Haloo, aku up lagi karena komennya dah lebih dari 100, anggap aja bonus walau vote belum 200🏃
Vote lah walau diakhir chapter, karena dengan vote itu menjadi tanda keberadaan kalian dan dukungan untuk Ryn🏃
200 vote dan 100 komen yuk bisa yuk🏃
><
Ayra melirik Kennan yang hari ini tampan sekali, mereka baru saja selesai rapat untuk acara penggalangan dana bagi anak-anak yang membutuhkan.
Ingin sekali Ayra menyentuh pipi Kennan yang terlihat lembut itu, ingin mencubitnya kalau bisa.
Tapi Kennan ini sulit di dekati, bahkan diajak bicara diluar jam organisasi saja sangat sulit.
Kennan lebih suka menjawab dengan anggukan, gelengan atau menggumam, dia jarang bicara pada lawan jenisnya.
Bahkan dengan temannya saja dia hanya diam dan menyimak, jarang ikut bicara.
"Kennan, kamu setelah ini gak ada kelas kan?" alis Kennan naik sebelah, dia menatap Ayra tak minat.
"Hm." dehamnya sebagai jawaban, Kennan menatap jam dipergelangan tangannya, jam 3, setengah jam lagi waktu yang Kak Hera tentuin di pertemuan mereka.
Kennan mau ke rumah Hera, katanya Hera mau bantu Kennan untuk memperbaiki nilainya, dan juga untuk tugas kilatnya.
"Mau makan siang bareng aku gak? Nanti aku traktir." ajak Ayra
Gadis itu tampak ingin menyentuh lengan Kennan, namun Kennan langsung menepisnya pelan, Kennan tak boleh kasar pada perempuan, bundanya melarang hal itu.
"Gue sibuk." tolak Kennan kemudian beranjak pergi bersama tas dan beberapa kertas untuk tugasnya.
Untung tugas kelompok dia sudah menyerahkan bahan dan materi bagiannya, jadi Kennan bisa fokus memperbaiki nilai di Pak Aro ini.
Ayra yang melihat Kennan berjalan keluar dari ruang himpunan hanya bisa menghela napas pelan, senyum getir terlihat diwajahnya.
"Semangat Ayra! Kamu pasti bisa dapetin hati Kennan!" Ayra pasti bisa, dia harus berusaha sedikit lebih lagi agar Kennan mau bersamanya.
Walau Ayra tak yakin, Kennan saja tampak tak memiliki ketertarikan padanya, apa Ayra bisa? Entahlah.
Kennan sendiri saat ini berjalan cepat menuju taman belakang, sekarang taman belakang sudah menjadi tempat pertemuan mereka.
Sepanjang jalan, banyak yang menyapanya, tapi Kennan hanya mengangguk sebagai jawaban.
Sesampainya dia di taman belakang, senyum terulas diwajahnya.
"Kak Hera." panggilnya lembut, Hera menoleh kebelakang, dia membalas senyuman Kennan lalu bangkit dari duduknya.
Berjalan mendekati Kennan yang sudah menunggunya disana.
"Sudah selesai rapatnya?" tanya Hera begitu sampai di depan Kennan, Kennan harus mendongak sedikit, karena tingginya hanya sebatas hidung Hera saja.
"Sudah kak, maaf buat kakak nunggu."
"It's okey, can we go now?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Softie Kennan [End]
RomanceSatu hal yang terjadi pada si Ketua Himpunan idaman banyak gadis itu saat menangis adalah? Apa itu? Ya! Kulit nya akan menjadi lebih sensitif dari biasanya, Kennan Asgar namanya, Ketua Himpunan Jurusan, Mahasiswa Semester 4 yang memiliki paras menaw...