07 - Taruhan

23 2 0
                                    

~Happy Reading~

°
°
°

07 - Taruhan

Sudah terhitung 5 hari sejak ke-6 anak baru itu ada di SMA Cakrawala, dan sudah terhitung 4 hari ke-6 anak baru itu dekat dengan R5 alias anggota inti Omorfos.

Saat ini mereka ber-13 sedang berada di kantin Mbak Yul.

Mereka sedang berceloteh dengan banyak topik yang menyabang dari satu topik hingga beberapa topik.

"Eh pak bos. Besok kan malming nih... Biasalah, ada job balapan. Lo mau daftar gak?" Ujar Roy bertanya kepada Rey.

"Gak ah. Gw lagi males balapan." Jawab Rey.

"Kalo gitu daftarin gw aja. Gw mau ikut balapan." Celetuk Reva.

"Lo mau balapan?" Ujar Rafi dengan wajah meremehkan.

"Iya. Emang kenapa? Gak boleh?" Tanya Reva.

"Bukannya gak boleh. Tapi lo kan cewek. Entar kalo kenapa-kenapa gimana? Cewek kan lemah. Lebay pula." Ejek Rafi yang langsung mendapatkan tatapan dingin serta tajam dari teman-temannya kecuali Angel.

Mereka menatap Rafi dengan perasaan agak kesal.

"Fi..." Panggil Angel di sela-sela minumnya.

Rafi menoleh ke arah Angel.

"Bilang apa tadi? Coba ulangi." Suruh Angel dengan nada datar.

Rafi hanya diam tak berani. Ditambah lagi, ia dikelilingi dengan beberapa pasang mata yang menatapnya dingin.

"Lo bilang cewek lemah? Sama lebay?" Ujar Angel yang di iringi senyuman sinis.

Rafi menggeleng takut. Entah kenapa ucapan Angel kali ini benar-benar menyeramkan baginya.

"Lo pernah ngerasain pukulan cewek?" Tanya Angel sambil menatap sinis.

Rafi menggeleng.

"Mau?"

Lagi-lagi Rafi menggeleng.

"Kenapa? Lo bilang cewek lemah." Ujar Angel. "Tarik kembali ucapan lo. Atau gw pukul lo, sampai babak belur." Ancamannya.

"I-iya, gw tarik kembali ucapan gw. Cewek itu gak lemah. M-mereka cuma gak mau nunjukin, kalo mereka kuat." Ujar Rafi takut.

Semua cewek yang ada di meja tempat mereka duduk sekarang langsung tersenyum senang. Angel memang bisa diandalkan dalam soal seperti ini.

Dia santai. Namun jika sudah tegas, semua akan langsung nurut kepadanya. Tapi, agak berbeda dengan Rey. Cowok itu kalau ditegasin oleh Angel malah semakin menjadi-jadi.

"Eh, Va. Lo jadi daftar gak?" Tanya Roy.

"Jadilah. Masa enggak."

°
°
°

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Seluruh murid bersiap untuk pulang dan kemudian berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.

Itu juga yang sedang murid kelas XII IPA 2 lakukan saat ini. Setelah itu, semua murid keluar dari kelas, menyisakan beberapa anak yang memiliki jadwal piket hari ini. Termasuk Rey.

Sebenarnya tadi cowok itu hendak kabur ketika disuruh piket. Namun, karena paksaan dari Angel, cowok itu akhirnya melakukan tugasnya dengan perasaan terpaksa.

"Itu kursinya diangkatin dulu. Baru disapu." Perintah Angel kepada Rey.

Lalu Rey mengangkat sebuah kursi dan diletakkannya kasar di atas meja.

ANGELINA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang