---
Sekolah sudah berlangsung selama satu minggu, semuanya tampak aman-aman saja. Kinan memandang malas Farel yang tengah menggerutu dikolong meja nya,laki-laki itu baru saja didatangi oleh adik kelas untuk minta foto. Katanya selama libur Farel semakin ganteng.
"Nan! Lo denger gue kan? Lo itu harus peduli sama gue, karena gue itu sahabat lo."
Kinan mendengus kasar, "sejak kapan aku mengakui kamu sahabat?"
Sangat menohok. Wajah Farel semakin tertekuk masam, matanya sudah mulai berkaca-kaca, Kinan menoleh pada Miya yang sangat nyenyak tidurnya. Kali ini guru sedang mengadakan rapat besar-besaran mengenai sistem pengajaran baru, bertujuan agar murid tidak jenuh.
Kenapa tidak diliburkan saja? Oh tidak akan! Sekolah mereka tidak mengenal kata libur cuma-cuma, selagi masih bisa datang kesekolah, kenapa tidak?
"Jangan berisik Farel! Nanti Miya bangun..." bisik Kinan pada Farel dengan pengertian. Tapi bukannya diam Farel malah tambah jengkel, dia memukul meja itu dengan keras membuat Kinan melotot kesal padanya.
"Padahal disini tuh gue yang butuh perhatian lo, kenapa lo malah perhatian ke Miya pendek itu."
Kinan merotasikan matanya malas, "jadi kamu cemburu sama Miya?"
Dan dengan lucunya Farel mengangguk seperti anak kucing. Kinan menoleh ke samping, mulutnya menganga begitu saja melihat Miya yang tidak terganggu sama sekali, apa telinga Miya juga mati fungsi pas tidur? Kinan kembali pada Farel yang sekarang tengah menulis apa di lantai, sangat memprihatinkan.
"Mau nya apa?" Tanya Kinan malas. Kinan menjerit karena Farel yang memeluk kakinya, "nanti temenin gue yuk."
Alis Kinan bertaut, "kemana?"
Farel tersenyum misterius, setelahnya dia beringsut mundur untuk keluar dari kolong meja Kinan. 'Brak! Kinan meringis sendiri melihatnya, Farel cengengesan sambil mengusap kepalanya yang terasa nyut nyutan.
"Ada deh, nanti siang gue jemput kerumah lo." Baru saja Kinan hendak protes, Farel sudah lari begitu saja kemejanya. Kinan mendesah pelan, bagaimana ini?
---
Kinan pov
Ramainya keadaan disini membuat ku kesal setengah mati , apalagi dengan tindakan orang yang tengah menyeretku menembus kerumunan massa ini.
Kaki ku menendang apa saja , bahuku bahkan sudah nyeri karena bersenggolan dengan banyak orang. Tanganku sendiri sudah mulai berkeringat karena lelah, sebenarnya apa yang orang ini cari?
"Farel!! Kamu ingin mencari siapa sih? , " tanyaku kesal.
Laki-laki itu membalikkan badannya lalu menyengir. "Pacar gue , " ucapnya enteng.
Rahangku jatuh begitu saja , ingin rasanya kumenendang dia. Tapi harus kutahan , karena mau bagaimanapun aku adalah fansnya.
Aku adalah fans rahasianya yang sangat beruntung bisa berkenalan dengannya , selama ini aku hanya mampu menatapnya dari jauh sambil berangan-angan akan menjadi pendampingnya.
Sekarang aku bahkan sudah menjadi teman dekatnya , tapi aku sungguh merutuki posisi ku sekarang. Dikira nya aku mau apa jadi nyamuk? Farel masih setia menyeret ku, sudah lah aku pasrah.
"Nah itu dia." Aku ikut melirik ke meja yang ditunjuk oleh Farel, disana ada seorang gadis cantik dan manis yang sedang bermain ponsel. Aku mendengus kasar, sedikit iri dengan gadis itu yang sangat manis.
"Aku disini aja, kamu sana." Usirku secara halus, jiwa ku sebagai fans tidak akan terima melihat dia berduaan dengan pacarnya.
Farel tersenyum tipis, dia berbalik badan dan mengacak rambutku pelan. Aku memukul tangannya , cape lho nyisir rambut ini, enak aja dia main berantakin.
"Yaudah, ntar gue kabarin kalo udah siap."
"Hm."
Aku langsung pergi keluar dari pusat perbelanjaan itu, aku duduk dikursi yang disediakan diluar nya. Semoga Farel aman-aman saja dengan pacarnya, jangan sampai aku dengar dia putus lagi. Apa laki-laki itu tidak jengah? Gonta ganti pacar terus , serasa dia orang paling ganteng aja.
Normal pov
Sekitar 15 menit kemudian Farel keluar darisana dengan wajah lesu nya, dia langsung berlari kearah Kinan yang tampak tenang menikmati awan. Dia duduk disamping Kinan dengan memeluk tangan gadis itu, "Kinan...." rengeknya.
Kinan membuka matanya dan langsung melayangkan tatapan tidak bersahabat pada Farel, sontak laki-laki itu menyembunyikan wajahnya dibalik rambut Kinan. Sudah bisa ditebak apa yang sebenarnya terjadi, "apa?"
Farel kembali mendongak, "gue diputusin." Cicitnya pelan. Kinan memejamkan matanya untuk meredam kesal yang sudah memuncak karena Farel, "terus? Biasanya kamu juga putus kan sama pacar kamu? Belum juga seumur jagung udah putus aja."
Farel melengkungkan bibirnya kebawah, dia menghentak-hentakkan kakinya dan merengek seperti anak kecil. Kinan menghela napas lelah, siapa sih yang akan tahan dengan sikap Farel ini? Dia hanya modal tampang saja. Selainnya? Beuh, bahkan berlari beberapa meter saja sudah ngos-ngosan.
"Lo mau bantuin gue nga?"
Kinan menaikkan sebelah alisnya, apa selama ini dia tidak membantu lelaki itu?
"Jadi pacar pura-pura gue selama beberapa waktu, gue nga tau kapan. Yang penting sampe rumor itu lenyap."
Kinan mendorong badan Farel kasar, matanya melotot tanda tidak terima. "Nga!" Bantah nya telak.
Farel mulai berkaca-kaca, dia segera berjongkok didepan Kinan dan menyatukan tangannya didepan dada. "Ini semua biar rumor gue yang suka gonta-ganti pacar hilang , nanti kita bakal umumin ke dunia maya kalau lo itu yang sebenarnya pacar gue."
Kinan mendengus, "reputasi gue taruhannya...."
Kinan mendengus kesal, kenapa sih laki-laki ini???
"Nan mau ya... pliss.. Lo satu-satu nya orang yang gue punya.."
Kinan merotasikan matanya sebal, "oke!! Tapi dengan syarat nga ada gandeng-gandengan dan semacamnya."
"Lah nga bisa gitu dong..."
"Atau nga sama sekali??"
Farel menghembuskan napas pasrah. "Oke deh , oke."
Setelah nya mereka berdua berjalan kerumah Kinan, selama diperjalanan Farel tidak berhenti tersenyum sambil memandang gadis yang ada disampingnya. Dia tidak menyangka kalau gadis yang tidak pernah menganggap kehadirannya kini sudah menjadi pacarnya, "sensei Kinan?"
Kinan dan Farel membalikkan badan, "oh! Sensei Leo."
Farel merutuk kesal, dasar Leo pengganggu!
---
Hai berjumpa lagi... jika menemukan kesalahan pengetikan dikomen ya... sebagai manusia budiman jangan lupa menghargai yah... siang bestie🙌
Semoga terhibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer ( E N D )
Teen Fiction"Reputasi gue taruhannya....." Kinan mendengus kesal, kenapa sih laki-laki ini??? "Nan, mau ya? Bantuin gue plisss... Lo satu-satunya orang yang gue punya." Kinan merotasikan matanya sebal , "oke!!! Tapi syarat nga ada acara gandeng-gandengannya...