🗯HK-09🗯

15.8K 1.5K 83
                                    

Ayo vote demi kelangsungan cerita ini🏃

200 vote dan 100 komen gas🏃

><

Hera dengan segera melepaskan genggaman tangan Kennan begitu mereka sampai di taman belakang.


Raut wajah Hera datar, sementara Kennan nampak gelisah dan gugup, tangannya berkeringat.

"Mau apa kamu Kennan? Buruan ya, saya sibuk soalnya."

Kennna mengangguk, dia memilin tali hodienya dan berusaha menenangkan debaran jantungnya.

"Kennan...suka sama Kak Hera." cicitnya hampir tak terdengar, untungnya pendengaran Hera tajam yah.

Hera mengulas senyum miring, dia akui dia juga tertarik pada Kennan cuma, nampaknya ini terlalu cepat, mereka bahkan belum pdkt dn Hera masih tak yakin.

"Saya tidak yakin akan hal itu."

"T-tapi Ken beneran suka sama Kak Hera, Ken gak mau kakak jauhin Ken apalagi sampai diambil cowok lain, gak mau, Kennan gak mau itu terjadi Kak."

Hera bersandar dipohon beringin belakangnya, dia memindai penampilan Kennan dari atas kebawah.

Hari ini Kennan tak terlalu rapi seperti biasanya, rambut berponi nya saja berantakan, wajahnya pucat kering.

Sepertinya Kennan lupa mengenakan pelembab wajah.

"Maaf Kennan, bukan maksud saya mau menolak, tapi itu terlalu cepat, saya tidak yakin kamu beneran suka sama saya, mungkin kamu cuma hutang budi doang."

Kennan langsung murung, dia menunduk pelan dengan bahu yang gemetar pelan.

Napas berat Kennan berikan, dia menggigit bibir bawahnya lalu mendongak kembali menatap Hera sedih.

Matanya sudah berkaca-kaca.

"Kennan suka Kak Hera..Kennan suka..Kennan suka..hiks..Kennan suka sama semua yang Kak Hera lakuin ke Kennan-eunghh.."

Kennan tak bisa melanjutkan ucapannya karena Hera baru saja mengelus pipi kesukaan Hera.

Hera menangkup pipi tembem itu dan mengunyel-unyelnya, mencubitnya pelan, Kennan mengulas senyum senangnya.

Dia memejamkan matanya merasakan sentuhan Hera yang sudah menjadi candunya.

"Tapi, sepertinya masih butuh beberapa waktu lagi untuk kita menjalin hubungan, pasalnya kita baru kenal selama 6 hari, terlalu cepat untuk menjalin hubungan, pdkt harus dijalani dulu sepertinya."

Kennan mengangguk, dia masih menikmati sentuhan Hera diwajahnya.

"Baik..Kennan terima apapun keputusan Kak Hera, pdkt nya sebulan saja ya, dan Kak Hera gak boleh deket sama cowok lain, yaaa?"

Kennan memeluk tangan Hera dan mengajukan penawaran, mau bagaimana pun dia tak mau kalau Hera sampai di dekati yang lain.

Hera terkekeh pelan, dia tak menyangka sih, kalau Ketua Himpunan ini akan berlaku seperti bayi pencemburu.

"Yayaya baiklah bayi, ini sudah jam 2, kamu masih ada kelas kan?"

Kennan langsung mengangguk, dia juga ada rapat sih hari ini dan lagi dia harus masuk kerja part time, pasalnya Kennan sudah ambil libur 3 hari kemarin.

"Besok kita jalan-jalan yuk." ajak Kennan, dia melepaskan pelukannya dilengan Hera lalu menatapnya dalam.

Hera bisa melihat binar kesenangan dan binar suka dimata Kennan, senyum Kennan juga sudah menjelaskan semuanya.

Softie Kennan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang