Bab 68

7.7K 504 31
                                    


Happy reading

°°°







"Huaaah! akhirnya bisa rebahan juga!" pekik Airin ketika sampai di salah satu hotel bintang lima yang ada di Paris - Prancis.

"Cuci kaki sama tangan dulu sayang," ucap Agas yang baru saja datang sambil menenteng dua koper miliknya dan Airin.

"Hmm bentar, lima menit lagi," ucap Airin sambil menggerak gerakkan tangannya menikmati dinginnya ranjang yang seolah memanggilnya agar berbaring di atasnya.

Agas menggelengkan kepalanya lalu berjalan mendekati Airin, kedua tangan besarnya itu menarik kedua tangan Airin agar bangun dari rebahannya.

"Ck, ih diem dulu!" ucap Airin tak terima.

"Nggak, sana bersih bersih dulu. Aku mau ngabarin orang rumah dulu," titah Agas mutlak.

Airin bangkit dengan malas tak lupa bibirnya yang berdecak tak suka, "Iya iya dasar bawel."

Agas hanya menghedihkan bahunya acuh lalu berjalan ke luar kamarnya menuju balkon kamar yang mengarah langsung pada tingginya menara Eiffel. Agas mulai berselancar dengan handphonenya nya mengabari bunda serta ayahnya, tak lupa juga Azrel serta Alga. Ah bahkan dia sampai melupakan tentang Azra.

"Bagaimana keadaan anakku yang perempuan?" tanyanya pada diri sendiri.

Sebenarnya Azra akan datang ke Indonesia bersama dengan Raynald, tetapi baru saja menginjak tanah Indonesia. Sesuatu terjadi hingga Azra diharuskan kembali lagi ke negara asal Omanya a.k.a Nadine.

"Hallo, bagaimana keadaanmu?" tanya Agas dengan handphone yang berada di samping telinganya.

"Ouh, iya Daddy berada di Paris. Oh benarkah? itu suatu kabar yang sangat baik, ya. Daddy akan menunggumu."

Tut.

Sambungan terputus, Agas duduk di kursi yang ada di samping jendela sambil menatap pemandangan di depannya dengan tenang. Tapi, tidak dengan hatinya.

"Aish kenapa bisa aku jadi gugup begini? ingat Agas, baby twins harus sudah launching tahun ini. Jika tidak, bungsuku akan merajuk berhari hari padamu." batin Agas.

Agas menopang dagunya dengan tangan yang memutar mutar handphone nya, "Kira kira, gaya apa yang harus aku lakukan agar kecebong ku menjadi baby twins?"

"Apa aku harus mencarinya di internet?" gumam Agas sambil memperhatikan handphone nya.

"Kamu sedang apa?" tanya Airin yang baru saja datang dengan keadaan yang sudah fresh, Airin duduk di samping Agas.

"Kamu mikirin apa?" tanya Airin.

"Cara membuat baby twins," ucap Agas dengan santainya, Airin hanya melotot ke arah Agas.

"Siapa yang mau baby twins?" tanya Airin penasaran.

"Alga," cicit Agas.

"Hah?" pekik Airin mudeng sedangkan Agas hanya menggaruk belakang lehernya dengan kekehan yang terdengar di telinga Airin.

"Coba jelaskan?" tanya Airin.

Agas pun menceritakan dimana dia yang berjanji akan menuruti permintaan Alga asal Alga tidak ikut dengannya. Alhasil Alga meminta adek bayi kembar dan harus perempuan serta laki laki.

"Ck ada ada aja, dia pikir bikin Bayi kayak bikin kue. Sekali adonan langsung jadi? lagian kamu ada ada aja deh mas! gimana nanti kalo kita pulang Alga marah? aku gak mau tanggung jawab ya, nanti mas yang harus urus Alga. Mas kan yang sudah janji," omel Airin yang bahkan tak sadar mengubah gaya panggilannya, lalu berlalu masuk ke dalam kamar meninggalkan Agas yang sedang menghela nafas kasar.

Young Mom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang