Bab 53

7.7K 552 28
                                    

Di Noveltoon sudah tamat, tapi belum revisi. Dan di sini sudah di revisi. Tapi mungkin, akan ada sedikit perbedaan alur cerita.

Id Noveltoon : Lebahmadu

Happy reading...

°°°





Saat ini ke empat lelaki berbeda usia itu berada di ruang cctv, Azrel beserta Agion berdiri di samping kedua lelaki tua itu dengan santai.

"Cek cctv di ruangan VIP menantu saya," titah Damian kepada lelaki yang sedikit tua.

"Baik tuan," lelaki itu mulai mencari cctv ruangan itu.

"Percepat ke jam sepuluh," ucap Damian.

Cctv pun dipercepat ke jam sepuluh, terlihat di layar Gina dan Dira keluar ruang rawat Airin. Tak lama hanya berselang satu menit datang seseorang dengan pakaian tertutup yang menyuntikan sebuah cairan ke belakang tengkuk Airin.

"Tunggu, bisa kau perbesar," titah Agion lelaki tersebut berjalan keluar.

"Kenapa? kamu mengenalnya?" tanya Raymond.

Agion menatap layar itu dengan mata tajamnya, "Aku sepertinya mengenalnya, tapi. Ah, itu tidak mungkin," batin Agion.

"Ah, tidak. Aku hanya ingin melihatnya lebih jelas," ungkap Agion tetapi pikirannya tetap kecurigaan nya.

Dor...dor...dor.

Suara tembakan menggema di mansion yang berada di pinggir kota. Bau amis tercium samar, Agas bersandar di dinding. Gerakannya seolah mengisyaratkan untuk masuk kedalam, Jehon yang berada di sekitar Agas mengangguk lalu berlari memasuki ruangan dengan pintu yang lumayan besar.

Agas memegang bahunya yang terkena benda tajam, "Lo oke?" tanya Daniel sambil berbisik.

Agas mengangguk lalu berjalan memasuki pintu tadi, meskipun bahunya sedikit nyeri. Dia tidak peduli, yang terpenting dia bisa bertemu dengan rivalnya itu.

"Akhirnya, aku menemukanmu," ucap Agas.

Tatapan matanya menyorot tajam ke seorang lelaki yang saat ini diikat oleh Jehon, sedangkan lelaki tersebut tertawa renyah lalu menatap Agas berang.

"Kenapa? kenapa gadismu tidak mati saja!"

"Sialan!" Agas mencengkram kerahnya dengan kencang, terdengar tawa sinis serta sedikit putus asa.

"Hah, kau harusnya tidak bahagia. Wanita itu bodoh, kenapa dia mau dengan pembunuh seperti mu."

Bruk.

Agas dengan keras membanting tubuhnya, tangannya mengepal erat dengan wajah yang penuh emosi. Jehon dan Daniel hanya melihat saja, biarkan saja Agas yang mengurusi lelaki itu.

"Hahaha, hais kau ini cepat sekali emosi," ucap lelaki itu sambil tertawa hambar.

Agas berdiri di samping lelaki yang kini berbaring dengan tangan terikat itu. Agas menginjak dadanya dengan keras, "Berani sekali kau menyentuh gadisku, kau tau, aku tidak suka milikku di usik. Apalagi dengan lelaki bajingan seperti mu."

"H-hah. Jika aku bajingan, lalu kau apa? pembunuh?" ucapnya terbata bata.

"Jika iya kenapa? bukankah penghianat pantas dihukum?" Agas berbisik pelan dengan senyum sinisnya.

Lelaki tersebut mengerang keras saat Agas menekan kakinya di atas dadanya, "Sialan. Kau memang iblis."

Agas menarik kerah lelaki itu, "Dan iblis ini yang akan membuatmu istirahat dengan tenang. Mungkin, jika kau masih memiliki hal baik dalam hidupmu."

Young Mom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang