TIGABELAS

227 20 0
                                    

---

Saat semua murid sibuk menghabiskan libur semesteran , Kinan punya cara lain untuk menikmati waktu liburnya. Rebahan? Oh tentu tidak! Kinan memiliki jadwal yang lumayan padat di Dojo, dia melatih para murid baru yang masuk.

"Sensei , bagaimana perkembangan mereka?"

Acara makan siang para pelatih diadakan disebuah ruangan khusus , ruangan khusus para sensei. Kinan tersenyum kecil, "mereka masih banyak yang mengeluh kesusahan. Tapi saya maklum , mereka masih kecil dan baru mencoba untuk melakukan hal ini , pasti sulit diawal."

Para sensei disana tertawa mendengarnya , "saya kagum dengan anda sensei Kinan. Saya saja bisa meraih sabuk hitam saat umur 25 , anda? Bahkan anda belum tamat sekolah."

Yang lain ikut menimpali, "iya. Dan saya sangat senang dengan ajaran sensei Kinan , saya lihat para anak baru nyaman dengan anda."

Kinan tersenyum malu-malu , walaupun begitu dia tetap menundukkan kepalanya sebagai bentuk hormat.

"Ah , saya liat disini kita mempunyai dua sensei muda. "

Kinan menoleh pada Leo yang kebetulan duduk disampingnya, melihat mereka yang sama-sama menoleh membuat para tetua semakin gencar untuk menggoda.

"Lihat , bahkan mereka sudah seperti terikat. Sampai sama-sama menoleh seperti itu."

"Iya , sensei muda kita ini memang kelihatan cocok sekali saat mengajar. Bukan begitu sensei Leo?"

Leo yang tiba-tiba mendapat pertanyaan itu sontak tersenyum lebar , "ah. Saya merasa begitu nyaman dengan cara pengajaran sensei Kinan , maka dari itu saya juga sekaligus belajar."

Wajah Kinan memerah bagai tomat , dia tersenyum canggung kearah Leo yang tersenyum manis padanya. "Kalau saya tidak salah , bukan kah sensei sedang libur semesteran?"

Kinan mengangguk , "iya. Apa ada sesuatu sensei?"

Leo tampak malu-malu , dia mengusap tengkuknya sebentar. "Apa sensei Kinan berkenan mengikuti ajakan saya? Semacam pergi berlibur?"

Seketika semua tetua ikut menyoraki , "wah!!! Benar itu , kau jarang sekali berlibur sensei Kinan."

"Iya , kami akan mengurus Dojo saat kalian tidak ada. Kalian bisa berlibur sepuasnya."

"Jangan lupa kabar bahagia nya , kalau ada sesuatu pastikan kami diundang."

Ruangan itu ramai dengan suara tawa para sensei , Kinan hanya mampu meringis. Dia tidak ingin mengiyakan , dan dia juga tidak ingin menolak karena segan. Kinan menoleh pada Leo yang masih menatap nya , dengan ragu Kinan menggelengkan kepalanya.

Wajah Leo berubah datar , "kenapa?"

Karena tak mampu menjawab nya , akhirnya Kinan izin keluar karena makanannya sudah habis. Melihat hal itu , para tetua mempersilahkannya tanpa rasa curiga. Sesampainya diruang latihan , Kinan menarik napas sebanyak-banyaknya. Berada didekat Leo membuatnya kehabisan pasokan udara.

"Sensei , kau kenapa?"

Kinan segera mengambil posisi tegap , mau bagaimanapun dia harus bisa profesional. "Aku baik-baik saja , kalian sudah selesai makan?"

Seluruh anak berusia sekitar 10 tahunan itu mengangguk , "baiklah. Mari kita cobakan gerakan terakhir , setelah itu kalian boleh pulang."

Semua murid nya bersorak girang membuat Kinan geleng-geleng kepala , akhirnya Kinan kembali mengajar tanpa kehadiran Leo. Sedangkan laki-laki itu menatap Kinan dengan tajam dari ruangan lainnya , pembatas antar ruangan hanya berupa kaca besar transparan. Terlihat sekali bagaimana tajamnya tatapan Leo itu , "kau menolakku karena laki-laki itu heh?"

