.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Melk.. udahan pliss.. ngghh ahh.."
"Diem Chan"
"T-tapi sak.. it!!"
Sudah hampir dua jam mulut seorang Mark Jung terus menghisap dada Haechan. Dan selama dua jam itu pula si manis terus memohon pada si dominan untuk berhenti.
Tapi yang sedang Seo Haechan hadapi sekarang adalah Mark Jung.
That's the problem.
Si dominan malah semakin menarik Haechan untuk mendekat kearah nya. Mulut Mark terus menghisap sekitaran dada si manis hingga timbul banyak bercak merah, sedangkan Haechan hanya bisa mencengkeram rambut hitam legam milik Mark.
Chenle? anak itu entah sejak kapan sudah tertidur di sisi ranjang sebelah kanan dan tampak tidak ada niatan untuk bangkit kembali. Yap sudah seperti kebo, si balita seperti itu karena memang dia tidak punya teman seusia untuk diajak bermain. Sedangkan Haechan sibuk belajar dan tak punya banyak waktu.
"Mmhhh.. ahh stop dulu.."
'Curang bat, ini namanya si bapak mengambil kesempatan dalam kesempitan!! udah tau gue nya lagi sakit lemes begini malah diperkontol, anjing lah'
Setidak nya begitulah gerutuan yang ada dalam hati Haechan. Bisa dipastikan muka nya sudah sangat memerah karena menahan sakit di kepala dan nyeri di kedua nipple.
Disaat Mark perlahan merubah posisi menjadi diatas Haechan dan mulai membuka celana anak itu, Haechan berusaha menahan. Sudah cukup dada dan leher saja yang sudah Mark jelajahi, tidak untuk bagian privasi Haechan.
"No.. Melk! ahh.. janganh"
Mark sudah tidak mempedulikan larangan yang lebih muda. Si dominan malah terus memaksa celana Haechan untuk cepat terbuka di hadapan nya.
Oke Haechan mulai ketakutan sekarang, ia merasa seperti kelinci yang sedang di terkam oleh serigala. Nyawa nya mungkin saja akan hilang sebentar lagi, hanya tinggal menunggu hewan buas itu menyantap nya.
.
.
.
.
.
.'BRAKK!'
...
...
..."MARK JUNG!! KAMU APAIN ECHAN HAH??!!"
Jung Taeyong.
Tiba-tiba masuk ke kamar dan berhasil menangkap basah kelakuan anak sulung nya. Niat awal Taeyong hanyalah membawa Chenle berjalan-jalan hari itu, tapi seperti nya akan ia urungkan dan beralih untuk menghajar si sulung.
"BERANI BAT KAMU, SINI!!"
Mark yang melihat wajah bubu nya sudah berubah seperti beruang marah pun segera menutupi tubuh Haechan dengan selimut. Setelah itu si dominan berlari kesana kemari untuk menghindari pukulan dan tendangan yang akan Taeyong hadiah kan pada nya.
"AMPUN BUBU!!"
"BERANI BANGET KAMU GITUIN ANAK PERAWAN SAYA?! KAMU SIAPA?!"
"KAN MARK JUGA ANAK BUBU!!"
"HALAH NGAKU NGAKU KAMU!! PUNYA APA SAMPE BERANI KAYAK GITU?!!"
"UDAH BUU, IHH"
Mark berusaha mengambil alih sapu di tangan Taeyong yang terus berhasil memukul pantat nya. Entah dari mana pria manis itu mendapatkan sapu untuk dijadikan senjata.
Sedangkan Haechan yang terduduk di kasur hanya melihat tanpa ada niatan membantu pacar nya. Lucu sekali saat Taeyong dan Mark berlarian di kamar, keluar menuju ruang BK, lalu masuk kamar lagi. Hal itu dapat membuat Haechan tertawa dan melupakan sakit nya sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
MOMMY CHAN!!
FanfictionHaechan sedang bercanda ria di pasar malam bersama teman-teman, tapi karena perut nya sangat lapar ia memberitahu semua orang jika ingin membeli camilan dan akan segera kembali. Namun siapa sangka pria bermarga Seo ini malah dipertemukan oleh balita...