Bab 5

23.5K 1.4K 1
                                    

Di Noveltoon sudah tamat, tapi belum revisi. Dan di sini sudah di revisi.

Id Noveltoon : Lebahmadu

°°°





Hari ini, hari dimana orang tua Airin akan pindah tanpa membawa kedua ekornya a.k.a Airin dan Agion, sedari tadi Agion memeluk Ayahnya yang menatapnya malas.

"Udah deh Agion. Lepas tuh pelukan lo, Ayah sama Bunda mau berangkat," titah Airin muak sedari tadi melihat Agion yang bermanja manja bersama Ayahnya.

"Gak mau, ayah Agion mau ikut," rengek Agion.

"Gak bisa, kamu disini jaga kakak kamu. Lagian kamu bentar lagi ulangan, nanggung," ucap sang ayah.

Bahu Agion lemas mendengarnya, rasanya berat sekali dirinya berpisah dengan ayahnya, "Sudah ya pelukannya, ayah mau berangkat nih, nanti keburu ketinggalan pesawat."

Agion pun dengan tak rela melepas pelukannya kepada sang ayah, matanya berkaca kaca dengan bibir yang dilipat kedalam. Mungkin seperti orang yang menahan tangisannya agar tidak keluar, Airin menggelengkan kepalanya melihat tingkah manja sang adik.

"Kalau begitu ayah sama bunda pergi dulu, Agion jaga kakakmu. Kakak juga jaga adik kamu, jangan nakal nakal," nasehat sang ayah, Airin mengangguk lalu memeluk sang ayah dan bundanya.

"Iya. Airin bakalan ingat nasehat ayah, ayah sama bunda juga, baik baik ya bun yah di sana. Jangan lupa telepon Airin kalo udah sampe," ucap Airin lalu melepaskan pelukannya.

Airin merangkul Agion yang terlihat lemas, "Hey, pamit dulu sama bunda dan ayah."

Agion mengangguk lalu memeluk kedua orang tuanya dengan air mata yang sedikit demi sedikit keluar dari pelupuk matanya, "Ayah sama bunda jaga kesehatan disana, jangan lupain Agion."

"Iya iya, bunda gak akan lupain Agion," ucap sang bunda sambil mengusap rambut Agion.

"Jangan nangis dong, cowok kok cengeng," ledek Ayah membuat Agion menatapnya tajam.

"Ayah!"

"Udah udah, kami pergi dulu ya. Kalian berdua hati hati dirumah jangan nakal nakal, kalo mau keluar keluar ijin sama bunda dulu."

Airin mengangguk, "Iya bunda."

Tak lama sebuah suara pemberitahuan keberangkatan pesawat terdengar, "Kita pergi ya."

"Hati hati yah bun," ucap Airin sambil melambaikan tangannya, saat bunda dan ayahnya semakin berjalan menjauh.

"Yuk pulang," ajak Airin sambil merangkul Agion.

"Mau makan dulu, laper," ucap Agion sambil mengusap usap perutnya.

"Hah? bukannya tadi sudah makan?" tanya Airin heran, baru tiga jam yang lalu mereka sarapan pagi.

"Tapi lapar lagi, mau makan di mall," ucap Agion sambil menggoyang goyangkan tangan Airin.

Airin pun mengangguk, lalu berjalan sambil menggandeng tangan Agion " Yasudah ayo kita makan!"

Di Dalam mobil suasana terasa hening, Airin yang fokus menyetir dan Agion yang sibuk melamun dengan kepala yang disandarkan di jendela mobil.

"Kak," panggil Agion.

"Hm," jawab Airin tanpa menolehkan kepalanya.

"Tumben si Azrel gak recokin kakak dua hari ini," ucap Agion, mengingat Azrel akan merecoki kakaknya setiap hari jika tidak bertemu ya di chat atau gak telepon.

"Mungkin dia sibuk, hidupnya gak sama kakak Mulu kan? dia juga punya kehidupan sendiri."

Agion mengangguk, benar juga. Tapi rasanya aneh, sesibuk apapun si Azrel tetap akan menanyakan kabar kakaknya.

Young Mom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang