29

5K 338 19
                                    

- Forgive Me -

- Chapter 29 -

- Written By HwangFitri127 -

- 🥀🥀🥀 -

Sekolah, 07:23 -

"Apa yang kau lakukan, Berengsek?!"

"Hanya bermain."

"Apa kau ingin mencari masalah denganku?!"

"Dengan senang hati. Tapi, aku terlalu malas untuk mencarinya. Jadi, lebih baik kalau kau sendiri yang datang."

"Lepaskan karangan gilamu itu dari mading sekolah!"

"Kau punya tangan sendiri, kan? Untuk apa memintaku?"

Jeno mengepalkan kedua tangannya dengan emosi, lalu dengan marah dia mengambil sebuah note besar yang ada di mading itu.

"By one kalau kau ingin mencari masalah denganku!" sinis Jeno.

"Jeno! Apa benar kau punya adik laki-laki?! Bukannya kau itu anak tunggal?!"

"Dan apa maksud dari mading tadi?! Kau membiarkan adikmu terluka hanya untuk menjaga popularitasmu?!"

"Tega sekali kalau memang itu benar."

"Kasihan adikmu, Jeno."

"Kami tahu kalau kau dengan Asgar adalah musuh bebuyutan, tetapi setidaknya jangan menjebak adikmu untuk menjadi sandera."

"Lebih parahnya, kau malah membela orang yang selingkuh dan mengorbankan adikmu."

Jaemin tersenyum menang dengan mata yang tak berhenti menatap Jeno dengan santai.

Jeno membalas senyuman Jaemin dengan santai, lalu berkata.

"Itu hanya berita bohong," ucap Jeno.

Ah ... Jangan lupa senyuman manisnya yang memabukkan.

"Berita bohong?" ralat Jaemin bertanya.

"Aku memiliki banyak penggemar yang pastinya aku juga memiliki seorang haters-" Jeno menatap Jaemin.

"Dia ingin menjatuhkanku, tetapi dia tak punya kuasa," lanjutnya.

"Ah ... Jadi, kau tak mau mengakui adikmu?" tanya Jaemin.

"Jangan mengarang cerita. Aku tak punya adik," jawab Jeno.

Ada rasa marah dan emosi di dada Jaemin saat mendengarkan kalimat demi kalimat yang ke luar dari mulut Jeno.

"Uhm ... Bagaimana kalau ada orang yang tahu kalau kau punya adik, Jeno? Bisa saja ada bukti, kan?" tanya Jaemin santai.

Jeno tersenyum tipis.

"Silakan," jawabnya menantang.

Usai menjawab tantangan Jaemin, Jeno pergi begitu saja meninggalkan Jaemin.

Jaemin tersenyum menyeringai, lalu meletakkan kedua tangannya di depan dada.

"Kau sedang apa, Na?" tanya Haechan.

"Kau ke sekolah?!" kaget Jaemin.

Haechan mengerutkan keningnya.

"Kau kenapa harus datang ke sekolah?! Aku sudah melarangmu dan memintamu agar memiliki istirahat yang cukup!" kesal Jaemin.

Haechan terkekeh.

Forgive Me | MarkHyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang