EMPAT

441 37 4
                                        

---

"Apa?..." sahut Kinan malas. Windi mengepalkan tangannya sampai buku kuku nya memutih , kenapa Kinan berani padanya?

"GARA-GARA LO , GUE MALU!!!!!"

"Kak , nga teriak bisa?"

'Brak!!!

Windi menggebrak meja dengan begitu keras , seseorang yang sedang tertidur dikursi belakang ikut terbangun. Dia mengomel pada orang yang sudah membuat nya terganggu.

"Lo harus terima pembalasan gue..."

Kinan memandang kepergian Windi dengan tatapan datar  , hanya itu? Apa tidak ada acara tumpah-tumpahan lagi?

"Jangan ngarep dia jambak lo lagi deh Nan, palingan udah kapok." Kinan mengangguk mengiyakan , dia menoleh kesamping dan seketika terkejut.

"AAH!!"

"Ebuset , napa si Kinan?" gemas Miya. Kinan meneguk ludah nya kasar , dia memberi kode pada Miya agar melihat kesamping.

Begitu Miya menoleh , dia ikut berseru histeris sampai melompat ke meja. Tepat disamping mereka , ada Farel dengan mata panda nya. Siapa juga yang tidak kaget melihat nya? Rambut laki-laki itu berantakan seperti tidak terurus.

"Syut... Gue mau tidur!"

"T-tidur di uks sana! Jangan disini , serem..." ucap Miya yang masih berdiri di meja.

Miya itu memiliki sifat yang sangat penakut , di ajak jalan malam-malam saja pasti dia tidak mau. Kata nya ntar ada pocong ikutin mereka, "cape gue jalan. Jadi mending kalian diem , biarin gue tidur."

Farel kembali merebahkan kepala nya , Kinan menarik Miya agar kembali duduk di kursi. Dia mendekatkan bibir nya ke telinga sahabat nya itu , "dia nga denger kita ngobrol kan?"

Miya menunduk kan kepalanya , "gue rasa sih engga. Pasti dia udah tidur sejak tadi , " bisik nya tak kalah pelan. Kinan menghela napas lega , untunglah.

Diam-diam dia melirik Farel yang tertidur begitu pulas , apa dia tidak sakit tidur diatas kursi? Ingin rasanya Kinan menolong , tapi dia kembali menggeleng keras.

Tidak! Diri nya hanya sebatas pengagum rahasia , cukup amati dalam diam. Kalau didepan , harus cuek. Itulah yang Kinan terapkan selama ini.

"Jangan diliatin terus , ntar lo gila."

Bibir Kinan melengkung kebawah , dia tidak apa melihat Farel terus-terusan tanpa direspon. Malahan kalau direspon , itu lebih bermasalah. Bisa-bisa jantung nya keluar nanti dari dalam tubuh nya.

"Kasian, Mi..."

"Rel!!!! Kinan kasian sama lo---"

"Kamu apa-apaan si?...." gemas Kinan sambil menahan tangannya agar tidak mencakar Miya.

"Kata nya kasian , yaudah gue bilang."

"Nga gitu juga , Miya Mutiara...."

Miya hanya mengedikkan bahu nya sambil terkekeh kecil , mengerjai Kinan ternyata seru juga.

Kinan melirik pujaan hati nya , untung saja Farel masih dalam mode tidur lelap. Kalau tidak , mampus sudah dirinya.

---

Pendek? Hohoho... Ada yang pernah berada diposisi Kinan? Atau sekarang ada yang lagi jadi secret admirer? ^°

Semoga terhibur

Secret Admirer ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang