24 - Omorfos x Bruiser vs Killervoz dan Sebuah Rahasia

4 0 0
                                    

~Happy Reading~

°
°
°

24 - Omorfos x Bruiser vs Killervoz dan Sebuah Rahasia

"Hai, Angel! Kita ketemu lagi, sekarang." Sapa orang itu, sambil tersenyum smirk kepada Angel.

"Mau ngapain lagi, lo?!" Ujar Reva agak membentak.

"Santai dong... Gw, kan, cuma nyapa, Angel." Balas cowok itu. "Emm... Kalau gak salah, lo, itu wakil ketua Bruiser, kan?" Lanjutnya.

"Gak usah sokap, lo, anjing!" Bentak Reva.

"Mau ngapain lagi, lo, Leo?" Tanya Angel, tenang.

"Pertanyaan macam apa itu? Bukannya udah jelas, ya? Kalo, tujuan gw, itu... Cuma mau ngehabisin, lo." Jawab Leo. "Maju..." Titahnya.

Seluruh rombongan Leo, alias anak Killervoz langsung maju, menyerang rombongan Rey.

5R, Angel, dan teman-temannya langsung turun dari motor mereka masing-masing.

Rey langsung menghajar para pria yang sepertinya berumur beberapa tahun lebih tua darinya, dengan Angel yang turut membantunya menghalangi orang-orang yang hendak menyerang dari belakangnya.

Mereka berdua kini berdiri saling membelakangi satu sama lain, bersiap untuk menghajar orang-orang itu.

Angel kemudian berlari maju ke arah dua orang yang turut maju kearahnya. Ia kemudian menangkap dua kepalan tangan dua orang tersebut. Saat dua kepalan tangan lain kedua orang itu hendak memukulnya, ia langsung memelitir kedua tangan yang sedang di genggamnya. Sehingga membuat kedua orang tersebut berbalik badan, membelakanginya. Angel kemudian menendang punggung keduanya secara bergantian, hingga membuat mereka tersungkur di atas aspal.

"Mantap, Njel..." Puji Rey sambil menatap Angel, sebelum kemudian, ia membalikkan badannya dan menendang perut seseorang yang berusaha menyerangnya dari belakang.

"Dasar, pengecut. Beraninya nyerang dari belakang, lo. Sini, maju, lo. Lawan gw, dari depan, kalau berani." Tantang Rey. Pria itu kemudian bangkit dan berlari ke arah Rey, mencoba untuk menyerang cowok itu. Namun, serangannya langsung di tangkis dengan mudah oleh Rey. Pria itu agak meringis kesakitan, ketika kepalan tangannya di genggam erat oleh Rey. Wajah cowok itu terlihat sangat tenang, bahkan sebuah senyum manis terukir di sana. Namun genggaman tangannya, terasa sangat erat dan menyakitkan. Rey semakin mengeratkan genggamannya, membuat pria di depannya semakin meringis, kesakitan. Kemudian cowok itu, langsung mendorong kepalan tangan pria yang di genggamnya dengan kencang. Sampai-sampai, pria itu jatuh, terjungkal ke belakang.

Reva dan Ghea sedang mengerjai seseorang sekarang. Ya, mengerjai. Mereka memang sedang tidak ada niatan untuk berkelahi. Tapi, tidak ikut andil dalam hal seperti ini, bukanlah hal yang baik bagi mereka. Jadi, mereka memilih untuk bersenang-senang, dengan cara mengerjai seseorang.

Pertama, mereka mendorong-dorong pria itu, membuatnya berputar-putar dari Reva ke Ghea, kemudian kembali lagi ke Reva, hingga beberapa kali. Setelah itu, ketika pria itu masih kepusingan dan berjalan terhuyung-huyung, Reva sengaja berjongkok dan menjulurkan kakinya, di depan pria itu. Sehingga pria tersebut tersandung dan jatuh hingga mencium aspal.

"Hahaha! Mampus! Nyium aspal gak tuh..." Tawa Reva, mengejek pria itu. Ia kemudian menjulurkan tangannya kepada Ghea, dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ghea yang paham, kemudian menepuk telapak tangan Reva cukup kencang.

"Kayaknya seru tuh, si Reva sama Ghea, ngerjain orang itu. Jadi pengen ikut..." Celetuk Gendis yang saat ini sedang berjongkok di tepi jalan, sambil menonton perkelahian antara teman-temannya dengan orang-orang dewasa yang tidak ia kenal.

ANGELINA [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang