"Eriselle mana?"
Eri mengintip dari kubikelnya ketika mendengar suara Deka yang mencarinya.
"Kenapa Pak? Kalau masalah Melodi, saya sudah bicara ke agensi dan minta pertanggungjawaban jadi mohon ditunggu ya Pak" jawab Eri yang langsung menampakkan dirinya sebelum Deka mendekat.
"Ikut saya" perintah Deka
Deka jalan lebih dulu meninggalkan ruang tanpa memberikan kesempatan Eri bertanya.
"Gue gak tau sebenarnya apa yang bujang lapuk itu mau"
"Hush, gak boleh" ucap Celicia
Eri mendengus dan mengikuti Deka yabg sebenarnya sudah jauh dari pandangannya. Jika Deka hari ini mengomelinya lagi, mungkin Eri harus mempersiapkan telingannya yang mungkin panas nantinya.
Deka menekan tombol lift ke lantai 15, dimana itu merupakan lantai paling atas di perusahaan dan juga ruangan para petinggi perusahaan.
"Pak, kalau bapak marah sama saya jangan sampai bawa saya ke kantor direktur juga" ucap Eri
"Diam" ucap Deka
Eri mengerucutkan bibirnya, ia kesal dengan respon Deka yang jutek begini. Deka berhenti di depan ruang direktur, tanpa mengetuk ia langsung membuka begitu saja.
"Masuk" ucap Deka
Eri menuruti apa yang Deka katakan, ia mendapati di ruangan itu ada Melodi dan managernya dan pastinya direktur MyAesh, Kimberly.
"Kak Eri.." sapa Melodi dengan wajah takut-takut
"Melodi mau bicara sama kamu" ucap Kimberly
Kimberly dan yang lainnya yang berada di ruangannya meninggalkan Eri dan Melodi hanya berdua.
"...maaf"
"Kata maaf untuk saya adalah penyesalan dan selalu ada bentuk penyesalan" ucap Eri
"Kak.."
"Apa alasan kamu tiba-tiba berputar haluan Melodi?" Tanya Eri
Melodi menuguk air liurnya, "...Kak Nala minta aku untuk ke perusahaan dia"
"Sudah diduga.. lalu kenapa kamu setuju gitu aja. Kamu tau sendiri, kita sudah lama kerja sama dan sepakat. Oke, masalah kontrak memang terlambat dan itu salah aku tapi, kita hampir di final. Tapi kenapa..."
"Aku gak tega ke Kak Nala, dia lagi kesusahan dan dia perlu bantuan aku untuk produk selanjutnya"
"Kamu gak mikir tentang kerja sama kita yang lama saat itu, karena kasihan aja kamu begini Melodi"
Melodi tidak menyangkal kesalahannya. Dia mutlak salah secara etika, dia hilang tanpa penjelasan yang buat banyak orang kesulitan.
"Maaf.."
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
FanfictionJika diberi pilihan siapa yang ingin Eriselle musnahkan, jawabnya pasti Nalarama. Laki-laki itu sama sekali tidak layak disebut manusia. Tapi tidak dengan Nalarama, kebencian Eriselle padanya menjadi daya tarik tersendiri untuk Nala. Semakin Eri mem...