36. Strike

1.2K 182 27
                                    

Naya memejamkan matanya kuat menahan emosinya yang memuncak ketika Marshela datang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naya memejamkan matanya kuat menahan emosinya yang memuncak ketika Marshela datang ke rumahnya. Tapi yang semakin membuat Naya semakin emosi, perempuan itu datang dan meminta ia meninggalkan rumah yang sudah Naya dan Nala tempati puluhan tahun itu.

"Gak cukup lo ambil perusahaan kakak gue, sekarang lo ambil rumah gue dan Kak Nala?" ucap Naya

"Gak tahu sopan santun! Rumah ini atas rumah kakek dan seluruh aset punya kakek yang diberikan ke Nala sekarang berpindah tangan ke bokap gue. Kurang jelas!"

"WHAT!? Gue sudah tinggal di rumah ini belasan tahun"

"Apa hubungannya? Salahin kakak lo, dia yang buat lo terusir dari sini"

Naya mengepalkan tangannya bersiap untuk melayangkan tinju pada wajah memuakkan Marshela.

"Naya!" 

Raja datang tepat waktu untuk menahan Naya sebelum melakukan serangan fisik pada Marshela.

"Gila! Lo mau nyerang gue" bentak Marshela

"Kalau bisa gue bikin lo kaya ayam geprek!" balas Naya

"Sudah Nay, jangan dihiraukan. Kita pergi sekarang" ucap Raja menahan Naya

Naya sangat geram melihat Marshela dengan wajah arogannya, "Gue harus kasih pelajaran buat dia dulu"

"Naya.." Raja menahan tubuh Naya

"Bawa dia pergi! Gue muak lihat dia masih disini" ucap Marshela 

Marshela tanpa rasa malu meninggalkan Naya dan Raja, "MARSHELA!!" teriak Naya

"Nay, sudah. Kak Nala sudah nunggu di rumah sakit."

Naya berdecak kesal, "Habis dari rumah sakit, gue harus buat perhitungan sama dia"

***

"KAK! KENAPA NENEK LAMPIR ITU NGAMBIL RUMAH KITA!"

Naya yang baru saja datang langsung mencak-mencak dan berteriak kesal. Nala dapat menebak jika ini karena Marshela. Perempuan itu jauh lebih licik, setelah meangambil alih perusahaan sekarang dengan tidak tahu malunya Marshela justru ingin mengambil pula tempat tinggal mereka. Tidak hanya itu semua harta yang masih atas nama Ananta diambil oleh Marshela dan keluarganya.

"Maaf, ini semua gara-gara kakak." Ucap Nala sambil menunduk

Naya mengerutkan dahinya, "Apa-apaan sih. Gak usah begitu, aneh banget."

Naya akhir-akhir ini benci lihat kakaknya jadi sendu, letoy, dan lemes begitu. Apa-apa Nala minta maaf, apalagi Nala soal keputusan sepihaknya yang melepaskan Anthasena Group. Dia awalnya kaget, tapi Naya tidak karena itu. Situasi Nala mendesak dan Eri juga menjadi korban.

"Bang, kalau lo belum ada tempat tinggal. Bisa kok sementara tinggal di rumah gue" Ucap Raja

Naya berdecak, "Ish apaan sih! Lo kira kami tunawisma sampai numpang di rumah lo segala. Kak Nala masih ada uang kali buat tempat tinggal doang"

BOSSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang