🗯Extra Part 3🗯

5.1K 378 7
                                    

Hera terpaksa dioperasi karena rahimnya tak kuat menampung bobot bayi diperutnya, bayi prematur berkelamin perempuan itu terpaksa masuk ke Inkubator karena tubuhnya belum kuat.

Hera sendiri, masih dalam efek bius, dia terlelap dengan Kennan yang senantiasa disebelahnya.

Orang tua dan kerabat Hera sudah datang berkunjung tadi siang, jadi jam segini hanya tersisa Kennan dan Hera saja.

"Bayinya perempuan sayang, tapi masih belum sempurna jadi dia harus di inkubator dulu.." Kennan menggenggam tangan Hera dan mengeluskan wajahnya disana.

Dia legah karena keduanya selamat, tapi dia juga sedih karena bayi mereka harus keluar sebelum waktunya.

"Kamu harus segera bangun ya, anak kita pasti bakal secantik kamu, namanya Aura Denloa, sesuai yang aku bilang setahun lalu."

Kennan merasa keluarga kecilnya utuh sekarang, hanya dia, Hera dan anak perempuan mereka.

Kennan tak mau ada anak kedua, melihat Hera kesakitan seperti tadi membuat Kennan hampir mati, dia tak sanggup melihat Hera kesakitan.

Itu membuat dadanya seperti ditikam puluhan pisau.

"Cepat bangun sayang, aku sama Aura disini sama kamu."

Ya, Hera pasti akan segera bangun, kan cuma efek bius aja.

.....

6 bulan kemudian.

"AURA JANGAN DITARIK RAMBUT TEMENNYA YA ALLAH!" Kennan pagi-pagi sudah menjerit tak karuan kala melihat anak perempuannya tengah menjambak bayi tetangga sebelah.

Setelah Hera membaik dan bayi mereka juga sudah cukup kuat, Hera dan Kennan pindah ke luar Negeri, tepatnya ke Amerika.

Dan ada tetangga mereka yang juga dari Indonesia.

Sama-sama pasangan suami Istri, ada Dimas dan Adeline yang punya anak perempuan namanya Erinka, rumah mereka di sebelah kanan dari rumah Anya dan Adit.

Baru di kiri tumah Anya-Adit barulah rumah Hera-Kennan.

Anak Anya dan Adit keduanya laki-laki kembar, keduanya punya wajah yang unik.

Yang namanya Atya punya wajah cantik, sementara Ditya manis.

Atya lebih sering main sama Erinka, sementara Ditya lebih suka main sama Aura.

Nah di ruang tamu rumah Kennan, Aura terlihat menjambak rambut hitam Ditya, tapi bayi laki-laki berusia 7 bulan itu tak menangis.

Dia justru tersenyum senang dengan apa yang Aura perbuat.

"Ya Allah bayi orang." gumam Kennan seraya melepaskan jambakan Aura di rambut Ditya.

Anehnya Ditya justru menangis keras kala jambakan itu dilepas, membuat Kennan heran tak terkira.

Karena pusing pada keadaan disekitar, Kennan memilih menggendong Ditya dan membawanya kembali ke rumah bayi itu.

Anya yang mendapati anaknya dibawa pulang hanya tertawa saja, dia tau Ditya ini senang dengan apapun yang Aura lakukan padanya.

Mau dijambak, digigit atau dicubit, Ditya gak pernah nangis.

Cuma, kalau dia dipisahkan dari Aura, barulah Ditya nangis kejer kaya orang dipukuli setengah mati.

"Anakmu ini unik Nya." celetuk Kennan.

"Hahaha ya gak heran sih,"

"Udah ya aku kembaliin anakmu, aku balik."

Anya mengangguk dan melihat Kennan berlari menuju rumahnya, soalnya suara gelas pecah terdengar kencang.

Pasti Aura membuat masalah lagi, bayi perempuan itu memang banyak tingkah, ditambah lagi mood Aura sering berubah-ubah.

Bayi moodyan kan Aura namanya, orang tuanya saja sampai bingung.

🗯Bersambung🗯

Softie Kennan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang