---
"Apa?..." sahut Kinan malas. Windi mengepalkan tangannya sampai buku kuku nya memutih , kenapa Kinan berani padanya?
"GARA-GARA LO , GUE MALU!!!!!"
"Kak , nga teriak bisa?"
'Brak!!!
Windi menggebrak meja dengan begitu keras , seseorang yang sedang tertidur dikursi belakang ikut terbangun. Dia mengomel pada orang yang sudah membuat nya terganggu.
"Lo harus terima pembalasan gue..."
Kinan memandang kepergian Windi dengan tatapan datar , hanya itu? Apa tidak ada acara tumpah-tumpahan lagi?
"Jangan ngarep dia jambak lo lagi deh Nan, palingan udah kapok." Kinan mengangguk mengiyakan , dia menoleh kesamping dan seketika terkejut.
"AAH!!"
"Ebuset , napa si Kinan?" gemas Miya. Kinan meneguk ludah nya kasar , dia memberi kode pada Miya agar melihat kesamping.
Begitu Miya menoleh , dia ikut berseru histeris sampai melompat ke meja. Tepat disamping mereka , ada Farel dengan mata panda nya. Siapa juga yang tidak kaget melihat nya? Rambut laki-laki itu berantakan seperti tidak terurus.
"Syut... Gue mau tidur!"
"T-tidur di uks sana! Jangan disini , serem..." ucap Miya yang masih berdiri di meja.
Miya itu memiliki sifat yang sangat penakut , di ajak jalan malam-malam saja pasti dia tidak mau. Kata nya ntar ada pocong ikutin mereka, "cape gue jalan. Jadi mending kalian diem , biarin gue tidur."
Farel kembali merebahkan kepala nya , Kinan menarik Miya agar kembali duduk di kursi. Dia mendekatkan bibir nya ke telinga sahabat nya itu , "dia nga denger kita ngobrol kan?"
Miya menunduk kan kepalanya , "gue rasa sih engga. Pasti dia udah tidur sejak tadi , " bisik nya tak kalah pelan. Kinan menghela napas lega , untunglah.
Diam-diam dia melirik Farel yang tertidur begitu pulas , apa dia tidak sakit tidur diatas kursi? Ingin rasanya Kinan menolong , tapi dia kembali menggeleng keras.
Tidak! Diri nya hanya sebatas pengagum rahasia , cukup amati dalam diam. Kalau didepan , harus cuek. Itulah yang Kinan terapkan selama ini.
"Jangan diliatin terus , ntar lo gila."
Bibir Kinan melengkung kebawah , dia tidak apa melihat Farel terus-terusan tanpa direspon. Malahan kalau direspon , itu lebih bermasalah. Bisa-bisa jantung nya keluar nanti dari dalam tubuh nya.
"Kasian, Mi..."
"Rel!!!! Kinan kasian sama lo---"
"Kamu apa-apaan si?...." gemas Kinan sambil menahan tangannya agar tidak mencakar Miya.
"Kata nya kasian , yaudah gue bilang."
"Nga gitu juga , Miya Mutiara...."
Miya hanya mengedikkan bahu nya sambil terkekeh kecil , mengerjai Kinan ternyata seru juga.
Kinan melirik pujaan hati nya , untung saja Farel masih dalam mode tidur lelap. Kalau tidak , mampus sudah dirinya.
---
Pendek? Hohoho... Ada yang pernah berada diposisi Kinan? Atau sekarang ada yang lagi jadi secret admirer? ^°
Semoga terhibur

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer ( E N D )
Fiksi Remaja"Reputasi gue taruhannya....." Kinan mendengus kesal, kenapa sih laki-laki ini??? "Nan, mau ya? Bantuin gue plisss... Lo satu-satunya orang yang gue punya." Kinan merotasikan matanya sebal , "oke!!! Tapi syarat nga ada acara gandeng-gandengannya...