Hai apa kabar?
Masih sepi ya lapak ini, kalo aku minta tolong buat share cerita ini ke teman kalian atau ke sosmed kalian boleh?
Biar cerita Cikko semakin rame, tolong ya🤗🙏
Oke, jangan lupa vote ya!
happy readingg......
******
Bukan tidak peka, hanya saja tidak punya rasa.
🦎🦎🦎
Entah apa yang membuat Cikko mengatakan hal tersebut pada Ansley dan komplotannya itu, dibanding mengatakan hal yang sebenarnya mengapa Cikko harus mengiyakan kebohongan tanpa fakta itu, Cikko sendiri juga tidak mengerti, ia hanya senang saja melihat wajah kesal gadis bule itu padanya.
"Lepasin gue!" Riela menyentak keras tangannya yang dipegang Cikko begitu sampai di parkiran. "Kenapa lu bilang gitu tadi?!"
Berbeda dengan gadis itu yang tampak marah, Cikko malah tersenyum tak merasa salah. "Emangnya gak boleh?" tuturnya polos.
Riela menggeram, memejamkan mata menahan rasa ingin menonjok lelaki itu. "Lo–!"
"Arghh!" Gadis itu mengacak kasar rambutnya. "Kalo lo bilang gitu itu sama aja lo bawa gue ke masalah lo!"
"Mereka jadi bakal ngira kalo gosip itu bener!"
Riela geleng kepala, menatap tajam Cikko yang berdiri di depannya dengan wajah santai. Ia menghela napas kasar, mengusap wajahnya untuk kesekian kali. "Pokoknya gue gak mau sampe orang-orang ngomongin gue!"
"Apalagi harus digosipin sama lo!" sarkas Riela, tidak sudi saja rasanya, baru tiga minggu ia sekolah di Airlangga, masa harus terkena gosip murahan bersama lelaki kadal ini pula.
"Orang mah kalo ditolongin itu bilangnya makasih bukan marah-marah. " Cikko cemberut.
Bukannya menanggapi ucapannya yang tadi, lelaki itu malah membuat Riela semakin dilanda kesal, terlihat dari wajahnya yang memerah. "Gue gak minta buat lo tolongin ya bangsul!"
"Heh! bule kok ngomongnya kasar. " Cikko melotot.
Riela tidak peduli, berdecih lalu menatap tajam lelaki itu. "Awas aja lo kalo sampe mantan-mantan lo nyerang gue gara-gara ucapan omong kosong lo!"
Cikko menghela napas, melipat tangannya di dada membuntuti Riela yang menghampiri motornya. "Tenang aja, selama ada gue lo aman!"
"Si paling pahlawan. " Riela meliriknya sinis dengan muka julid sebelum memakai helm.
Cikko yang melihatnya terkekeh, merasa gemas dengan wajah sinis gadis itu.
"Stres lo?" ketus Riela, dirinya geleng kepala melihat Cikko yang masih tertawa menatapnya. Memilih menaiki motornya dan menghidupkan, tidak penting mengurusi orang di sampingnya yang rada-rada itu.
"Eh gue ik–"
brmm!
Motor matic itu di gas secara perlahan begitu Cikko mengangkat kakinya untuk naik.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY MILLENNIAL
Teen Fictionsequel cerita BEYCA karya @Sheva_na JANGAN LUPA DI FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU! •••• Namanya Cikko, dia lelaki dengan segala keabsurd-annya yang mampu membuat orang lain mengusap dada karena tingkahnya. Titel playboy tentu tidak lepas dari nam...