- Forgive Me -
- Chapter 06 -
- Written By HwangFitri127 -
- 🥀🥀🥀 -
Sekolah, 07:12 -
Haechan mengutuk dirinya sendiri saat tersadar kalau dia pagi tadi meminta maaf pada Mark.
Ya, Haechan tahu bahwa sandwich-nya mengenai almamater OSIS yang digunakan oleh Mark. Tapi, itu salah Mark juga, kan?
Iya, salah Mark seharusnya! Alasannya, karena Mark berjalan tanpa melihat jalan.
Haechan benar-benar gelisah, marah dan bahkan kesal pada dirinya sendiri. Dia benar-benar bingung.
Lain halnya dengan Jaemin yang sedari tadi memperhatikan Haechan dengan alis kanan yang terangkat tinggi.
"Kenapa aku harus meminta maaf pada Mark?" batin Haechan gelisah.
"Seharusnya bukan hanya aku yang meminta maaf kalau begitu. Mark juga harus meminta maaf sama seperti apa yang aku lakukan!" kesalnya lagi di dalam hati.
"Kau kenapa, Chan?"
Haechan menatap Jaemin dengan cepat.
"Ti ... Tidak, Na," jawabnya gugup.
"Tidak bagaimana?!" heran Jaemin.
"Kau tampak gelisah dan bahkan menggigit kuku ibu jarimu!" lanjutnya kesal.
"..."
Jaemin menghela napas panjang.
"Apa ada sesuatu yang mengganjal pikiranmu?" tanya Jaemin.
Haechan tersenyum kecil lalu menggeleng.
"Lalu?" heran Jaemin.
Haechan menghembuskan napas dengan cukup panjang.
Haechan menatap Jaemin serius.
"Hari ini aku menabrak seseorang saat aku sedang memegang sandwich, lalu pakaian orang itu kotor. Tapi, di sini kami berdua yang salah! Dia yang tak melihat jalan!" keluh Haechan.
"..."
"Ta ... Tapi, aku juga merasa kalau di sini aku yang sangat bersalah. Sandwich-ku mengenai baju kebanggaannya hingga kotor ..." lanjutnya dengan sangat lirih.
"Wow! Siapa?!" tanya Jaemin histeris.
"A ... Ah ... Ka ... Kamu tak usah tahu!" gugup Haechan.
Haechan mengalihkan pandangannya dan tak sengaja kedua bola matanya bertemu tatap dengan Mark yang sedang berbicara dengan anggota OSIS lainnya.
Kedua mata Haechan membulat.
Mata Haechan semakin lebar, bahkan hampir ke luar dari tempatnya saat Mark berjalan ke arahnya.
"Na Jaemin."
Haechan mengalihkan pandangannya dengan cepat untuk menatap Jaemin yang baru saja dipanggil oleh Mark.
Sedangkan Jaemin hanya menatap Mark dengan tanda tanya.
"Apa kau membawa cadangan almamater ku?" tanya Mark.
"Ah ... Ada di lokerku. Aku sudah membawanya dua hari yang lalu. Tapi, kau sepertinya tak perduli dengan almamater itu," jawab Jaemin.
"Kau tampak lebih peduli dengan almamater pemberian kekasihmu, Kim Yeri," lanjut Jaemin menggoda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me | MarkHyuck
Teen FictionBagi Haechan, mencintai Mark bagaikan memeluk bunga mawar beserta tangkainya. Haechan dapat menghirup wanginya bunga mawar. Tapi, dia juga terluka karena dirinya tertusuk duri mawar hingga berdarah. Begitu juga dengan mencintai Mark. Mencintai Mark...