---
HIYAK!!!! Demi apa?....
Demi apa aku bisa rangkul Farel? Hiks , mo nangis. Tapi nanti malah dikira gila sama Farel, oke Kinan stay calm , kamu cukup berakting senatural mungkin.
"Napa lo diem aja? Nga mau minta maaf gitu?"
Aku sedikit terkejut, tapi sekuat mungkin aku tetap biasa saja. Aku bantu dia agar bisa duduk di brangkar dengan baik , uh! Berat juga dia ya.
Setelah nya, aku mengambil peralatan kesehatan , tak lupa kapas dan cairan alkohol.
"Berasa ngomong sama patung gue...." hei! Dia menggerutu. Ututu imutnya , aku ingin sekali mengabadikan wajah imutnya itu.
"Patung nga bisa gerak, " asik! Gimana? Udah keliatan anak cool belum? Hahaha.... Akuilah kalau Kinan itu ratu akting.
Farel tampak semakin kesal , dia memandang ku malas-malasan, bahkan aku yang ingin mengobati hidung nya sampai dia hindari. Kenapa sih dia? Nanti bisa infeksi.
Aku mencoba mendekat agar bisa membersihkan lukanya, tapi sial! Dia kembali menjauhkan wajahnya. Aku mendesis sebal , kembali kudekatkan tangan ku tapi dia kembali menjauh.
Argh! Kutarik tengkuk nya hingga wajah kami nyaris menempel.
Uh , tenang Kinan.... Tenang , oalah ni jantung pake acara disko lagi. Semoga Farel tidak mendengar degupan jantungku.
"Bisa tenang?" desis ku dengan menatap tajam matanya. Dia nampak sedikit takut , bahkan menarik napas saja tersenggal.
"Gue deg-degan..."
Normal pov
Kinan menggigit bibir nya dengan kuat , dia tidak mau sampai kelepasan tertawa dan parah nya malah sampai memeluk idolanya ini saking gemasnya.
Gadis itu menarik napas panjang, lalu membuang nya perlahan. Dia kembali fokus membersihkan luka Farel , terkadang Kinan kesal sendiri karena Farel terlalu banyak celoteh.
Sebagai sentuhan terakhir , Kinan memberi plester di hidung Farel yang sedikit robek. Gadis itu kembali merapikan peralatannya , dan meletakkan nya kembali ditempat semula.
Keheningan melanda mereka , Farel senantiasa memperhatikan Kinan yang tengah berjinjit. Sedangkan Kinan sudah panas sendiri , dia sadar tengah ditatap oleh Farel. Makanya gadis itu berpura-pura menyusun barang.
"Masih lama?"
Deg! Kinan memejamkan matanya dengan erat. Jangan! Jangan sampai dia berteriak di depan Farel karena senang , gadis itu membalikkan badannya dan tak lupa dengan sebelah alis terangkat.
"Baju lo..."
Alis Kinan bertaut , dia melirik ke arah baju nya dan.... OH ASTAGA TIGA KANCING BAJUNYA LEPAS!!!! Memalukan sekali ini.... Kinan segera memegang baju nya kuat , tidak tidak! Jangan bilang kalau Farel sudah melihat benda kepemilikannya.
"Makanya gue nga mau deket lo pas obatin hidung gue tadi, gue deg-degan kalo baju lo kebuka gitu."
Huwa!!! Ingin rasanya Kinan membanting Farel sekarang juga , Kinan menundukkan kepalanya. Dia yakin sekali kalau wajah nya sudah sangat memerah sekarang. Tolong apapun , tenggelamkan Kinan di dasar laut sekarang juga.
"Trus sekarang gimana?" lirih Kinan sambil menggigit bibir bawahnya. Ini pasti karena ulah Windi yang terlalu brutal tadi, Kinan sangat malu untuk sekedar mengangkat wajahnya.
Hancur sudah harga diri nya dihadapan sang idola , "hm... Tapi punya lo lumayan ged---"
"Syut.... Aku malu," cicit Kinan sambil membekap mulut Farel kuat-kuat. Dia hanya spontan melakukan itu, dia malu mendengar ucapan Farel yang terdengar sangat frontal.
Farel melihat wajah Kinan yang sangat ketakutan, diam-diam laki-laki itu tersenyum kecil. Jantung nya berdegup tidak karuan sekarang, jadi begini sosok gadis yang tidak pernah menganggap nya ada selama ini.
Cukup menghibur.
"Pake ini, " Farel melepas sweater rajut nya lalu memakaikannya pada Kinan 'secara paksa'.
"Lo aman pake ini , lain kali kalo berantem nga usah main tarik-tarik. Ntar yang ada lepas tu baju..."
Kinan semakin menundukkan kepalanya , ingin sekali dirinya menangis tapi tidak bisa. Dia tidak ingin terlihat lemah dihadapan Farel, "nga sakit apa leher lo nunduk terus?"
Kinan segera mengangkat kepalanya , "a-ah. Aku hanya malu," gadis itu tersenyum canggung.
"Lo cantik kalo senyum , biasanya dikelas lo datar aja..."
Mata Kinan membulat saat Farel merangkul nya begitu saja, mereka mulai berjalan keluar dari uks. Entah kemana Farel akan membawanya , yang penting ini bukan arah ke kelas.
Selama diperjalanan , Farel tak berhenti tersenyum sambil melirik gadis yang berjalan bak robot disamping nya.
"Lo Kinan laurencia kan?"
Kinan menoleh sebentar , "hm." Bukan! Jangan salah paham , jangan kira Kinan sok jual mahal. Hanya saja dia tidak tau harus merespon apa saking senang nya.
"Lo tau , gue seneng banget pas liat lo dikelas sepuluh."
Bentar-bentar , apa Kinan tidak salah dengar? HUWA!!! TERNYATA FAREL SUDAH MELIHAT NYA DARI DULU. HIKS,
"Kenapa kamu senang?" balas Kinan berusaha sebiasa mungkin.
"Ya... Karena semua orang itu ngeliat gue sebagai Farel Bian sang selebgram , disekolah ini nga ada yang bener-bener liat gue sebagai Farel murid biasa."
Kinan tau kemana mereka sekarang , rooftop. Itulah mengapa mereka mulai menapaki tangga , "mereka semua liat gue karena cuma mau numpang tenar. Lo tau?"
Kinan memberikan perhatian sepenuh nya pada Farel , "gue pernah coba bunuh diri karena frustasi sama diri sendiri."
"Segitunya?" tanya Kinan refleks dengan alis yang saling bertaut. Bukan bagaimana , hanya saja kelakuan Farel itu terdengar agak berlebihan.
Farel tertawa canggung melihat reaksi Kinan , mereka duduk dipembatas rooftop untuk menghirup udara segar. "Gue emang terlalu berlebihan , gue akui itu. Tapi gimana lagi, namanya juga frsutasi."
Kinan menikmati hamparan kota metropolitan itu dengan mata terpejam , telinga nya senantiasa mendengarkan curhatan Farel.
"Gue nga suka sama orang disekolah ini yang liat gue sebagai idola, gue benci mereka yang nga pernah tulus temenan ama gue."
Mata Kinan terbuka sempurna , dengan susah payah dia melihat kearah Farel yang juga melihat kearahnya. Seutas senyum yang sangat tulus Farel berikan pada Kinan.
"Makanya gue seneng pas liat lo, yang bahkan nga pernah nganggap gue ada. Gue bersyukur ternyata masih ada orang yang biasa aja sama gue."
"Emangnya.... Kalau lo temenan ama yang lain..."
"Gue benci temenan ama yang namanya fans."
Oke! Ingin rasanya Kinan melompat sekarang juga.
---
Bagi cerita dong, kalian pernah nga ketemu orang yang kalian idolain? Gimana sih rasanya?Semoga terhibur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Admirer ( E N D )
Teen Fiction"Reputasi gue taruhannya....." Kinan mendengus kesal, kenapa sih laki-laki ini??? "Nan, mau ya? Bantuin gue plisss... Lo satu-satunya orang yang gue punya." Kinan merotasikan matanya sebal , "oke!!! Tapi syarat nga ada acara gandeng-gandengannya...