarang."

Tiga kata yang ke luar dari mulut Jeno bagaikan sebuah perintah mutlak yang tidak dapat dibantah oleh Haechan.

Haechan dengan cepat menelepon sang papa, Lee Taeyong.

Usai Haechan meminta izin kepada Taeyong dan berkata bahwa dia akan makan malam bersama Jeno, Taeyong mengizinkannya.

"Papa mengizinkan," kata Haechan.

Haechan melirik ke arah Jeno, sedangkan Jeno yang dilirik hanya meminum lemon tea-nya dengan santai sambil sesekali melirik ke arah jam tangannya.

"Kalau Hyung tak punya waktu, Hyung bisa mengantar aku pulang," ucap Haechan pelan tapi masih bisa didengarkan oleh Jeno.

"Memang tak masuk akal kalau aku meminta Hyung makan malam denganku. Ta ... Tapi, ini benar-benar sangat langka bagiku, Hyung," lanjutnya sedih.

"Sewaktu Ayah dan Papa belum bercerai, kita sering makan malam bersama tanpa Hyung. Da ... Dan itu semua karena kesibukan Hyung yang tidak aku ketahui bersama Papa dan Ayah."

"..."

"Hyung bersikap tak perduli dengan keluarga kita sewaktu masih sempurna. Ta ... Tapi ... Tapi, sekarang semuanya sudah berubah drastis. Hak asuh kita bahkan terbagi..."

"..."

"Kalau memang Ayah dan Papa tak bisa kembali bersatu sama seperti yang dulu, setidaknya kita jangan hilang komunikasi Hyung."

"..."

"Aku tahu bahwa Hyung tak menerima kenyataan kalau Hyung lahir dari rahim Papa yang menyandang status gay."

"..."

"Ta ... Tapi ... Pa ... Papa itu sangat sempurna, Hyung. Papa seorang pria tetapi dapat melahirkan dua orang anak sekaligus."

"..."

"Aku adikmu, Hyung. Jangan lupa kalau kita ke luar dari rahim yang sama..."

"..."

Haechan menghela napas panjang saat dia hanya melihat Jeno yang diam dan tak merespon apapun dari semua kalimat panjang yang dia ucapkan.

Haechan sedih, mengapa Jeno tampak tak perduli dengan keluarganya.

"Sini."

"Ha?!"

"Duduklah di sampingku."

"..."

Haechan mematung beberapa detik saat mendengarkan perintah Jeno yang memintanya untuk duduk berdampingan.

Ada rasa senang dan rasa heran yang bercampur saat Jeno memanggilnya untuk duduk berdampingan.

Forgive Me | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang