03 - Perhatian

50 6 0
                                    

~Happy Reading~

°
°
°

03 - Perhatian

Sekarang sudah jam 07.25 WIB yang artinya 5 menit lagi bel masuk akan berbunyi.

Namun, Angel belum juga terlihat di kelasnya maupun di sekeliling sekolah. Padahal, biasanya ia datang 15 menit sebelum bel masuk berbunyi.

"Woi Ndis!" Gendis yang tadinya sibuk bergosip dengan beberapa siswi lainnya pun sontak mengalihkan pandangannya ke arah suara bariton yang memanggilnya.

Rey. Dialah yang memanggilnya. Pria itu baru memasuki kelas. Ia berjalan menuju meja Gendis dan Angel sambil memasukkan ke dua tangannya di saku celana.

"Apa?!" Tanya Gendis dengan nada agak tinggi.

"Si Angel belum berangkat?" Ujar Rey balik bertanya.

"Yah menurut lo?" Ujar Gendis dengan wajah sinis. Jika saja Gendis bukan perempuan, rasanya Rey ingin memukul wajahnya.

Rey melirik kursi Angel. "Tu anak kemana sih? Chat gw tadi pagi juga belum di baca." Batinnya khawatir.

Kringggg! Kringggg!

Suara bel terdengar nyaring di telinga seluruh siswa SMA Cakrawala.

Gerombolan siswi di meja Angel dan Gendis sontak langsung membubarkan diri dan duduk di kursi masing-masing. Begitu pula dengan Rey yang dari tadi sibuk merenung, memikirkan Angel. Ia langsung duduk ke kursinya.

Sungguh pemandangan yang cukup langka bagi murid XII IPA 2. Karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Rey biasanya hanya masuk untuk titip absen dan tasnya saja.

Bu Dewi. Selaku wali kelas XII IPA 2 memasuki kelas untuk sekedar mengabsen para muridnya.

Ini sudah menjadi kebiasaan di SMA Cakrawala, untuk setiap wali kelas mengabsen seluruh murid kelasnya sebelum jam pelajaran di mulai.

"Adit!"

"Hadir Bu!"

"Adel!"

"Hadir Bu!"

"Allisa!"

"Hadir Bu!"

"Angel!"

"Sakit Bu! Itu udah saya buatkan surat izinnya." Ujar Qeysha selaku seksi kesehatan kelas XII IPA 2.

Bu Dewi kemudian mengambil selembar kertas yang berada di atas meja guru. Ia kemudian membaca tulisan yang tercantum pada kertas itu.

Setelah selesai, ia kemudian meletakkan kertas itu dan ingin lanjut mengabsen lagi. Namun, belum sempat ia membacakan nama berikutnya. Suara dorongan kursi serta meja dari barisan belakang langsung mengalihkan atensinya serta seluruh murid kelas itu.

Rey, ia mengambil tasnya tergesa-gesa dan langsung berlari meninggalkan kelas tanpa pamit.

"Rey! Mau kemana kamu!" Teriak Bu Dewi yang tentunya tidak di gubris oleh Rey.

°
°
°

Rey berada di depan pintu rumah Angel. Ia baru saja sampai di sana.

Rey terus menekan bel yang terpasang di tembok sebelah pintu dengan tidak sabar.

Tak lama kemudian, pintu rumah terbuka. Memperlihatkan seorang wanita paruh baya. Itu Bi Lis. Salah seorang pembantu di rumah Angel.

"Eh, den Rey. Kok ada di..."

"Angel ada di dalem kan Bi?" Potong Rey.

"Iya. Non Angel masih ada di kamar. Masih istirahat. Soalnya masih sakit." Jelas Bi Lis.

ANGELINA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang