Bab 69

7.7K 509 52
                                    


Happy reading

°°°








Sinar matahari menerobos masuk melalui celah celah hordeng, di dalam kamar mewah ini terdapat sepasang kekasih yang tertidur saling berpelukan. Airin dengan perlahan mengerjap ngerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya.

"Ya ampun! b-bagaimana ini bisa terjadi?" pekik Airin dalam hatinya ketika mendapati dirinya hanya memakai jubah mandi yang sedikit terbuka dengan Agas yang memeluknya erat dengan tubuh bagian atasnya terekspose.

"Aish, rupanya itu bukan mimpi," gumam Airin saat ingat akan kejadian malam tadi.

Pipi Airin seketika memanas mengingatnya, memang setelah mereka kembali dari sungai Seine, Agas dengan sedikit memaksanya agar melanjutkan kegiatan yang sempat terhenti dengan terpaksa itu.

Airin dengan perlahan melepaskan tangan Agas yang memeluk perutnya erat lalu berjalan ke arah kamar mandi dengan pelan pelan, "Ini gila!" pekik Airin tertahan.

Airin mudeng seketika melihat leher serta tubuhnya terdapat merah merah yang lumayan banyak, "Dasar om om mesum. Bagaimana aku menutupi yang ada di leherku ini?"

Tak ingin kepalanya pecah memikirkan solusinya, Airin dengan cepat berendam dalam bathtub dengan air hangat serta sabun yang beraroma Jasmine.

"Sepertinya, aku membutuhkan berendam selama setengah jam," gumamnya sambil menutup matanya.

Sementara itu di dalam kamar Agas yang sudah bangun itu terduduk dengan nyawa yang belum terkumpul. Agas mengacak acak rambutnya dengan mata yang menyipit.

"Kemana my baby ku?" tanyanya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

Agas dengan cepat turun dari ranjang lalu berjalan menuju kamar mandi, senyumnya seketika merekah ketika mendapati pintu kamar mandi yang tidak dikunci.

Agas segera berjalan masuk lalu menutupnya kembali sambil menguncinya, kakinya melangkah mendekati bathtub. Agas berjongkok di samping bathtub dimana terdapat Airin yang sedang berendam sambil memejamkan matanya, "Cantik."

Agas dengan pelan masuk ke dalam bathtub yang ukurannya besar itu tanpa melepaskan celana pendeknya, sedangkan Airin yang merasakan airnya tak tenang kembali pun membuka matanya dengan cepat.

"KAMU NGAPAIN DISINI?" teriak Airin.

Agas hanya tersenyum sambil menyandarkan tubuhnya dengan nyaman, "Mandi lah, pengantin baru itu kan harus mandi bareng."

"Cih, kata siapa? ngeles aja, bilang aja mau modus," sinis Airin.

"Hehe tau aja."

"Udah sana mandi paket shower aja. terus buruan keluar, aku juga mau bilas," ucap Airin.

"Kenapa harus nunggu aku dulu? lagian gak usah malu sayang, aku udah liat kok hehe," ucap Agas dengan nada jahilnya.

"Mesum, buruan sana!" ucap Airin sambil mendorong dorong tubuh Agas agar keluar dari dalam bathtub.

"Ck iya iya. Kamu itu gak peka, suami mau manja manja malah di usir," gerutu Agas sambil keluar dari dalam bathtub lalu berjalan ke bawah shower.

Airin hanya mengangkat bahunya acuh, mata Airin kembali terpejam tetapi seketika matanya kembali terbuka lebar melihat Agas yang sedang mandi di bawah shower.

"Bagaimana bisa dia menjadi sangat tampan saat mandi seperti ini?" tanya Airin dalam batinnya.

Airin meneguk salivanya dengan susah payah saat melihat Agas yang sedang membasuh rambutnya, di mata Airin saat ini Agas seperti sedang berada di film film dimana sang pria mandi dengan segala ke estetikanya.

Young Mom (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang