Melodi menerobos masuk kantor Nala, sekretaris yang menahan Melodi tidak bisa berupaya apa-apa ketika Melodi mulai memberontak.
"Maaf Pak Nala" ucap sekretaris Nala
Nala mengisyaratkan sekretarisnya untuk keluar, ia lalu beralih melihat Melodi. Wajah Melodi penuh kemarahan, ekspresi yang belum pernah Nala lihat sebelumnya.
"Kenapa Melodi? Kita kan janjinya siang ini ketemu, kenapa pagi-pagi ke kantor aku?" Tanya Nala
"Kak Nala ingat?"
"Kan tadi malam kamu yang minta, terus kenapa masih pagi begini kamu ke kantor aku"
"Mau memastikan kalau Kak Nala gak mampir ke tempat lain sebelum ketemu aku"
Ekspresi Nala berubah jadi datar, "Apa maksud kamu?"
Melodi mendekati Nala dan langsung memeluk Nala dengan erat, "I miss you"
Nala berusaha melonggarkan pelukan Melodi yang erat, "Kamu gak ada syuting hari ini?"
Melodi menggeleng, "Aku hari ini mau quality time sama Kak Nala"
Nala berhasil melepaskan pelukan Melodi, "Melodi, aku harus kerja oke. Kalau kamu mau jalan, nanti ya. Aku masih banyak kerjaan"
Melodi menahan diri untuk tidak mengatakan ini, tapi Nala membuatnya geram setengah mati.
"Kenapa kakak selalu sibuk kalau untuk aku, tapi kalian bisa liburan 2 hari di hari kerja"
"Kalian siapa maksud kamu?"
"Kak Nala dan Kak Eri"
Nala memiringkan kepalanya, "Kata siapa?"
"Kak Nala! Aku lihat sendiri, kalian.."
"Aku dan Eri kenapa?"
Melodi menahan kata selanjutnya keluar, ia tidak ingin ini menjadi senjata makan tuan. Ia tahu bahwa Nala pasti akan melepaskannya jika Melodi yang memutuskan hubungan. Kini ia hanya perlu buat Nala jadi miliknya.
"Gak apa-apa. Aku tunggu kak Nala siang ini"
Setelah mengucapkan itu Melodi pergi. Nala mengerutkan keningnya dengan perubahan emosi Melodi. Tentang Eriselle, terakhir ia bertemu perempuan itu adalah malam Eri mengantarkannya dan membuat sedikit masalah yang berakhir buat Nala pincang 2 hari.
Sudut bibir Nala terangkat mengingat Eriselle, "Cewek bar-bar"
***
"Eriselle" seru Kimberly yang baru saja tiba di lokasi
"Oh, selamat siang Bu Kimberly" sapa Eri
Kimberly melipat tangannya di dada sambil memandang serius ke depan memperhatikan proses pemotretan Ezkyel, "Jam makan siang berapa menit lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
FanfictionJika diberi pilihan siapa yang ingin Eriselle musnahkan, jawabnya pasti Nalarama. Laki-laki itu sama sekali tidak layak disebut manusia. Tapi tidak dengan Nalarama, kebencian Eriselle padanya menjadi daya tarik tersendiri untuk Nala. Semakin Eri mem...