TIGA

406 39 0
                                    

---

"Ma... Ini antar kemana?"

"Kerumah yang diujung , warna coklat tanah itu lho..."

"Oke, " Kinan mengambil tiga kotak berisikan kue buatan mama nya. Sore hari selepas sekolah Kinan memang biasa membantu mama nya mengantar kue , sedangkan mama nya sendiri pengusaha kue kecil-kecilan dirumah.

Gadis itu memakai celana training dan sebuah hoodie berwarna hitam, telinga nya disumpal dengan earphone bluetooth , sesekali diri nya ikut menyanyi lirih.

"Rumah warna coklat, nah ini dong?"

Kinan memasuki kawasan rumah yang luas ini , dia mengetuk pintu berulang kali meneriakkan kata 'KUE'.

Karena tidak ada yang membukakan pintu , Kinan mendengus kesal dengan menendang pintu itu. Tiba-tiba pintu itu dibuka , "oh astaga. Malu dah saya..." lirih Kinan.

"Napa lo nendang pintu gue?" Kinan tersenyum lebar kepada seorang laki-laki sebaya nya , "aku kira nga ada orang."

"Harus pake tendangan juga? Kalo jebol gimana? Tendangan lo kan nga main-main," wajah laki-laki itu tertekuk sebal. Kinan menyengir seraya menyerahkan kotak kue itu , "sorry elah. Jangan marah."

Laki-laki itu hanya mendengus sambil menyerahkan uang nya , "siapa Yan?"

Mata Kinan melotot , dia sungguh kenal dengan suara itu. Tangannya langsung menarik kupluk hoodie nya hingga menutupi wajah.

"Loh , aneh banget. "

"Siapa si?, " seorang laki-laki lain keluar dari rumah Tiyan itu. Kinan menunduk agar laki-laki itu tidak melihat wajahnya , "napa lo Ci? Sakit?"

"Ah , enggak. Itu... Aku masih mau ngantar kue , bay Tiyan jelek!!!"

"Woi!! Cia sialan , bisa-bisanya dia katain gue jelek." Tiyan menggerutu sebal sambil kembali menutup pintunya.

"Siapa tu cewe?"

"Temen gue , nama nya Cia. Nyokap nya jualan kue , nih! Coba aja lo makan." Tiyan izin kebelakang untuk menyimpan kue lainnya.

Sedangkan didepan rumah nya , Kinan susah payah mengatur napasnya , dia berlari begitu kencang dari ujung.

"Kamu kenapa nak?" tanya Yani khawatir melihat anak nya.

"Dikejar anjing tetangga , ma..." Kinan segera berlari ke kamarnya, Yani mengerutkan dahinya. Anjing? Kan di komplek ini tidak ada yang memelihara anjing.

Ah, mungkin anak nya terlalu letih.

---

Sekolah hari kedua tak jauh berbeda , masih banyak kelas yang mendapat jam kosong. Apalagi sekarang masih masa orientasi siswa baru , makanya banyak guru yang belum masuk.

Di pojok kelas Kinan tengah berceloteh ria pada Miya , menceritakan kejadian yang dialaminya kemarin.

"Jadi, kemarin lo ketemu dia dirumah Tiyan?"

Kinan mengangguk antusias , dia segera menunjukkan hp nya pada Miya.

"Mereka habis nge game sambil ngonten , aku liat story nya Farel kemarin..."

Miya mendengus , dia menyentil dahi Kinan gemas. "Nga sekalian aja lo ikutan? Biar jadi viral?"

Kinan menggeleng santai , dia menyandarkan punggung nya pada kursi. "Viral itu nga seru , hidup kita nga tenang."

"Iya deh , Kinan selalu benar."

Mereka berdua dilanda keheningan , Miya sibuk dengan novel online nya , sedangkan Kinan? Hah , dia menjadi seperti orang pengangguran.

Kelas yang sepi membuat suasan sedikit tenang , sepertinya tidur tidak ada salahnya. "Mi , aku tidur bentar ya.."

Miya hanya berdeham membuat Kinan kesal , dasar kutu buku. Kalau sudah baca novel aja pasti lupa sama dunia nyata.

Kinan menenggelamkan kepala nya dilipatan tangan , bersiap-siap memulai mimpi indahnya dipagi hari. Tiba-tiba...

"KINAN!!!! DIMANA LO?!!"

Say good bye dengan acara tidur nya.

---

Huhuhu....

Semoga terhibur

Secret Admirer ( E N D )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang