mommy, don't go again.

72.1K 5.5K 303
                                    

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Haechan sekarang sedang mengikuti langkah Mark menuju ruang BK yang berada di sebelah ruang kepala sekolah, masih dengan Chenle di gendongan nya.

Ia sangat takut jika menerima hukuman dari BK baru disekolah nya ini, atau dia mau diseret menghadap kepsek dan dilaporkan karena membeli sarapan di kantin saat bukan jam istirahat?!

Sesampainya di ruang BK Mark menyuruh Haechan masuk, lalu tanpa disuruh Haechan langsung mendudukkan pantat nya pada salah satu sofa karena pegal menggendong Chenle. Si manis sangat lelah dan perut nya mulai kambuh lagi sekarang, padahal ia sudah sarapan bersama Chenle.

"Siapa yang nyuruh duduk disitu?" tanya Mark saat dirinya masih memegang gagang pintu ruang BK.

"Eh?" Haechan langsung berdiri dari duduk nya dan sedikit membungkukkan badan "Maaf pak"

Mark ingin sekali tertawa melihat wajah ketakutan Haechan. Tapi saat menangkap ada raut kesakitan yang berusaha Haechan sembunyikan ia jadi sedikit khawatir.

Si alis camar berjalan menuju lemari berkas-berkas sekolah lalu sedikit menggeser nya dan tampak lah satu ruangan yang lumayan besar. Ada kasur, lemari es berukuran kecil,  kamar mandi, dan apapun yang semestinya ada di sebuah kamar mewah.

'Buset, se umur-umur gue ga pernah tau kalo di ruang BK ada kamar hotel begini anjir'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Buset, se umur-umur gue ga pernah tau kalo di ruang BK ada kamar hotel begini anjir'

"Masuk, taruh Chenle di kasur" Mark memerintahkan Haechan yang masih mematung dibelakang nya.

"Okee" si manis berjalan masuk dan berusaha menidurkan Chenle di kasur yang tersedia.

Balita itu mengeratkan pelukan di leher Haechan saat tubuh nya sudah menyentuh kasur "Eunggh mommy.."

"Sstt mommy disini, ngga pergi" Haechan menepuk pantat Chenle dan mengelus surai hitam nya di waktu bersamaan.

"Haechan" panggil Mark di ambang pintu kamar, ia hanya bisa melihat pantat Haechan yang sedang menungging dari sisi ini.

"Ya pak?" Haechan menengok ke belakang karena posisinya nya yang membelakangi Mark.

"Saya mau keluar bentar tolong jagain Chenle, dan.. jangan panggil saya pake pak, saya masih muda" tanpa menunggu jawaban dari Haechan ia sudah menutup kembali kamar itu dan pergi entah kemana.

Haechan yang sudah berhasil membuat Chenle tertidur nyenyak pun bangkit dan menaruh bantal di sisi kanan kiri balita itu. Lalu karena Haechan tidak ada kerjaan lain ia memilih berkeliling sambil melihat lihat kamar mewah yang di dominasi warna hitam dan abu-abu ini.

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang