DUA

492 54 0
                                    

Hay hay...

---

'Byurr

Semua murid di kantin menahan acara makan mereka , tengah terjadi aksi perundungan sekarang. Kakak kelas dengan pakaian yang mirip pelacur itu tersenyum puas , sedangkan gadis yang menjadi korban perundungan masih tertunduk dengan rambut basah.

"Lo!!! ," tunjuk kakak kelas itu pada Miya. Gadis itu langsung gelagapan , tangannya mencengkram seragam Kinan dengan kuat.

"Lo nga bakal gue ganggu , asalkan lo mau ninggalin ni cewe sama gue."

Miya refleks menggeleng , dia tidak akan meninggalkan sahabatnya yang tengah dirundung ini sendirian. Kakak kelas dan antek-antek nya itu tertawa keras , mereka mendorong bahu Kinan keras.

"Lo itu bikin temen lo kebawa arus jelek , kenapa lo diem aja? Nga malu diliatin sama adek kelas?"

Kinan masih menunduk , rambut kecoklatannya sudah kotor parah terkena kuah soto. Dia menggenggam tangan Miya kuat , dia meringis dalam hati.

Sorry Mi, gara-gara aku kamu jadi ketakutan.

"Ada yang mau bantu ni cewe? " semua murid menunduk pura-pura tidak tau. Jelas saja mereka tidak mau membantu , yang ada mereka ikut dirundung seperti Kinan.

"Woy!!! Nga ada yang mau bantu ni cewe?!!!" Karena semua nya diam , kakak kelas itu tertawa sinis. Dia menarik rambut Kinan kasar membuat kepala nya terangkat , Kinan meringis kecil.

"Lo liat mereka! Liat!!!" Bentak kakak kelas itu membuat Kinan mau tak mau menoleh keseisi kantin, dia mendecih melihat semua murid yang pura-pura makan sedangkan mengunyah saja mereka tak kuat.

"Nga ada yang mau nolong lo , gue kira lo bakal pindah sekolah tahun ini. Tapi..." kakak kelas itu bertepuk tangan heboh diikuti para anteknya.

Dia menarik dagu Kinan agar menatap nya , "...ternyata lo punya mental kuat juga ya.."

Dia menghempas kepala Kinan kesamping , tangan nya terangkat untuk melayangkan sebuah tamparan.

"Woi cabe!!"

Gerakan tangan kakak itu refleks berhenti , matanya melotot mencari siapa yang sudah meneriakkan nya dengan kata tidak sopan itu.

"Eh , lanjut kak. Gue tadi neriakin cabe gue yang lompat dari mangkok, " murid-murid segera menutup mulut mereka. Bisa-bisanya seorang Farel berkata seperti itu , dia baru saja memancing amarah sang kakak kelas itu.

"Sialan!!! Siapa suruh kalian ketawa?!! " tangannya kembali terangkat , sedangkan Farel sudah siap akan melayangkan sebuah garpu pada kakak kelas itu.

'Brakk!

Semuanya menahan napas sejenak begitu melihat kakak kelas tadi tersungkur dengan tidak elitnya dilantai, rok pendek nya tersingkap membuat semua nya mengalihkan tatapan. Walau masih ada yang mengintip.

"Woahh..."

Decakan kagum keluar begitu saja melihat Kinan yang berhasil membanting Windi dengan keras , wajah Kinan tampak biasa saja. Sedangkan Windi sudah menangis kencang pada para antek nya, dagu nya lecet , lutut nya berdarah.

Dan lebih parah nya , dia malu karena DALAMAN NYA DILIHAT SEMUA ORANG!!!

"Kinan , lo baik-baik aja?"

Kinan menyeret Miya untuk keluar dari kantin, dia malas kalau tiba-tiba Windi kembali datang dengan perundung baru.

Tadi dia hanya refleks menangkis tangan Windi dan membanting nya kelantai , merasa bersalah? Oh tidak!

Malahan Kinan bangga karena dia sudah berani melawan sekarang , "rambut lo kotor banget astaga...."

Miya menyuruh Kinan menunduk agar dia bisa membersihkan rambut itu , di wc ini hanya ada mereka berdua membuat Miya tak berhenti mengoceh.

"Tapi lo keren , bisa-bisa nya lo keluarin jurus itu didepan semua murid."

"Aku pun nga sadar , Mi..." lirih Kinan.

"Nih...!" Mereka berdua menoleh pada Farel, laki-laki itu menyerahkan sebuah handuk kecil, tak lupa senyum kecilnya.

"Nan! " tegur Miya. Sahabatnya itu terlalu lama menatap handuk itu membuat Farel pegal sendiri , "hm. Thanks, " tangan Kinan terulur untuk mengambil nya.

"Lo keren banget tadi, ajarin bisa lah ya..." ujar Farel berusaha bercanda. Namun tawanya itu harus tersumpal melihat Kinan yang begitu cuek dengannya , akhirnya laki-laki itu berdeham dan pamit pergi.

"HUWA!!!! SUMPAH MI.... TADI FAREL? DEMI APA DIA BANTUIN AKU!!!! OH ASTAGA , JANTUNG AKU , OH DIA BERENTI, NGA DIA DETAK CEPET BANGET..."

Miya menutup telinga nya , sungguh teriakan Kinan bisa membuat telinga nya pecah ke akar-akar.

"Tadi aja sok-sok an banget tampak kalem , geli gue..." ucap Miya kemudian meninggalkan Kinan sendiri. Bisa-bisa Kinan akan menjadi orang gila nanti , "Mi!!! Jangan tinggalin dong!"

"Geli gue , Kinan!!!"

Kinan terkekeh melihat Miya yang tampak kesal , dia benar-benar bahagia sekarang. Ah , ternyata Farel sudah melihatnya.

---

Ah , ternyata kalian udah baca cerita ini. Hihihi

Semoga terhibur

Secret Admirer ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang