Come again.

39.9K 3.5K 465
                                    

Hai adick adick!
Gue up harus seneng!

(ʃƪ^3^)

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Pagi harinya Haechan terbangun lebih dulu karena merasa sakit pada anal dan perut nya. Ia meringis sembari meremas lengan atas Mark yang sedang tertidur memeluk nya.

"Sshhh Melk"

Si dominan yang mendengar suara bergetar itu langsung terbangun dan menatap Haechan. Ia bangkit menghadap sang istri lalu menjadikan siku tangan nya sebagai penyangga badan.

"Kenapa sayang? ada yang sakit? mana kasih tau"

"Belakang Echan sakittt"

Mark langsung melepas tangan Haechan yang ada di lengan nya dan berlari menuju ruang keluarga. Ia ambil salep yang dulu pernah diberikan Jaehyun di laci meja lalu dengan cepat kembali ke kamar.

Ia melihat Haechan masih berbaring menyamping di kasur sembari meremas sprei putih. Tubuhnya sedikit meringkuk dibawah selimut dengan mata terpejam erat.

Mark langsung merangkak untuk sampai di atas tubuh istrinya. Ia membuka tutup salep dan menyingkap sedikit selimut pada bagian bawah si manis.

Setelah selesai sang suami menaruh salep tersebut di nakas lalu kembali menatap wajah cantik Haechan dari atas. Si dominan mengarahkan kedua tangan si manis untuk mengalung di leher nya.

"Sayang kerumah sakit mau ya?"

"Tapi Jie sama Lele-"

"Nanti aku telpon Jeno Jaemin biar mampir ambil dua tuyul"

Haechan mengangguk sambil memejamkan mata menahan sakit.

"Bisa bangun ngga? pake baju duluu"

"Mau mandi ishh badan Echan lengket"

"Iya nanti mandi nya abis dari rumah sakit, kondisi kamu kayak gini lohh"

"Ndak mauu, ayo mandi bareng Melk"

"Sama aku? oke ayok!"

Mark langsung mengangkat tubuh mungil Haechan ala bridal style menuju kamar mandi. Dengan hati-hati si dominan membantu istri nya membersihkan tubuh tanpa ada rencana jahil apapun. Mark juga akhirnya ikut mandi sebentar karena perintah dari Haechan.

Setelah selesai mereka berdua segera menuju walk in closet untuk memilih baju.

Si manis kali ini memakai kaos berwarna mocca dengan sweater oversize warna putih tulang dipadukan dengan celana selutut warna senada. Lalu si dominan juga menambahkan jepitan rambut berbentuk beruang kecil di surai madu istri nya.

Sedangkan Mark memakai kemeja berwarna hitam dengan celana bahan yang juga hitam. Kata Haechan, suami nya seperti sudah siap menuju pemakaman seseorang haha.

"Udah siap?"

"Ay ay captain!"

"Sini gendong"

"Nouu, mau jalan aja, Echan berat"

"Ngga apa sayang"

"Echan ngga mau Melk, ayo jalan tapi pelan-pelan"

Mark akhirnya mengalah dan menuntun Haechan menuju dapur untuk sarapan. Namun karena sang istri belum memasak kedua nya hanya memakan roti dengan selai strawberry sembari menelpon Jeno Jaemin. Setelah kedua pasangan itu datang, Mark dan Haechan menuju mobil yang biasa dipakai si dominan kemanapun dirinya pergi.

Sang suami mengemudikan mobil nya dengan kecepatan tinggi agar segera sampai di rumah sakit. Disana mereka segera menuju tempat biasanya Haechan check up satu bulan sekali bersama dokter Choi.

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang