🗯Last Extra Part🗯

7K 410 9
                                    

Di usia mereka yang ke 14 tahun, keluarga Atya dan Ditya pindah ke Indonesia, dan dengan permintaan Ditya pada Aura, keluarga Aura juga ikut pindah.

Sekarang mereka sudah masuk SMA, Ditya bakal masuk Sekolah Internasional bersama Aura sementara Atya memilih masuk SMA biasa.

Selama bersekolah, Ditya tak pernah jauh-jauh dari Aura, terlebih pada dirinya yang kekurangan ini.

Ditya punya kelemahan, suaranya kurang berkembang dan membuatnya  seperti suara perempuan.

Wajah Ditya sangat tampan, tinggi nya 168 Cm dengan rambut hitam pekatnya, dia sering disangka banci karena suaranya itu.

Tapi untungnya Aura selalu menyelesaikan siapapun yang berani mengejek Ditya.

Hubungan mereka sekarang juga buka sekedar sahabat kecil, mereka pacaran sekarang.

Siang ini Aura kecarian Ditya, sudah bel istirahat tapi kekasihnya itu entah kemana.

Gadis berambut panjang dengan aura mahal itu disegani semua orang, ya keturunan pewaris Denloa pula siapa yang mau mengusik.

Aura terkenal sangat cantik walau kasar dan arogan, hanya Ditya yang tahan pada sikap Aura.

"Lo ada ngeliat Ditya?" tanya Aura pada anak kelas 11, tak perduli pada tingkatan orang yang dia tanya.

Kakak kelas yang ditanya menggeleng pelan "Kurang tau Ra, tapi kayanya tadi gue denger ada yang dibully di halaman belakang sekolah, coba lo check takutnya cowok lo tuh."

Aura mengangguk lalu berlari cepat menuju halaman belakang, hanya orang awam yang akan beranu mengusik Ditya, karena seantero sekolah sudah tau kalau Ditya adalah pacar Aura.

Sesampainya Aura di halaman berlakang, dia melihat Ditya duduk dibawah pohon mangga dengan wajah lebam dan sudut bibirnya pecah.

"Ditya!"

Ditya mendongak seketika, dia tersenyum tipis dan melambai pelan pada Aura.

"Sayang kok kesini? Jangan duduk di rumput nanti rok kamu kotor." ujar Ditya dengan suara halusnya, dia tak mau Aura duduk di tempat kotor.

Aura tak perduli, dia segera mengangkat tubuh Ditya ala bridal dan membawanya pergi dari sana.

"Kita mau kemana?" tanya Ditya pelan.

"Pulang."

"Loh? Kan kelas nya belum selesai.."

"Persetan sama kelas! Kamu harus diobati dulu, hari ini gausah sekolah, biar aku beresin dulu siapa yang udah usik kamu."

Ditya pasrah saja, Aura ini keras kepala jadi apapun yang Aura mau harus terlaksana.

Tapi ya sudahlah.

"Kenapa bisa sampai kaya gini?" tanya Aura menekan.

Ditya mengerucutkan bibirnya pelan, dia bersandar dibahu gadis dengan tinggi 167 cm itu.

"Tadi ada cowok, anak baru kelas 10, dia kira aku perempuan dan mau aku jadi pacarnya, terus aku jelasin kalau aku cowok, jadinya dia gak terima dan maksa aku buat buka seragam, karena aku gak mau jadi dia aku tonjok. Terus kami berantem deh."

Aura diam sejenak, dia mengecup sudut bibir Ditya yang terluka lalu berpindah pada pelipis Ditya.

"Kerja bagus sayang, kamu hebat, setelah ini biar jadi urusanku."

Anggukan Ditya berikan, dia merangkul leher Aura lalu memejamkan matanya, mau tidur aja dia tuh.

Dan Aura sendiri, sudah pasti akan membalas perbuatan laki-laki itu.

Enak saja dia mau ngelecehin Ditya, lihat apa yang bisa Aura lakukan pada keluarga laki-laki itu.

Menghancurkan semua garis keturunan orang yang berani mengusik kepunyaan Denloa.

Berarti siap terima pada resiko yang akan didapat.

Aura tak segan menghukum siapapun itu.

Karena apapun milik Aura, harus aman dan senantiasa terlindungi.

🗯Selesai🗯

Softie Kennan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang