🗯HK-20🗯

8.8K 962 33
                                    

Sejak hari itu, Hera fikir Kennan akan terus dihantui rasa takut, tapi untungnya tidak, Kennan berdamai dengan keadaan begitu cepat.

Dia kembali menjadi Kennan yang biasanya, manja, cengeng, dan terkadang dewasa serta mesum pastinya.

Suasana kampus di hari sabtu tak terlalu ramai, hanya ada beberapa mahasiswa yang datang untuk memperbaiki nilai mereka.

Hera menjadi salah satu orang yang hadir ke kampus, ya pasalnya dia harus menemui Pak Aro, Hera ingin mengatakan jika mulai hari Senin, Hera tak bisa lagi menjadi asisten dosennya.

Tak ada Kennan, karena Kennan bilang dia mau ke Psikolog, jadi Hera biarkan saja, toh itu demi kesehatan mental Kennan juga.

Hera berjalan tenang menuju ruangan Dosen Aro, atau nama lengkapnya adalah Aroga Hantara.

Pak Aro si Dosen Sadboy.

"Bagaimana keadaan Kennan jika suatu saat mendengar kabar kematianku?" bisik Hera seraya menatap gelang couple yang mereka beli kemarin.

Seulas senyum sendu Hera berikan, dia terkekeh pelan menyadari ucapannya barusan.

"Andai saja aku punya waktu yang lebih banyak lagi, aku ingin melakukan banyak hal dengannya."

Sisa waktu Hera tinggal 16 hari lagi, terasa sangat cepat berlalu.

Dan Hera tak menyangka jika waktunya memang tinggal sebentar lagi.

Kini gadis itu sampai di ruangan Dosen Aro, lalu masuk ke dalam setelah diizinkan masuk.

Satu per satu, Hera harus menyelesaikan urusannya di dunia, hutang, tugas, dan tentunya harus meminta maaf pada orang yang tanpa sadar Hera sakiti.

....

Kennan benar pergi ke psikolog, tapi saat dia pulang dia bertemu dengan teman SMP nya dulu, gadis bernama Andirtias.

Dengan ajakan Andir yang ingin mentraktirnya makan siang, Kennan ikut ke sebuah Cafe tak jauh dari klinik Psikolog tadi.

"Jadi lo udah punya pacar? Woah keren, gue juga udah punya pacar, namanya Riyan." Kennan mengangguk, dia berfikir untuk membawakan kue red velvel disini, pasti Hera suka.

"Ya, dan gue cinta banget sama Hera.." bisik Kennan tulus, tatapan matanya menunjukan betapa cinta Kennan pada gadisnya itu.

Andir sadar itu, dia bisa melihat tatapan Kennan sangat tulus, dia senang melihatnya, Kennan menemukan seseorang yang bisa memikat hatinya.

"Jaga dia Ken, lo gak bakal nemuin orang tulus 2 kali, sekali lo khianatin mereka, jangan harap mereka mau balik."

Kennan tau kok, makannya dia berusaha tak membuat masalah untuk Hera, berusaha menjadi pacar yang baik.

"Jadi siapa nama lengkap pacar lo?"

"Hera Denloa, itu sih yang gue tau, selebihnya gue lupa."

"Wow! Denloa kan marga keluarga tajir! Cucu dari Anton Denloa ya?"

"Iya kayanya."

"Keren, bisa dapetin pewaris Denloa."

Kennan menggeleng pelan "Gue cinta sama dia bukan karena dia seorang Denloa, gue cinta sama dia tulus karena dia seorang Hera, gadis lembut yang bisa ngertiin gue, gue cinta sama dia..banget..gue takut kalau suatu saat Hera pergi.."

Andir tertegun sejenak, sedalam apa cinta Kennan pada Hera? Dia sampai seperti ini, ketakutannya akan kehilangan Hera sangat jelas.

"Saran gue, jangan terlalu mencintai seseorang, kadang kala takdir Tuhan gak bisa ditebak, bisa aja suatu hari Hera dipanggil yang maha kuasa dan lo bakal terpuruk sendirian."

"T-tapi Hera janji gak bakal ninggalin gue.."

"Gak ada yang tau takdir tuhan, jangan terlalu cinta karena kalau dia pergi, lo bakal kehilangan arah."

Terlambat, Kennan sudah terlanjur jatuh cinta teramat dalam pada Hera, tak ada yang bisa membuatnya menurunkan rasa cinta nya pada Hera.

"Gue..udah jatuh banget..gue gak bisa tanpa Hera..oksigen gue seolah ditarik kalau Hera gak ada..selama gue masih di satu langit yang sama dengannya, gue gak masalah, asal dia masih ada, masih hidup, masih bisa senyum."

"Kalau Hera mati?"

Pertanyaan yang sulit, Kennan tak tau harus menjawab apa, kepalanya terlalu pusing diberikan pertanyaan bertubi-tubi.

Namun Kennan menemukan 1 jawaban yang pasti, jawaban kalau Hera mati.

"Gue..bakal nyusul dia."

Yah..dia tak kepikiran untuk menjalin kasih dengan wanita lain, karena sekarang dia hanya mau bersama Hera saja.

🗯Bersambung🗯

Softie Kennan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang