Mau up rajin tapi nge vote gak mau🏃
250 vote 60 komen, segitu juga gabisa? Kalau gak gini deh, gak pakai target, tapi kalian nunggu up gak nentu, bisa 3 hari atau 4 hari kemudian baru up.
Ini dikasih target biar kalian bisa penuhin terus up, jadi kalau penuhnya cepet, ya aku upnya bakal cepet juga.
><
"Kak Hera, lihat deh, hamsternya lucu." keduanya saat ini sedang berada di petshop, setelah kejadian Kennan nangis di kampus tadi, mereka pergi kencan.
Hera yang ajak, dia mau membawa Kennan jalan-jalan selama 3 minggu ini, dan tujun pertama mereka adalah petshop.
Genggaman tangan Kennan mengerat, dia menarik Hera mendekati kandang Hamster gemuk yang lucu, mata indahnya berbinar.
"Kak, itu lucu." ujarnya sambil menatap Hera memelas.
Gemas, Hera jadi gak bisa bedain mana Hamster mana Kennan, soalnya sama-sama lucu.
"Iya sayang, ambil aja, aku beli juga biar hamsternya sepasang yah."
"Yes! Makasih sayang~"
Kekehan pelan Hera berikan, dia mengecup pipi Kennan lembut.
"Sama-sama bayi kecil."
Kennan sebenarnya sudah membiasakan diri pada setiap skinship, tapi tetap saja dia merona malu dengan jantung yang berdisko di dalam sana.
Mereka membeli 2 hamster, sepasang.
"Nanti ini taruh di rumah kakak aja, jadi biar ada alasan Kennan supaya mampir kesana tiap hari."
"Bisa aja kamu."
"Hehehe, sayang Kak Hera, muach~"
Chup.
Hera mengulas senyum senang setelah mendapat ciuman dipipinya, ingin sekali Hera gigit pipi Kennan, tapi nanti anak itu ngambek.
"Mau makan dimana kamu?" tanya Hera seraya merapikan rambut Kennan.
Hamsternya sedang di check dulu sebelum mereka bawa pulang.
"Makan dipinggiran aja ya, soalnya aku belum gajian."
"Aku yang bayar yah."
"Jangan ihhh, kakak kan udah bayarin hamsternya, masa kakak lagi yang bayarin makan."
Hera mengelus dagu Kennan pelan.
"Disini, dalam hubungannya, kita berdua lah yang menjalani, jadi gak ada salahnya kalau sekali-kali aku yang bayar."
"Lain kali aku bakal lebih sering bayarin kamu!"
"Iya bayi kecil."
Kennan memeluk Hera lagi, dia begitu bahagia, senang, antusia dan semuanya tercampur jadi satu.
Pelukannya pada Hera mengerat, membayangkan Hera tak ada disebelahnya atau tak bisa dipeluknya, itu membuatnya kalut sendiri.
Jangan sampai pikiran buruknya jadi nyata.
....
Avia menanti kepulangan Kennan, ini sudah jam 8 dan katanya Kennan pergi kencan sama Hera, tapi tumbenan itu anak belum pulang.
"Bunda ngapain? Duduk sama ayah sini." Avia mengabaikan ucapan Mario, dia kan khawatir sama putra tunggalnya itu.
"Kennan bentar lagi pulang itu, kamu khawatir berlebihan, lagipula dia anak laki-laki, bisa jaga diri."
Dahi Avia mengernyit pelan, dia menatap Mario tajam.
"Kamu lupa? Dulu Kennan hampir dijual ke rumah bordil gara-gara kamu lalai jagain dia! Wajar aku khawatir meskipun Kennan udah besar."
"Iya itu masalah lama, jangan diungkit."
"Ya itu salah kamu!"
"Aku tau, cuma apa perlu itu menjadi alasan kita berdebat lagi?"
Avia ingin sekali melempar wajah Mario pakai panci, kalau dulu Mario tak ceroboh dan lalai mengawasi Kennan, Avia tak akan se cemas ini.
Putra satu-satunya, putra manisnya yang tak mengingat apapun tentang masa kecilnya.
"Kalau aja Kennan gak lepas pengawasan dari kamu, Rennan pasti masih ada bareng kita dan Kennan gak akan trauma akan pelecehan itu!"
"AVIA AKU BILANG DIAM! ITU MASA LALU DAN TOLONG JANGAN DIBAHAS LAGI!"
"GIMANA GAK AKU BAHAS KALAU KAMU AJA KELIATAN ABAI SAMA KENNAN!"
"KARENA DIA LAKI-LAKI! DIA BISA JAGA DIRINYA SEKARANG!"
Avia tak bisa berkata-kata lagi, dia ingin mencekik Mario sampai mati kalau bisa.
Dia berjalan mendekati Mario yang duduk disofa lalu menarik lingkaran baju dileher Mario.
"Kesalahan kamu besar Mario! lalai menjaga Kennan dan Rennan, sampai Rennan meninggal dan Kennan dilecehkan, kesalahan kamu besar-"
Brugh!
Baik Avia dan Mario menoleh kearah pintu rumah, Kennan berdiri disana bersama Hera disebelahnya, raut wajah Kennan pucat sekaligus tak karuan.
Napas Kennan memburu cepat, apa maksud perkataan Bunda nya tadi?
"Kennan.." sial, Avia keceplosan.
Hera yang menyadari situasi rumit akhirnya izin buka suara. "Tante, Hera tenangin Kennan dulu ya, tante sama om selesaikan dulu."
Hera menggenggam tangan Kennan yang terasa dingin, dia menarik kekasihnya itu menjauh, nampaknya Kennan masih terguncang.
"A-aku..pernah dilecehin? T-tapi aku gak inget kak..aku..gak inget..hiks..j-jadi itu alasan kenapa aku punya alergi kaya gini? Tapi..aku gak inget..hiks.."
Hera dengan lembut memeluk Kennan dan menenangkannya, dia tau Kennan ini tipe orang yang mudah sekali overthingking.
"Ssst, jangan nangis yah, nanti badan kamu gatel lagi itu."
"Kennan..pernah dilecehinn..K-kennan juga punya saudara? T-tapi Kennan gak inget..hiks.."
"Kamu tenang yah, apapun kebenarannya, aku gak bakal kemana-mana, i'm always here for you little baby, don't cry love.."
Kennan malah semakin membenamkan wajahnya dibahu Hera dan menangis tak karuan.
Pikirannya kacau, semua seolah masuk tanpa bisa dihentikan, Kennan perlu mencerna semuanya dulu.
🗯Bersambung🗯
Tak semulus itu kisah cinta kalian muahahahahhaha🏃
Masalah disini adalah insecurity dan overthingking🏃🏃
KAMU SEDANG MEMBACA
Softie Kennan [End]
RomanceSatu hal yang terjadi pada si Ketua Himpunan idaman banyak gadis itu saat menangis adalah? Apa itu? Ya! Kulit nya akan menjadi lebih sensitif dari biasanya, Kennan Asgar namanya, Ketua Himpunan Jurusan, Mahasiswa Semester 4 yang memiliki paras menaw...