---

Dari atas gedung pencakar langit itu Farel memperhatikan gedung yang ada dihadapannya  , saat melihat sahabat nya sudah keluar , Farel segera berlari kedalam untuk turun kelantai satu.

Udara siang yang cukup berpolusi membuat Kinan harus mencari jalan pintas kerumah nya , dia tidak mau menghirup udara tercemar itu.

Saat Kinan ingin berlari kesalah satu stand ice cream , tiba-tiba sebuah motor berhenti disebelahnya. "Hai sahabat cantik gue."

Kinan refleks berhenti dan menatap horor orang diatas motor itu , orang tersebut memakai helm full face membuat Kinan susah untuk mengenalinya. "Ah , nga asik lo. Masa nga kenal sama Farel ganteng sih."

Kinan merotasikan matanya malas saat orang itu membuka helmnya , dia tidak akan pernah salah orang kalau orang nya senarsis ini. Farel menyugar rambutnya kebelakang lalu menopang dagunya , "udah siap latihannya? Mau jalan dulu nga? Sekalian liburan."

Kinan meletakkan tangannya didagu seperti orang berpikir , "boleh deh. Tapi kita beli es krim dulu yah."

Farel berseru senang dengan langsung merangkul Kinan kearah stand yang dimaksud , baru saja Kinan ingin memesan Farel sudah lebih dulu berteriak memesan semua varian. Kinan memukul lengan Farel pelan , "kamu kira aku bawa banyak uang sampe bisa bayar itu semua?" bisik nya gemas.

"Tenang , gue yang mesen gue yang bayar. Yang makan? Ya Kinan sahabat cantik gue."

Kinan mengembangkan senyum manisnya , hohoho tidak sia-sia dia berjumpa Farel siang ini. "Aku kira kamu nga bisa bawa motor lho."

Kinan bersorak tertahan melihat semua varian es krim yang sudah tertata diatas mejanya , Farel mendengus sebal. "Gue bisa bawa motor , tapi malas aja. Selagi bisa dianterin , kenapa harus bawa motor?"

Kinan mencibir , "biasanya cowo terkenal itu digilai fans nya karena bawa motor gede kesekolah. Lah kamu? Digilai karena anak mami," Kinan tertawa kencang didalam hati. Dia sudah mengejek dirinya sendiri, berbeda dengan Farel yang wajahnya sudah memerah.

"Gue itu bukan anak mami , gue cuma nga mau nambah beban orang tua karena jatuh pas bawa motor. Mending pake supir aja."

Kinan berseru kesal, "malahan itu yang nambah beban. Padahal supir kamu bisa nyantai dulu pagi-pagi, tapi harus ngantar kamu."

Farel mendengus keras , tangannya meraih satu cup es krim rasa tiramisu. Lantas memakannya dengan suapan jumbo , "sewrah lwo Nwan ..."

"Hah... Apa?"

Farel hanya menggelengkan kepalanya dan lanjut memakan es krimnya, Kinan dan Miya itu benar-benar spesies yang sangat melatih kesabaran. Kinan terkekeh melihat wajah tertekuk milik Farel , tangannya membersihkan es krim yang belepotan di pipi Farel.

"Liat , makannya aja masih belepotan gini."

"KINAN!!!" rengek Farel.

Kinan menaikkan sebelah alisnya , "gue baper."

Baiklah , Kinan kembali menarik tangannya dan terkekeh kecil sembari menikmati cup es krim lainnya. Biarlah Farel misuh-misuh tidak jelas , yang penting es krim nya aman.

---

Ada yang ngeship Kinan dengan Leo? Ayok kemukakan suara kalian.

Sebagai orang budiman, jangan lupa untuk menghargai dengan menekan bintang dibawah yah... terima kasih..

Semoga terhibur.

Secret Admirer ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang