Bab 70

7.8K 556 43
                                    

Happy reading

°°°







Hari semakin sore, setelah seharian ini pasangan suami-istri baru itu menjelajahi daerah Paris. Kini Agas serta Airin berada di salah satu kafe dekat hotel mereka, sebenarnya Airin ingin rebahan saja di kamar hotel tapi Agas memaksanya dengan alasan ada yang ingin bertemu dengannya.

"Lama banget sih! badan aku udah lengket nih, gak enak pengen mandi," gerutu Airin.

Agas yang sedang menikmati kopinya pun menatap ke arah depan di mana Airin duduk berhadapan dengannya, "Sabar sayang tiga menit lagi dia datang kok."

"Sabar sabar, wong edan. dari tadi lima menit, empat menit. Ini udah setengah jam kita nunggu," ucap Airin kesal, Agas hanya menggelengkan kepalanya.

"My baby honey!" ucap Seseorang yang tiba tiba datang dengan duduk di samping Agas tak lupa tangannya yang mencubit kedua pipi Agas.

"Oh my god! makin kesini makin tampan saja. sedang apa kau disini honey?" tanyanya tanpa menghiraukan tatapan tajam Airin yang mengarah padanya sementara Agas dibuat ketar ketir dengan perasaan yang tidak enak.

"Apa sih! lepaskan!" sentak Agas.

"Cup cup cup, my baby honey kamu tidak rindu padaku? kita sudah lama tidak bertemu."

"Agas! apaan ini?" sentak Airin.

"S-sayang, tidak ini tidak seperti yang kamu bayangkan," ucap Agas sambil melepas paksa tangan yang sedang mencubit pipinya itu.

"Apa! kamu mau ngeles hah! jadi dia yang mau kamu kenalkan? wanita seperti Patung Pancoran kek gini!" ucap Airin dengan suara sedikit keras, sedangkan wanita di samping Agas hanya duduk dengan tenang sambil menopang dagunya menikmati drama di depannya.

"Bukan sayang, kamu salah paham," ucap Agas mencoba menenangkan.

Airin berdiri dari duduknya, "Sudahlah aku malas sama kamu. Jangan pulang! diem aja disini sama wanita itu!"

Airin berjalan keluar cafe dengan cepat sedangkan Agas ketar ketir tak karuan, "Sayang! tunggu dulu. Yang!"

Airin tidak menghiraukan teriakan Agas, dia tetap berjalan keluar cafe, "HAISH DASAR OM OM MENYEBALKAN! MENUNGGU LAMA HANYA UNTUK SI PATUNG PANCORAN ITU? SIALAN!" teriak Airin saat sudah jauh dari cafe.

Sedangkan Agas hanya menatap wanita di depannya dengan datar, "Setan, kau menghancurkan pertemuanku."

"Memangnya kenapa? kau tidak rindu denganku? kita kan sudah lama tidak bertemu, dan aku tidak menyangka kau semakin tampan. Dan juga hot! cocok untuk menjadi sugar daddy ku," ocehnya dengan menopang dagunya memperhatikan Agas.

"Bagaimana? tawaran ku sangat menguntungkan kan?" ucapnya dengan nada yang di lembut lembutkan.

"Berhenti bertingkah seperti itu. kau harus bertanggung jawab atas apa yang kau lakukan tadi," geram Agas, dia tadinya ingin mengejar Airin tetapi wanita itu malah memeluknya dengan erat.

"Apa? bertanggung jawab atas apa? aku tidak menidurimu?"

Agas mengepalkan tangannya geram dengan tingkah wanita di depannya, helaan nafas Agas hembuskan, "Kau! karena mu malam ini aku tidak akan diberi jatah, sialan."

Wanita tersebut duduk menyender dengan kakinya yang ditumpangkan, lalu tersenyum menggoda, "Wah ini adalah kesempatan besar, bagaimana jika kau bersamaku malam ini?"

"Gila! wanita gila!" pekik Agas dengan mengacak acak rambutnya frustasi.

"Wah tidak kusangka wanita iblis ini menjadi istrimu," ucap seseorang di belakang Agas.

Young Mom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang