Mommy sedih!!

43.8K 3.3K 432
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Setelah meminta maaf atas segala kesalahan yang diperbuat di masa lalu, Herin dan suami nya pamit undur diri. Mereka menyempatkan mampir ke Korea memang hanya untuk itu tanpa ada niatan lain nya.

Kini Haechan terus berjalan cepat agar bisa sampai di pintu keluar. Mark yang mengejar di belakang untung nya masih bisa menghentikan langkah sang istri di tengah lobby.

"Sayang marah?"

"G"

"Singkat banget jawab nyaa"

"Ya terus harus jawab gimana njing?"

"Wow language babe, kok ngomong nya gituu?"

"Serah"

Haechan sudah ingin berbalik dan melanjutkan langkah tapi lagi-lagi tangan nya ditahan oleh si dominan. Mark kini semakin menarik istri nya mendekat hingga bayi dalam perut Haechan terjepit diantara kedua orangtuanya.

"Gimana rasa bibir Koeun nya Mark? lebih enak ya?"

"Ngga lahh, maafin akuu, kamu liat sendiri kan tadi aku udah usaha ngejauh?"

"Tapi kayak nya menikmati banget deh tadi"

"Mana ada begituu sayangg"

Mark memang harus ekstra sabar saat menghadapi sang istri yang sedang hamil. Kadang mood Haechan gampang sekali berubah serta keinginan aneh yang tidak ada habis nya. Semua Mark lakukan karena ia memang mencintai sosok Jung Haechan yang kini ada dihadapannya dengan wajah marah namun terkesan lucu.

"Udah, sekarang makan ya? baru makan sandwich daging dari Herin doang kan?"

"Mau khao pad"

Lihat?

Sekarang Haechan malah memeluk Mark dengan erat sembari menenggelamkan wajah di ceruk leher suami nya. Si dominan menghela nafas lega lalu mencium tulang selangka milik Haechan sambil mengusap punggung sempit itu.

"Tunggu di ruangan aku ya? biar aku aja yang beli di kantin"

Haechan mengangguk, tapi sebelum kedua orang itu berjalan si manis lebih dulu memegang pundak Mark. Dengan gerakan cepat ia berjinjit dan mencium bibir suami nya di depan umum.

"Huhh, udah ilang deh bekas lonte nyaa"

"Sayang.."

"Apaa?"

"Kurang lama ngga sih cium nya?"

"Ck ngga, udah ay-"

Bibir terbuka Haechan sudah pasti menjadi sasaran empuk bagi Mark. Si dominan langsung melumat benda kenyal milik istri nya tanpa peduli tatapan canggung sekitar.

Si manis yang takut terjatuh karena sulit menyeimbangkan tubuh pun kembali mengalungkan tangan di leher Mark. Si alis camar juga memeluk punggung Haechan dengan erat sembari terus menyerang bibir merah sang istri.

"Nahh sekarang baru ilang deh bekas nyaa"

"Ishh ngga malu rame begini ciuman?!"

"Engga, kan pake bajuu"

"Iyain"

Kedua nya pun kini berjalan menuju ruang pribadi milik si CEO muda. Selesai mengantar Haechan, Mark kembali berjalan menuju kantin untuk membeli khao pad pesanan sang istri.

Tampak nya tempat banyak kedai berjajar itu masih ramai karyawan. Semua berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil dan tentu masih membahas kejadian mencengangkan beberapa jam lalu.

Seperti biasa, Mark tetap abai dan melanjutkan langkah nya menuju salah satu kedai makanan Thailand. Tanpa menunggu lama ia segera memesan dua porsi khao pad dan beberapa camilan asin yang tersedia di kedai tersebut.

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang