happy reading..please to vote and komen before reading🙏
*******
"Mau kemana lu, Cik?"
Malam ini Cikko dengan keempat komplotannya tengah nongkrong di warung mang Ade, hal seperti ini sering mereka lakukan bukan hanya di malam minggu saja.
Biasanya mereka akan nongkrong disini sampai malam. Selain mereka banyak juga anak tongkrongan lain, atau abang-abang yang ngekost di seberang jalan sini juga sering ikut nongkrong, makanya warung mang Ade ini selalu ramai.
Tapi malam ini sepertinya Cikko bakalan pulang lebih awal dari teman-temannya, lihat saja orangnya kini sudah berdiri dengan mata fokus pada ponselnya.
"Ketemu cewek,"
"Yaelahh hantem cewek Cik!" Bang Hakim–salah satu anak kost yang kenal dengan mereka menyahut sambil terkekeh melempar kertas bekas bungkus gorengan pada Cikko.
"Tanpa cewek hampa hidup ini bang." kekeh Cikko menaikturunkan alisnya.
Semuanya mendengus serempak mendengar alasan lelaki itu.
"Si Anjing, bisa aja playboy ini alesannya!" bang Hakim bahkan sampai tergelak mendengarnya.
"Dah ah, gue cabut dulu ya!"
"Ye sono!"
"Semoga ceweknya cepet sadar!"
"Yeh si anjir!" Cikko tertawa sebentar sebelum pergi membawa motornya.
Tadi siang Cikko tidak jadi bertemu gadis yang kenalan waktu itu dengannya di tanton, dikarenakan gadis itu ada urusan jadi pertemuan mereka diundur malam hari ini.
Cikko memarkirkan motornya di parkiran cafe yang menjadi tempat janjian mereka bertemu.
Ia langsung saja masuk ke dalam, katanya gadis itu sudah sampai duluan.
"Baju merah, rambut sepinggang. " Cikko bergumam kecil dengan matanya yang berputar menatap sekitar mencari sosok gadis dengan ciri-ciri tersebut.
"Hai!"
"Cikko kan?"
Cikko menoleh ke belakang, mendapati seorang gadis yang berdiri di depan meja tak jauh darinya.
Mengingat ciri-ciri yang gadis itu katakan di ponsel membuat Cikko berjalan menghampirinya.
"Lo Cikko kan?" ulang gadis itu untuk pertanyaan yang belum sempat Cikko jawab.
"Iya, gue Cikko. " Cowok itu mengangguk, dan bergerak menarik kursi untuk duduk setelah gadis itu duduk. "Lo, Anes?"
Cewek itu tersenyum, "Iya, gue Anes. "
anjir gila! cakepp lumayan.
"Gue harus panggil kakak apa tante nih?" goda Cikko, mengingat umurnya memang lebih muda dari wanita itu.
Wanita itu tertawa pelan. "Panggil nama aja lah, gue masih cocok kok kalo jadi anak sekolahan, " jawabnya terkekeh.
Cikko berdehem, ikut tersenyum. "Lo udah pesen makanan?"
Adanya beberapa makanan di atas meja menjadi dasar dari pertanyaan Cikko.
"Iya, gue tadi emang lagi laper, jadi pesen duluan, "
"Gue juga pesenin coffe buat lo, semoga suka sih. " tambah Anes seraya mendorong cup coffe pada Cikko.
"Gue suka apa aja sih. " Cikko menerimanya dengan senang hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY MILLENNIAL
Teen Fictionsequel cerita BEYCA karya @Sheva_na JANGAN LUPA DI FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU! •••• Namanya Cikko, dia lelaki dengan segala keabsurd-annya yang mampu membuat orang lain mengusap dada karena tingkahnya. Titel playboy tentu tidak lepas dari nam...