26. Coba buktiin

1.4K 52 0
                                    

Esok paginya Rian sudah kembali masuk ke sekolah lagi, Lisa pun merasa lega karena itu.

Tapi anehnya perubahan sikap Rian yang semakin lebih perhatian dan perduli dengannya kembali dilakukan.

Sama halnya yang terjadi kemarin-kemarin. Hingga Lisa yang baru saja di bantu membawa alat pel lantas bertanya.

"Kamu enggak ngarepin saya mentraktir kamu seblak kan setelah ini?" tanya Lisa curiga.

"Enggak kok Bu, paling cuma mie ayam." ucapnya seraya kabur.

Lisa menyembur kesal. "SAMA AJA!" pekiknya.

Tak lama mereka pun akhirnya sampai di gudang tempat penyimpanan alat kebersihan.

"Ini aja Bu yang ditaruh disini?" tanya Rian.

"Iya, Rian. Makasih banyak ya sampai segala dibawain." ucap Lisa segera mengeluarkan uang sepuluh ribu dan berikan pada Rian.

"Ini kamu beli aja sendiri seblak pakai uang ini." ucapnya. Rian langsung menolak.

"Enggak, enggak Bu. Saya ikhlas kok ngebantu ibu. Masa cuma bawain alat pel kesini harus ditraktir. Kayak anak kecil aja Bu." ucap Rian tertawa.

"Enggak apa-apa, udah ini terima." ucap Lisa, Rian kekeh menolak.

"Enggak, Bu. Gak usah, mending uang itu ibu pakai buat beli bakso." ucap Rian.

"Kamu nih." ucap Lisa yang kembali mengembalikan uangnya ke dalam dompet.

"Oh iya Bu, ngomong-ngomong sapu pada kemana ya? Kok enggak ada? Adanya sapu kecil-kecil yang gagangnya patah tuh." unjuk Rian pada sapu-sapu pendek dihadapannya. Ia kembali berkata.

"Besok kan bukannya mau ada lomba kebersihan ya Bu?" tanya Rian. Lisa berpikir. "Iya juga sih ya, kok pada pendek semua. Apa kita beli aja Rian sapunya?" tanya Lisa.

"Sekarang Bu?" tanya Rian.

"Iya, sekarang. Ah, kamu enggak usah ikut deh. Kamu melulu perasaan. Biar nanti saya aja yang beli, kebetulan saya yang diberi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah." ujar Lisa. Rian menolak.

"Enggak Bu, coba saya tanya ibu punya tangan berapa untuk megang motor sama beberapa sapu dan alat pel?" tanya Rian

"Iya pokoknya enggak sama kamu, sama murid yang lain aja." ucap Lisa. "Enggak Bu, pokoknya harus saya." ucap Rian kekeh.

"Kenapa sih kamu insist banget? Kamu sebegitu pengennya ya jalan-jalan keluar sekolah? Kayak anak kecil tau gak." ujar Lisa tidak habis pikir.

"Saya cuma menawarkan bantuan kok Bu." ucap Rian nyengir. "Menawarkan bantuan? Modus sih iya." ucap Lisa seraya ngeloyor pergi.

Mereka pun segera menaiki motor beat kepunyaan Lisa. Yang mengendarai adalah Rian saat itu.

"Jangan ngebut-ngebut loh, saya duduknya miring soalnya. Nyungsep repot." ucap Lisa ditambah ia juga memakai rok panjang saat itu.

"Tenang aja Bu, saya akan mengendarai motor dengan sangat perlahan, mirip membawa seorang tuan putri." ucap Rian.

"Putri salju? Kamu nyamain ibu sama kueh maksudnya?!" tandas Lisa.

"Iyain aja deh, daripada diprotes mulu." ucap Rian yang segera menyalakan motornya lalu pergi mengendarainya.iSepanjang perjalanan, Lisa terus mengajak Rian mengobrol.

"Kamu udah baikan Rian, sama kakakmu?" tanyanya kepo.

"Nanti juga berantem lagi Bu." ujarnya. Lisa menghela nafas. "Yaudah ibu siapin ring tinju deh nanti. Buat kalian berantem." ucap Lisa. Rian tertawa.

Kuserahkan Istriku Pada Adik Lelakiku [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang