have to work, Melk!!

67.8K 5.4K 613
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Jam sudah menunjukan pukul 16.30 pm.

Taeyong sedang menyiapkan makan malam untuk keluarga nya, Beomgyu sebenarnya ingin membantu tapi dilarang oleh Taeyong. Mark dan Jeno bermain PS5 di ruang keluarga dengan Jaehyun yang menonton bersama Sungchan.

"JEN NGALAH ANJIR!!" Mark menekan tombol joystick dengan brutal sambil sesekali memukul Jeno.

"YA HARUS NYA YANG TUA YANG NGALAH BEGO!!" Jeno membalas pukulan Mark dengan menendang kaki kakak nya.

"AYO MARK JUNG JANGAN SAMPE KALAH!! MAU NGGA MAKAN MALEM??! TEROSS MARK GASS!!"

"NOO! BANG JENONG PASTI MENANG, AYOO BANG JENONG!!! YUHUUUU!! HIDUP MATA SIPIT!!"

Sungchan dan Jaehyun melompat lompat di atas sofa sambil menyoraki jagoan masing-masing. Mereka berdua juga saling dorong tidak mau kalah.

Sedangkan kini Beomgyu sedikit menjaga jarak dengan Taeyong saat melihat pria itu memotong ikan dengan wajah kesal. Sepertinya sebentar lagi akan ada teriakan yang membuat rumah ini hening seketika.

"AYOKK JAGOAN NEON!! PASTI BISAA!! YUHUUU!!"

"MAJU TAK GENTAR AYO MATA SIPIT!! JANGAN MAU KALAHH!!"

TAK!!

"DIEM ATAU TIDUR DI LUAR SEMUA, JUNG?!!"

Taeyong memotong brutal ikan di meja pantry sambil menatap satu persatu wajah ketakutan yang ada di ruang keluarga.

Beomgyu yang bersandar dekat kompor di belakang Taeyong kini tertawa tanpa suara 'Mampus kalian semua'

"Iya bubuu, Jeje minta maaf" Jaehyun yang masih berdiri di atas sofa kini menunduk.

Sungchan ikut menunduk juga di sebelah daddy nya, "Uchan janji ngga teriak-teriak lagi deh, buu"

"Nyenyo juga ngga kok buu"

"Markeu juga, bubu jangan marah"

...

...

"Ppfftt canda doang, serius amat" Taeyong tidak bisa menahan tawa saat melihat wajah tertunduk mereka berempat. Sebenarnya tadi ia hanya berpura pura kesal karena iseng, tapi akting Taeyong memang tidak bisa diragukan.

Jaehyun, Mark, Jeno dan Sungchan baru akan berteriak kesal sebelum pendengaran mereka semua menangkap suara barang jatuh, bunyi nya berasal dari tangga.

"Ughh sakit.." ternyata suara itu berasal dari tubuh Haechan yang terjatuh karena tersandung kaki nya sendiri di tangga.

Dan kini anak itu terduduk di lantai satu dengan posisi kaki selonjor, ia mengucek brutal mata nya yang gatal.

"Haechan?" Mark yang terlihat paling khawatir langsung berlari kearah anak itu.

"Mana yang sakit?"

"Pantat nyaa" Haechan menyandarkan dahi ke lutut Mark yang sedang jongkok di depan nya.

"Makanya lain kali kalo jalan jangan sambil ngucek mata atuh" pria itu mengusap lembut surai madu Haechan gemas.

Mark membantu Haechan berdiri sambil memegangi pinggang ramping itu menuju sofa. Sedangkan yang dibantu hanya bisa meringis menahan sakit di pantat nya.

"Eehh si gembrott udah bangun, gimana tidur nya tuan putri? nyenyak?"

Haechan yang sudah berada di pangkuan Mark kini menoyor kepala Jeno dari samping, "Apa sih Jen, ngajak berantem mulu lo mah"

"Dih? muka lo noh tengil banget" Jeno melotot ke arah Haechan.

"Yaudah sih emang siapa yang nyuruh lo liatin gue?"

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang