Bab 11

21.1K 1.2K 4
                                    

Di Noveltoon sudah tamat, tapi belum revisi. Dan di sini sudah di revisi.

Id Noveltoon : Lebahmadu

°°°

Setelah kejadian kemarin yang memalukan, Airin segera pulang ke rumahnya bersama Agion. Saat ini Airin sedang berkumpul bersama kedua sahabatnya.

Minggu sore adalah waktu yang cocok untuk berkumpul, mau dengan keluarga, sahabat, maupun pacar.

"Lo kemarin kemana lagi Rin? perasaan hilang Mulu dah lo," tanya Azila heran.

"Hooh, gue udah koar koar di grup. Tapi lo nggak muncul muncul," timpal Ayla.

Sruut

Airin menghabiskan minumannya terlebih dahulu, lalu melihat ke arah dua sahabatnya, "Gue dari kemarin gak pegang handphone."

"Tumben," ucap Azila.

"Kemarin gue ke rumah si Azrel, niatnya mau jenguk adeknya yang sakit. Eh, malah disuruh nginep," jelas Airin.

"What! Lo nginep di rumah si Azrel?" tanya Azila dengan nada sedikit keras.

Ayla menutup mukanya malu saat sadar bahwa mereka sedang menjadi sorotan, "Suara Lo kurang kenceng Zil, asli," sindirnya.

Azila terkekeh pelan, lalu bertanya kembali pada Airin, "Gimana Rin, rasanya satu atap sama sugar daddy?"

"Bapakmu sugar daddy," ucap Airin sinis.

"Bapak gue mah jelek, gak cocok jadi sugar daddy," ucap Azila lalu terkekeh pelan.

"Astaghfirullah Azila, gini nih ciri ciri anak durhaka," ucap Ayla.

Airin menggelengkan kepalanya, "Rasanya tidur seatap sama sugar daddy tuh enak."

Azila dan Ayla mengerutkan dahinya bingung, sedangkan Airin tersenyum jahil, dengan polosnya Ayla bertanya pada Airin, "Enak apanya Rin?"

"Ranjangnya," ucap Airin lalu tertawa ngakak melihat muka kedua sahabatnya.

"Wah gila! istighfar Rin! masih bocah aja berlaga ranjang ranjangan," ucap Ayla heboh.

"Wah Airin udah gak suci ya bun," ucap Azila dengan santainya.

Tak

"Aws," ringis Azila lalu mengusap dahinya yang menjadi sasaran jitakan Airin.

"Bercanda lah, tenang aja kok gue masih suci bersih berseri," ucap Airin.

"Alhamdulillah, kirain gue Lo udah dipolosin," gumam Ayla.

"Tapi," ucap Airin dengan serius, seketika kedua sahabatnya itu memajukan wajahnya mendekat.

"Tapi apa?" tanya Azila.

Airin tersenyum jail, lalu membisikan sesuatu kepada kedua sahabatnya, setelah itu buru buru pergi keluar cafe. Sedangkan Azila dan Ayla terbengong ditempat, pikiran keduanya traveling sampai ke ujung dunia.

Ucapan Airin terngiang ngiang di otak mereka, hingga keduanya saling menatap tak percaya.

Airin tertawa terbahak bahak di dalam mobilnya, wajah tak percaya kedua sahabatnya itu sangat lucu menurutnya. Ingatannya kembali saat dia membisikan sesuatu pada sahabatnya.

"Leher gue udah gak polos, kalian tau saat bibir si om nyentuh leher gue, beuh lembut, geli, dan hangat."

Tiba tiba tangan Airin menyentuh leher kanannya, rasanya kejadian kemarin masih terasa membekas, Airin tidak bohong kepada sahabatnya saat lehernya dipolosin si om kang modus itu.

Airin bergidik ngeri saat masih merasakan hembusan nafas si om kang modus itu, "Ih sadar Airin, jangan ngelamun. Ntar kepikiran lagi, terus kalo lo mau lagi kan bahaya."

Young Mom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang