Aldebran sinting! Ini kedua kalinya Aldebran mencuri ciuman dari Arabela. Pria itu kenapa sekarang jadi suka sekali nyosor?!
Sepersekian detik Arabela mengubah ekspresi wajahnya. Ia mendengus kesal kemudian memalingkan wajah. Lalu dengan secara tiba-tiba Arabela melayangkan sebuah cubitan pedas pada pinggang Aldebran hingga membuat pria itu mengaduh kesakitan. Arabela menumpahkan seluruh rasa kesal dan malunya pada cubitan itu sehingga ekspresi kesakitan Aldebran tidak digubris olehnya.
"Ara! Kamu mau buat kulit saya biru, huh?!" keluh Aldebran saat Arabela melepas cubitannya.
Arabela mendelik. "Sekali lagi kamu nyosor bukan cuma cubitan yang bakal aku kasih." peringat Arabela.
Aldebran mendengus sembari mengusap-usap pinggangnya yang perih. Sejujurnya Aldebran baru mau membangun suasana romantis. Terlihat pas dengan sunset yang sebentar lagi akan tiba. Namun disayangkan karena singa dalam diri Arabela kembali keluar membuat Aldebran harus mengurungkan niatnya untuk memiliki sunset yang romantis bersama Arabela.
"Kenapa cubitan kamu bisa sepedas ini, Ara?" keluh Aldebran yang masih merasakan panas di pinggangnya.
Arabela yang tadi sempat memalingkan wajahnya pun kembali menatap Aldebran. "Syukurin!" ucapnya.
Aldebran kembali mendengus. "Kalau pinggangku biru bagaimana?"
"Itu berarti cubitanku masih kurang kuat, Al. Aku berniat membuat pinggangmu berwarna ungu." ujar Arabela membuat Aldebran menatapnya tidak percaya.
Kemudian Aldebran tersenyum miring. Ia terpikirkan ide untuk membuat Arabela menyesali perbuatannya.
"Kamu harus dihukum." ujar Aldebran membuat Arabela mengangkat alisnya, menantang pria tersebut.
Aldebran tersenyum kecil, ia dengan cepat bangkit dari duduknya dan meraih pinggang Arabela membuat wanita itu terpekik kaget karena dirinya kini sudah berada di dalam pelukan pria itu. Tanpa Arabela duga, Aldebran mendorongnya menuju tepi kolam membuat mata Arabela melotot seketika. Ia kini akhirnya sadar jika Aldebran hendak menyeburkan dirinya ke dalam kolam.
"Al sumpah aku belum mau berenang. Jangan macem-macem ya!" peringat Arabela dengan panik saat Aldebran terus mendorongnya.
Aldebran terkekeh, walau Arabela melakukan perlawanan tetapi tenaga pria itu lebih kuat dari Arabela. "Aku tidak takut dengan ancamanmu, Ara." bisiknya dengan sembari mengangkat tubuh Arabela dengan lengannya yang melingkari pinggang mungil Arabela.
Arabela semakin memberontak, ia mencoba melepas kukungan lengan Aldebran di pinggangnya. Kemudian Arabela pun menjambak rambut Aldebran membuat pria itu kaget dengan serangan tiba-tiba Arabela.
"Ara! Kenapa kau jambak rambutku?!" keluhnya.
Arabela tertawa kecil. "Lepaskan aku maka aku lepaskan rambutmu." ujarnya.
Aldebran merunduk, ia memberhentikan langkahnya kemudian melihat wajah Arabela yang terkekeh senang. Aldebran tersenyum miring, "Jambaklah sesuka hatimu. Aku orangnya teguh pada prinsipku, Ara."
Mendengar itu Arabela melebarkan matanya, dan begitu Aldebran kembali mengangkat badannya, Arabela berteriak.
"ALDEBRAN!!!" teriaknya saat Aldebran hendak melempar tubuhnya ke dalam kolam renang yang sudah berada di hadapannya.
Aldebran yang mendengar teriakan Arabela pun mengurungkan niatnya, ia kemudian membiarkan Arabela berada di gendongannya dengan ala bridal style. Aldebran terkekeh. "Katakan jika kamu tidak akan menyubitku lagi, Ara."
Arabela mendengus. Ia kemudian melihat kolam renang yang berada tepat di bawahnya. Ia kemudian kembali menatap Aldebran. "In your dream, Sir." ujar Arabela sembari tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
INTO YOU [ON GOING]
Romance[SEQUEL DARI SECOND WIFE] ALDEBRAN & ARABELA ____________________________________________________________________ "Kamu pernah bilang, "I'm so into you.". Tapi satu hal yang lupa kamu jelaskan, kata "You" di kalimat kamu itu mengarah pada siapa? Aku...