.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah makan malam selesai, Haechan membantu Beomgyu mencuci piring di dapur. Sementara yang lain kini sudah berada di ruang keluarga sedang menonton film.
"Kak.."
"Apa?"
"Kok lo bisa sih sabar bat ngadepin Lele? kalo jadi lo, udah gue buang ke panti tu anak"
"Ya gatau juga, lucu gitu kok dia"
"Lucu tai ayam iya"
"Lo juga kayak nya dulu kecil sifat nya 11 12 sama Lele"
"Ngawur, dulu kecil tuh ya kak, gue anak paling pendiem, ngga banyak tingkah deh pokoknya! ngga kayak si Jenong tuh!"
"Gue lebih percaya rasa upil manis sih daripada kata-kata lo"
Kedua uke tersebut terus mengoceh sembari mencuci piring, membicarakan hal-hal tidak penting sampai yang lebih tidak penting. Sesi curhat pun dimulai, kali ini tentang si Taehyun yang tidak pernah peka pada Beomgyu dan membuat nya kesal.
Setelah Haechan dan Beomgyu selesai dengan urusan mencuci piring, mereka berjalan menuju ruang keluarga.
"Duduk? sini" Mark menepuk paha nya menyuruh Haechan duduk dipangkuan pria itu.
Oke Haechan menurut saja, ia berjalan mendekat lalu duduk dipangkuan Mark menghadap depan.
Semua orang fokus pada latar tv 120 inch yang sedang menayangkan film Disney berjudul Luca. Pasti pilihan Chenle.
"Awas itu ntar ketauan!"
"Ih kok Alberto lupa temen njir?"
"Yang cewek lucuu, pecicilan"
"Gue jadi pengen kayak mereka, bisa berubah gitu"
"Kayak kadal"
"Itu saha sih? rusuh amat jadi fiksi"
Saat Mark juga ingin mengomentari film itu pantat nya bergetar. Handphone Haechan memang sedari tadi ada di saku celana training nya.
'Boss Cafe' itulah nama yang tertera di layar handphone. Tanpa berpikir panjang Mark langsung menerima panggilan tersebut.
"Heh babi, bolos lagi? kali ini kenapa, bodoh? kamu mau banget dipecat?! dasar anak ga tau diuntung! udah dikasih kerja malah bolos terus! udah kaya kamu sekarang? orang tua aja ngga punya, kost masih utang, makan juga ngga bisa!"
Mark sangat terkejut mendengar penuturan atasan Haechan ini. Keluarga nya pun sama terkejutnya saat mendengar orang itu langsung marah-marah.
"Melk, s-sini Echan aja" Haechan berbisik agar atasan nya tidak mendengar.
Mark segera menyerahkan hp itu ke pemilik nya. Tapi saat Haechan ingin beranjak menjauh untuk mengobrol dengan si atasan, pinggang ramping nya dipeluk dari belakang.
"Sini aja"
Perkataan Mark diangguki seluruh keluarga Jung yang sedang menatap Haechan tajam.
"Heh yatim-piatu, budeg apa bisu?! Kenapa diem aja?!!"
"I-iya m-maaf pak, saya nggak bisa dat-"
"Kenapa lagi alesan nya? sakit perut? mimisan? cuma sakit perut sama mimisan bisa buat kerja! lemah banget kamu, anak haram!"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY CHAN!!
FanfictionHaechan sedang bercanda ria di pasar malam bersama teman-teman, tapi karena perut nya sangat lapar ia memberitahu semua orang jika ingin membeli camilan dan akan segera kembali. Namun siapa sangka pria bermarga Seo ini malah dipertemukan oleh balita...