🗯HK-12🗯

13.2K 1.3K 87
                                    

Halo, ayo vote dengan kesadaran diri masing-masing yauw.

200 vote 70 komen aja deh gas🏃

><

Sepertinya janji kencan mereka hari ini batal deh, pasalnya Hera mendapat kabar jika sepupunya yang bernama Hanara mengalami kecelakaan.

Lift yang Hanara masuki terjatuh dari lantai paling atas gedung, membuat Hanara yang saat itu sendirian di dalam lift mengalami luka yang parah.

Tulang kakinya patah sampai menembus kulit, wajahnya menghantam lantai lift saat lift mencapai dasar.

Intinya keadaan Hanara sangat memprihatinkan, walau usia Hanara lebih tua daripada Hera, tapi tetap saja Hanara memanggil Hera itu dengan sebutan kak.

Karena Hera adalah anak dari abangnya Papi Hanara.

Kennan ikut ke rumah sakit bersama Hera, motornya dia biarkan di parkiran kampus, mereka naik mobil Hera menuju rumah sakit Acklis Denloa.

Benar, itu rumah sakit milik keluarga Denloa, rumah sakit yang diketuai nenek Hera, nenek Hera adalah Dokter dan kepala rumah sakit disana.

Kalau Kakek Hera adalah Ceo utama di Denloa Company.

"Kakak tenang yah, jangan panik." Kennan menggenggam satu tangan Hera dan mengelus punggung tangannya pelan.

Hera mengangguk, dia menarik tangan Kennan yang ada digenggamannya lalu mencium punggung tangan lelaki nya itu.

"Karena ada bayi kecil disini, aku jadi tenang kok." sebutan Hera untuk Kennan sekarang adalah bayi kecil, Kennan masih agak tak terima.

Pasalnya Kennan bukan anak bayi.

"Jangan panggil Kennan bayi kecil ih, Ken bukan bayi kak."

"Tapi kamu gemesin, aku suka."

"Eumh.." Kennan menunduk malu, pipinya merona tak terkendali, mendengar kata suka membuat Kennan baper.

Guna menutupi rasa malunya, Kennan mengalihkan pandangannya ke kaca mobil, lebih baik dia menatap keluar saja.

Melihat wajah Hera hanya membuat debarannya semakin tak terkendali.

....

Mereka sampai setelah menempuh perjalanan 35 menit, Hera berjalan cepat dengan Kennan disebelahnya, mereka mencari ruang ICU dimana Hanara dirawat.

Sampainya disana, Hera bisa melihat beberapa pria asing menangis di depan pintu, ada juga 1 yang seumuran Kennan.

Setau Hera, Hanara ini punya banyak kekasih, tapi dia tak sangka akan sebanyak ini.

Kira-kira ada...7 atau 9 orang laki-laki asing.

"Ini salah lo Lion! Kalau aja lo gak ngewe sama sekretaris lo! Nara gak bakal kaya gitu!" satu diantara lainnya sedang marah pada satu lainnya.

Pria yang dipanggil Lion itu hanya mampu menangis pilu seraya memukul kepalanya tak karuan.

"Gue gak maksud kaya gituu huaaaa hiks..balikin Hanaraaa!! Hiks..GUE MAU HANARA GUE BALIK!!"

"BERISIK!"

"Arfin lo juga berisik!"

"Tapi dia..hiks..bacot banget tau gak!"

"Berhentilah membuat keributan!"

Hera memilih undur diri saja, keadaan disana kurang kondusif jadi lebih baik Hera cari tempat yang sepi.

"Kak, kita mau kemana?"

"Kantin deh, laper aku."

"Ken bayarin yah."

"Iya sayangku."

Kennan tersenyum dengan senangnya, dia mengeratkan genggamannya ditangan Hera.

Senang, dia sudah cukup senang dengan keadaan mereka ini.

Keduanya berjalan menuju kantin rumah sakit, tak terlalu ramai dan tempatnya bersih, anggap saja Hera sekalian inspeksi kebersihan.

Jadi kalau dia menemukan sesuatu yang kotor, Hera bisa langsung melaporkannya pada sang nenek, agar segera diperbaiki.

"Mau makan apa?" Kennan bertanya dengan semangatnya.

Hera yang melihat itu hanya bisa mengelus rambut Kennan. "Batagor sama es teh manis aja ya."

"Nasi juga ya kak."

"Gak usah-"

"Oke nasi juga!" Kennan berjalan menuju kedai-kedai penjual makanan, langkahnya tenang dan tatapannya datar.

Tak ada yang berani menegur atau sekedar melirik Kennan, ini sengaja Kennan lakukan agar tak ada yang menyapa nya.

Karena Kennan gak mau buat Hera marah, Kennan kan melarang Hera dekat sama cowok lain, dan kesadaran diri Kennan meminta nya untuk membatasi diri dari perempuan.

Jadi sama-sama menjaga diri dan hati, agar tak terlena pada yang lain.

Untuk sekarang loh, kita belum tau begaimana kedepannya, entah Hera yang kepincut sama yang lain, atau Kennan yang malah nyerah karena masalah kasta.

Tidak ada yang tau bagaimana kedepannya, bukan.

🗯Bersambung🗯

Softie Kennan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang