7. Decide

1.8K 328 21
                                    

Setelah confess Rafael, Kimberly tidak tahu bagaimana harus menghadapi laki-laki itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah confess Rafael, Kimberly tidak tahu bagaimana harus menghadapi laki-laki itu. Dia kira Rafael juga sama canggungnya seperti dia tapi justru Rafael semakin sering mengajaknya makan siang atau bertemu di luar jam kerja. Beberapa kali Kimberly bisa menghindari pertemuan itu dengan menumbalkan nama Eri. Tapi gak berlaku siang ini, Eri sedang tidak ada di kantor dan Rafael juga langsung menjemputnya. Ini terlalu mendadak untuk Kimberly, karena ia belum menyiapkan rencana apapun.

"Kayanya lo akhir-akhirnya menghindar dari gue" ucap Rafael

"Ha? Nggak kok" Jawab Kimberly

"Kim, gue gak banyak berharap lo bakal balas perasaan gue. Gue cuman mau jujur ke lo, kalau lo merasa gak nyaman soal itu anggap aja gue gak pernah bilang begitu"

Rafael sangat peka dengan perubahan Kimberly setelah pertemuan terakhir mereka. Kimberly berusaha terus menghindarinya dengan membuat banyak alasan. Ia mengerti bagaimana posisi Kimberly, ia pasti canggung dan juga bingung harus seperti apa.

Kimberly meneguk air liurnya, "Gue gak bermaksud begitu, tapi gue selalu berpikir keras apa yang buat lo suka sama gue? Lo tau sejelek apa gue dari cerita nyokap gue"

Senyum manis ala Rafael mengembang, "Lo khawatir tentang cerita nyokap lo?"

"Siapa yang gak malu dibegituin sama orang tua sendiri"

"Menurut gue itu bukan hal yang memalukan, justru Kimberly yang gue kenal bukan sekedar tegas tapi dia juga lucu"

Kimberly mengerjapkan matanya, ia tidak fokus lagi dengan ucapan Rafael karena senyum laki-laki di depannya terlalu mengacaukan fokusnya.

"Kim jangan terbebani soal perasaan gue, lo bisa anggap itu angin lalu. Gue gak mau itu ganggu pikiran lo, lo bisa nolak gue kalau lo memang gak suka. Gue akan tetap seperti biasa"

"Lo pikir gue bakal nolak lo?"

"Lo nerima gue?"

"NGGAK!" Jawab Kimberly lantang

Rafael terkejut setelah mendengar teriakan Kimberly, "O-oke, gak perlu teriak"

***

"Oke, selesai" ucap Eri selesai merapikan pakaian Ezkyel sebelum pemotretran di mulai.

"Kim gak datang?" Tanya Ezkyel

Eri menggeleng, "Kenapa dia harus datang, Kim pasti punya kerjaan lain di kantor"

Ezkyel hampir lupa jika Kimberly adalah orang penting di kantornya. Dia bukan Kimberly teman kuliahnya yang dapat sesuka hato nongkrong sampe matahari terbit lagi.

"Kali aja dia datang biat mantau"

"Walau Kim kelihatan santai, tapi kerjaan dia banyak banget."

BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang