Extra Chapter (1)

12.9K 535 6
                                    


Hai, extra lagi nih.
Happy reading.

°°°




Tidak terasa, waktu cepat berlalu. Keadaan berlangsung angsur semakin membaik, semuanya berubah. Mulai dari keluarga Airin, Azila atau pun Ayla yang sekarang sudah mempunyai seorang anak.

Kini, ketiga keluarga itu berada di sebuah pantai dengan suasana sepi dan tenang. Malam hari ini niatnya mereka akan membuat sebuah pesta kecil di tepi pantai.

"Mommy. Liquel (Riquel) nggak mau baju ini, jelek. Liquel gak suka lobot," ucapnya sambil mencoba melepas bajunya dengan susah payah.

"Tapi sayang, ini baju pemberian Oma loh. Nanti kalau Oma sedih bajunya pemberiannya gak mau kamu pake gimana?" tanya Airin sambil mengusap rambut Riquel.

"Eum, telus gimana mommy?" tanyanya dengan nada merengek.

Airin menghela nafas lalu melihat kepada anak satunya lagi, "Abang, bajunya boleh tukeran sama adek?"

"Boleh," ucapnya lalu kembali melihat lihat angka angka di tabletnya kembali, dia adalah Rasen kakak kembar Riquel.

"Pinternya anak mama," ucap Airin sambil mengusap lembut rambut Rasen.

"Ayok sayang, bajunya tukeran sama punya abang," Riquel mengangguk lalu mengganti baju kaos nya dengan kaos Rasen.

"Makasih abang hihi," ucap Riquel dengan senyum cerianya setelah bajunya terganti dengan kaos gambar mobil.

"Sama sama, lain kali terima pemberian orang meskipun kita suka ataupun tidak. Mengerti?" ucap Rasen dengan pelan pelan agar adiknya itu mengerti.

Riquel mengangguk, "Mengelti."

Rasen mengacak acak rambut tebal Riquel dengan gemas, sedangkan Airin tersenyum bahagia saat melihat putranya yang memiliki sifat dewasa diwaktu kecil.

"Sayang ayo, yang lain sudah menunggu," ucap Agas yang baru saja masuk ke penginapan dengan baju santainya.

"Iya, ayo sayang."

"Mau sama daddy," ucap Riquel sambil merentangkan tangannya pada Agas, dengan senang hati Agas membawa putra bungsunya ini ke gendongannya.

"Manjanya anak daddy, gimana nanti kalau punya adik lagi hm," ucap Agas sambil menggesek gesekan hidungnya dengan hidung Riquel.

"Haha, daddy geli," ucap Riquel sambil mencoba menghalangi mukanya.

"Abang mau digendong juga?" tanya Airin.

"Gak usah. Abang sudah besar," Rasen menolaknya dengan halus.

"Sok nolak, sini abangnya daddy," ucap Agas lalu dengan cepat menggendong Rasen juga, kini tangan kanan dan kirinya menahan twins agar tidak jatuh.

"Daddy! lepas! Rasen gak mau!" brontak Rasen.

"Syut, diam Abang. Nanti jatuh kan gak lucu," ucap Agas sambil mencoba menahan Rasen.

"Abang belisik ih, teliaknya jangan di depan Liquel," ucap Riquel, Rasen hanya mengangguk malas.

"Kamu kuat mas? Rasen sama aku aja, aku takut jatuh. Bahaya," ucap Airin.

"Gak papa sayang, meskipun umur sudah kepala tiga. Tapi fisik ku masih seperti anak muda sayang, yuk berangkat," ucap Agas lalu berjalan dengan kedua anak kembarnya berada di gendongan depannya.

"Hadeh, ribet juga punya anak twins."

~o0o~

Suasana sore di pinggir pantai ini terlihat ramai dengan Airin dkk, mereka berbagi tugas agar selesai tepat pada jam Magrib. Para lelaki, kini mereka menjaga bakar bakar yang sudah disiapkan sebelumnya. Airin dan Azila mempersiapkan menu lainnya, sedangkan Ayla mempersiapkan minuman dengan campuran buah segar.

Young Mom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang