"Eriselle, hari ini kamu nemenin Ezkyel kan?" ucap Manager Eriselle
Eri mendongak, ia langung melihat Celicia yang tak jauh darinya. "Untuk Ezkyel, penanggung jawabnya sekarang Celicia, jadi baiknya Celicia saja yang datang"
Celicia yang sedang mengerjakan tugasnya langsung terkejut karena ucapan Eri barusan, "Kok jadi gue sih Ri?!" Bisik Celicia
"Saya punya janji Melodi untuk produk selanjutnya Pak" ucap Eri
Deka mengangguk, "Kalau begitu Celicia kamu penanggung jawab baru sampai kerjasama dengan Ezkyel selesai"
"Tapi pak.."
Eri menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Celicia. Eri melepaskan ini karena alasan dia akan memegang project bersama Melodi, alasan lain dia masih belum mau bertemu dengan Ezkyel yang notabene sekarag kekasihnya Ezkyel. Eri sudah memprediksi jika Ezkyel akan ikut campur dengan masalahnya dan Kimberly.
"Tumben banget, biasanya lo yang selalu handle Ezkyel." Ucap Celicia
"Bukannya lo senang kalau handle Ezkyel?"
"Apaan maksud lo?"
"Gue tau ya lo ngefans banget sama Ezkyel"
"Ri!" Mata Celicia langsung melotot
"Tapi harus tetap profesional, lo disana kerja bukan fangirlingan"
"Ck, gini-gini gue tau tempat kali" bantah Celicia
Eri mengangguk, "Ya udah siap-siap, gue juga mau pergi sekarang"
"Lo pergi sekarang juga"
"Hm. Duluan" ucap Eri
***
Marsel berlari kecil ke arah Eri yang berada di lobi perusahaan Nala, "Ibu Eriselle.."
"Nala masih rapat?" tanya Eri
Marsel mengangguk, "Dan rapatnya belum pasti selesai jam berapa?"
Eri melihat jam di handphonenya, tidak banyak waktu yang tersisa untuk acara kelulusan Naya hari ini.
"Kalau begitu, beritahu Nala temui saja ke Raja Ampat kalau rapatnya selesai"
"Raja Ampat bu?!!" Ucap Marsel terkejut
Eriselle mengangguk, "Iya. Saya ke sama Naya dan Raja ke Rajam Ampat hari ini?"
"Sama Naya juga bu?"
"Iya, beritahu aja Nala kalau dia nyari saya. Kalau nggak, ya udah"
"Dalam rangka apa bu ke Raja Ampat?"
"Hadiah kelulusan Naya dan Raja"
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
FanfictionJika diberi pilihan siapa yang ingin Eriselle musnahkan, jawabnya pasti Nalarama. Laki-laki itu sama sekali tidak layak disebut manusia. Tapi tidak dengan Nalarama, kebencian Eriselle padanya menjadi daya tarik tersendiri untuk Nala. Semakin Eri mem...