Erratic feeling

31K 2.8K 200
                                    

.

.

.

.

.

"SEO HAECHAN!!"

Haechan yang merasa terpanggil pun langsung menoleh ke arah sumber suara. Senyum di wajah nya semakin mengembang saat tahu orang itu adalah..

"LUCASS!!"

Sosok yang ditemui nya sewaktu pergi ke taman kota di sore hari beberapa waktu lalu. Pria jangkung tersebut berlari kearah Haechan sembari merentangkan tangannya lebar.

"CANTIK BANGETT SODARA GUEE COYY!!"

"AS ALWAYS LAH WOYY"

"Gue iseng kesini sendiri ehh malah ketemu lo, pas banget buat nemenin jalan-jalan"

Kedua saudara jauh itu kini berpelukan tepat dihadapan Mark dan Chenle yang diam terpaku. Haechan bahkan seperti tak mempedulikan suami serta anak nya hingga Lucas yang menyapa lebih dahulu.

"Ehh halo bro, suami nya sodara gue ya? salken gue Lucas" si jangkung mengulurkan tangan bermaksud bersalaman dengan si alis camar.

Namun Mark nampak tak selera berjabat tangan dengan sosok ramah di hadapan nya ini. Ia bahkan hanya menatap datar tanpa mau repot-repot tersenyum.

"Gw Mark"

"Ohh salken ya bro, anak lo lucu banget"

"Y"

Haechan yang merasa suasana mencekam pun langsung menarik tangan Lucas untuk kembali menatap nya. Sungguh si manis masih rindu sekali dengan sosok yang sudah satu tahun tidak ditemui.

"Lucas ayo naik bianglala sama gue"

"Yokk gue yang bayar"

"Ehehe jadi inget dulu lo sering traktir gue kalo lagi sedih"

"Beruntung kan punya sodara seorang Lucas cok"

Kedua orang itu bergandengan tangan menuju wahana bianglala tak jauh dari tempat Mark berdiri.

Perlu digarisbawahi 'bergandengan tangan'.

Tentu perasaan cemburu langsung menyerbu diri seorang Mark posesif Jung. Ingin sekali rasanya Mark melempar sosok jangkung itu ke kandang buaya milik Jaehyun.

Chenle di gendongan daddy nya juga ikut menatap punggung Lucas dengan wajah tak bersahabat. Ia merasa mommy Chan telah direbut begitu saja oleh orang yang bahkan tidak diketahui asal-usulnya.

"Ishh daddy itu sapa sama mom??"

"Ngga tau, ayok ikut naik bianglala mau?"

"Iyaa ayo kejal mommy"

Mark menaruh tubuh balita berusia dua tahun itu di pundak lalu segera mendekati Haechan yang sedang mengantri. Ia tepuk pundak sang istri untuk mendapatkan perhatian dari sosok manis tersebut.

"Kenapa?"

"Anak kita minta naik bianglala sama kam-"

"Sorry kids Haechan nya gue pinjem bentaran"

Sebelum Mark menyelesaikan kalimat, Lucas sudah lebih dulu menarik Haechan untuk menaiki wahana bianglala. Tentu raut sedih langsung tampak pada wajah putih milik Jung Chenle, semangat nya hilang saat mommy Chan lebih memilih si jangkung.

"Unghh daddy, mom pelgi lagi huwaaaaaaa"

"Engga sayang nanti mommy balik kok"

"Nanti kalo lama sepelti waktu itu Le sedih" Chenle menaruh dagu di pucuk kepala Mark.

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang