Bab 49

8.1K 594 8
                                    


Happy reading...

°°°







Kini waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, setelah tadi istirahat pada sore hari dan dilanjutkan acara resepsi pernikahan Azila pada malam hari. Kini dress code nya berganti menjadi warna biru gelap.

Resepsi malam ini hanya untuk orang orang terdekat, jadi keadaan gedung lumayan lenggang dan hangat karena saling berkumpul.

Airin duduk berkumpul dengan keluarganya, dia rindu dengan kedua orangtuanya. Apalagi dengan bundanya, berbeda dengan Agion yang sedari tadi menempel dengan ayahnya.

"Kapan kamu akan serius dengan Airin?" tanya Raymond pada Agas yang duduk di depannya dengan Alga yang berada di pangkuannya.

"Insyaallah setelah Airin selesai ujian om, itu juga jika Airin mau. Saya tidak akan memaksa jika Airin tidak mau buru buru," jelas Agas dengan tenang.

Raymond mengangguk lalu tatapannya mengarah pada Alga yang duduk tenang memakan cake di pangkuan Agas, "Apa dia cucu Raynald?"

"Om kenal opa Raynald?" Agas mengangguk pelan lalu bertanya.

"Saya tahu, bukankah dia "sama" seperti kakekmu?" Raymond berucap dengan pelan, tetapi pendengaran tajam Agas bisa menangkap suara sekecil apapun.

"Ya?" ucap Agas bingung serta bimbang. Bagaimana jika ayahnya Airin tidak suka dengan seorang mafia?

Raymond tersenyum tipis, tangannya mengelus elus kepala Agion yang sedari tadi menyandar di bahunya, "Tenang saja. Saja tidak akan mengekang mu, bukankah kakekmu sudah lengser dan diganti oleh mu?"

Agas mengangguk, pikirannya terbelenggu. Bagaimana bisa om Raymond tau? sedangkan Raymond tertawa pelan.

"Saya setuju, asalkan anak saya tidak kenapa napa. meskipun kecil kemungkinan," Agas terdiam mendengar ucapan Raymond, "Lanjutkan saja. Oh iya, saya tunggu kehadiran keluargamu di rumah saya."

Seketika Agas tersenyum tipis, "Tentu saja, om jangan khawatir. Dan terima kasih telah mempercayai saya."

"Daddy," suara Alga mengalihkan perhatian Agas.

"Kenapa? Alga perlu sesuatu?" tanya Agas sambil mengelap mulut Alga yang cemong.

"Pengen ke toilet, tapi mau sama mommy," ucap Alga, "Sama daddy aja ya," bujuk Agas.

Alga menggelengkan kepalanya lalu melihat ke arah Airin sambil merentangkan kedua tangannya, "Mommy."

Airin yang sedang mengobrol dengan bunda dan Ayla pun melihat ke arah Alga, "Eh kenapa sayang?"

"Mau ke toilet," Airin mengangguk lalu berjalan menuju Alga.

"Maaf ya ngerepotin," Agas membantu Airin yang akan menggendong Alga, Airin tersenyum tipis, "Gak papa kok. Yuk Alga."

Airin berjalan dengan Alga yang ada digendongnya, selama perjalanan menuju toilet Alga sedari tadi mengoceh dengan antusiasnya menceritakan teman teman barunya.

Airin sesekali tertawa pelan, dia tak tahan dengan kelucuan Alga. Ingin rasanya mengurung Alga di kamar untuk dirinya sendiri.

Bruk...

"Aws, maaf maaf," ringis Airin ketika tak sengaja menabrak seseorang, sedangkan orang itu hanya mengangguk lalu berjalan dengan cepat.

Alga melihat kebelakang mommy nya, matanya menyorot tajam kearah orang yang tadi menabrak mereka.

"Alga gak papa kan?" tanya Airin khawatir.

"Gak papa kok mommy, halusnya kan Alga yang bilang gitu. Mommy gak papa? bahu mommy sakit gak?" tanya Alga beruntun.

Young Mom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang