Ignored

27.3K 2.8K 211
                                    

.

.

.

.

Sudah seminggu ini Mark mengabaikan Haechan. Dirinya tidak marah, hanya butuh waktu untuk menetralkan emosi. Ia tetap mengantar jemput sang istri sekolah namun dengan wajah datar yang menyembunyikan banyak kekecewaan.

Seperti pagi ini, tepat seminggu semenjak kejadian di Lotte World.

"MELK PAGII ECHAN MASAK SCRAMBLE EGG KESUKAAN MELK LOHH"

"Pagi"

Mark mengambil Chenle di gendongan Haechan lalu duduk di kursi meja makan. Si manis yang sudah selesai memasak pun ikut duduk di samping suami nya.

"Melk kenapa diemin Echan terus??"

"Engga"

"Sini Echan aja yang nyuapin Lele"

"Nouu Le mau sama dad" ucap si balita sambil memeluk daddy nya.

Selama seminggu ini Haechan memang sudah merasa ada hal yang sangat berbeda dari Mark. Suami nya lebih sering menghabiskan waktu bersama Chenle dan juga berkas-berkas perusahaan. Bahkan tidur pun kadang di kamar tamu atau di kamar balita berusia dua tahun yang ada di pangkuan nya sekarang.

"Lele mau ikut dad apa mom?" tanya Mark sambil menyuapi anak nya.

"Sekalang mau sama dad" Chenle seperti paham perasaan Mark yang sedang tidak menentu. Maka dari itu ia tidak akan membiarkan sang kepala keluarga sendirian selama beberapa hari terakhir.

"Mommy Le ndak ikut skull yaa? Le mau temani dad"

Walaupun kecewa Haechan tetap mengangguk dan tersenyum pada dua orang kesayangan nya, "Iya ngga apa Lele sama daddy dulu, jangan nakal sayang"

"Okay mom"

Kurang lebih begitulah percakapan keluarga kecil tersebut di pagi hari selama seminggu setelah kejadian Lotte World. Mark yang tidak banyak bicara, Chenle yang terus ikut daddy nya, dan Haechan yang merasa bersalah tapi tidak tahu letak kesalahannya dimana.

Usai sarapan ketiga orang itu berjalan menuju basement dan menaiki mobil yang biasa digunakan. Mark mengantar sang istri ke sekolah terlebih dahulu sebelum akhirnya pergi ke Jung Corp membawa Chenle.

Sepanjang perjalanan juga terasa sangat sunyi tanpa adanya obrolan ataupun ocehan dari si balita. Semua terlarut dalam pikiran masing-masing tanpa mau mengawali percakapan hingga tiba di sekolah.

"Turun, saya mau ke kantor"

Oh Haechan lupa memberitahu kalian jika Mark terus menggunakan sebutan 'saya' dan bahasa baku akhir-akhir ini. Si manis jadi merasa seperti orang asing yang tidak punya hubungan apapun dengan suami nya sendiri.

"Melk marah sama Echan? Echan ada salah ya?"

"Saya tidak marah sekarang cepat turun"

Haechan mengangguk dan mencium pipi Mark serta Chenle sebelum turun dari mobil. Lalu tanpa memastikan si manis masuk gerbang, Bugatti Chiron sudah kembali melaju dengan kecepatan tinggi.

"Umh Echan bingung harus gimana"

Sampai di kelas Haechan langsung duduk di kursinya sembari mengelus perut. Ketiga sahabat yang sudah tidak tahan ingin bertanya pun kini menatap istri Mark Jung dengan serius.

"Lo lagi ada masalah sama pak Minhyung?" tanya Renjun langsung ke inti.

Haechan hanya terdiam sembari menggigit bibir bingung harus menjawab apa. Selama seminggu ia memang menyembunyikan masalah ini dari teman dekat nya.

MOMMY CHAN!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang