Jung Haechan

59.5K 4.9K 955
                                    

HALLO!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seminggu berlalu, dua hari lagi Seo Haechan akan berganti marga menjadi Jung. Semua sudah disiapkan dengan matang dari mulai gedung, undangan, tuxedo, prasmanan, dan lain nya.

Mark juga sudah meminta izin kepada keluarga Moon yang selama ini selalu membantu pacar nya. Memang di awal sulit sekali menghadapi pertanyaan dari istri tuan Moon, tapi Mark bisa mengatasi nya.

Dan selama seminggu itu pula Haechan dilarang oleh Mark untuk membantu apapun. Si manis hanya ia beri tugas memilih warna yang untuk hiasan gedung, siapa saja yang ingin Haechan undang serta cincin pernikahan mereka.

Sisa nya biarkan keluarga Jung dan Moon yang mengurus. Haechan juga jadi jarang sekali bertemu Mark, pria itu tampak sangat sibuk dengan persiapan pernikahan.

Jadi dengan keberanian yang tak banyak, Haechan melanggar perintah calon suami nya.

Ya! Seminggu ini dia kembali bekerja seperti biasa kecuali pergi ke toko roti milik Doyoung. Pekerjaan itu ia ganti dengan menjadi kuli di tempat pembangunan gedung, karena jika Doyoung tahu Haechan masih bekerja ia pasti akan diceramahi habis-habisan.

Lalu untuk apa Haechan bekerja lagi? ingat dia masih punya hutang kost yang belum lunas. Akhir-akhir ini ibu kost selalu memperingati Haechan agar segera melunasi hutang saat ia pulang.

Pria manis itu memang meminta tinggal di kost an terlebih dahulu sebelum menikah dengan alasan membereskan barang. Mark lagi-lagi memang melarang, tapi Haechan yang keras kepala sulit sekali diberi tahu.

Si manis yang sudah terbiasa hidup mandiri tentu saja tidak ingin meminta uang dari calon suami nya sebelum resmi menikah. Ia lebih memilih bekerja dan mencari uang sendiri, lagipula hanya untuk membayar kost, selebihnya akan Haechan bicarakan dengan Mark.

Sstt, jangan ada yang memberitahu Mark jika Haechan kembali bekerja, oke?! karena jika Mark tahu, Haechan mungkin saja akan dihukum.

.

.

.

"YANG BENER DONG TOLOL, MASA GINI AJA GA BISA?!!"

"Maaf pak"

"LO PUNYA DUA TANGAN DUA KAKI NORMAL SEMUA KAN?! GUNAIN YANG BENER!! OTAK LO TUH JUGA SIALAN!!"

Siang itu, baru beberapa jam Haechan bekerja tapi ia sudah menghancurkan 5 batako. Tadi kaki nya tidak sengaja tersandung batu dan berakhir dengan Haechan yang jatuh tersungkur.

"GUE NGGA PEDULI YA ANJING, SEKALI LAGI NGELAKUIN KESALAHAN GUE PECAT LO!!"

Sang mandor akhir nya pergi dengan perasaan kesal nya pada Haechan.

Selama seminggu bekerja di area pembangunan gedung ini, Haechan memang tak jarang melakukan kesalahan. Seperti nya memang ia tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Ia selalu diberi tugas yang tak gampang oleh rekan dan atasan nya. Salah satunya adalah membawa banyak batako ke lantai tujuh bangunan setengah jadi itu. Bukan hanya sekali dua kali, tapi berulang-ulang kali Haechan disuruh untuk naik turun bangunan menggunakan tangga dengan banyak batako di punggung nya.

Bukan ingin mengeluh atau apa, tapi Haechan merasa tak di hargai. Batako yang sudah dengan susah payah ia bawa ke lantai tujuh itu tidak dipakai sama sekali. Hanya diletakkan di tengah bangunan, sedangkan batako yang dibawa oleh rekan yang lain nya langsung dipakai setelah sampai di lantai tujuh.

"Hahh capek banget" ucap Haechan saat jam kerja nya sudah berakhir. Ia duduk di bawah pohon dekat area pembangunan ditemani Pepeng tentu nya.

"Peng, masa dua hari lagi gue nikah sih?"

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang