"Aku gak mau lanjutin ini lagi" ucap Eri
Direktur sekaligus produser manajemen Eri bernaung langsung menautkan dahinya, "Apa maksud kamu Eriselle?"
"Bukannya sudah jelas, Aku gak mau lanjutin ini lagi. Aku gak mau jadi penyanyi"
Direktur yang biasa dipanggil Evan hanya dapat menunjukkan ekspresi bingung dan marah, "Saat ini bukan waktunya untuk main-main lagi Eriselle, satu bulan lagi itu tanggal debut kamu"
"Tapi aku gak mau"
"Gak bisa begitu Eriselle, kamu kira gampang setelah proses debut kamu yang sudah 70% tiba-tiba dibatalkan. Saya harus bicara apa ke sponsor kalau kamu batalkan kontrak?"
"Gampang, tinggal cari pengganti aku" jawab Eri
"Apa mau kamu sebenarnya Eriselle?"
"Gak ada, aku cuman sudah mulai bosan dengan kegiatan berulang ini. Aku gak tertarik lagi untuk jadi penyanyi"
Evan kali ini benar-benar dibuat marah oleh Eri, anak didiknya ini tidak biasanya seperti ini. Eri yang dikenal selama ini adalah anak yang ceria dan baik.
"Kamu akan menyesal Eri"
"Gak aku gak akan menyesal"
"Kamu harus pikirkan sekali lagi, Saya maklumi permintaan kamu seperti ini kamu cuman jenuh sesaat"
Eri menggeleng, "No. Aku memang gak tertarik lagi untuk jadi penyanyi. Kalau Om cari pengganti aku kayanya Wilona cocok"
"Kamu kenapa berubah pikiran seperti ini Eri, saya tau menjadi penyanyi itu mimpi kamu sejak lama. Kamu sudah berusaha keras selama ini, sebentar lagi kamu bisa mencapai mimpi kamu itu"
Eri tersenyum miring, "Semakin dewasa aku sadar apa yang aku mau sebenarnya dan jadi penyanyi bukan keinginan aku lagi"
Evan tidak berbuat apa-apa, dia sudah mencoba meyakinkan Eri tapi Eri tetap kekeh tidak ingin melanjutkan karirnya sebagai penyanyi, "Saya harap kamu tidak menyesal Eriselle"
Eri menujukan senyumnya sebelum pamit meninggalkan ruangan, ia masih tersenyum lebar sebelum keluar ruangan Evan. Tapi ketika melangkah melewati pintu senyum Eriselle luntur berubah menjadi getaran-getaran halus di bibirnya bahkan matanya memanas. Ia berlari cepat agar orang lain tidak melihat ia yang hampir menangis. Ia tahu ini akan membuatnya sakit sepanjang hidupnya, tapi jika ia bertahan ia akan terus mendapatkan sakit yang baru tiada henti.
***
Kimberly menyipitkan matanya memastikan ia bahwa ia tidak salah lihat. Kimberly berlari kecil mendekati objek yang menarik perhatiannya sejak ia datang.
"Ini gak mungkin gue salah lihat kan" guman Kimberly
Kimberly semakin mendekat, ia langsung menahan objek yang menarik perhatiannya sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOSS
FanfictionJika diberi pilihan siapa yang ingin Eriselle musnahkan, jawabnya pasti Nalarama. Laki-laki itu sama sekali tidak layak disebut manusia. Tapi tidak dengan Nalarama, kebencian Eriselle padanya menjadi daya tarik tersendiri untuk Nala. Semakin Eri mem...