happy reading...
******
jatuh cinta itu kaya naik kora-kora, naik turun tidak terkira.
🦎🦎🦎
Ada yang bilang, sesuatu yang tidak sengaja terjadi itu sebenarnya tidak ada. Sejatinya pasti semuanya sudah diatur oleh tuhan, si penulis takdir yang tidak pernah bisa tertebak bagaimana alurnya.
Entahlah, Riela pusing kalau bicara soal takdir, yang jelas dari ketidaksengajaan ini membuatnya kesal saat dimana ia melihat keberadaan Cikko.
Bertemu dengan Cikko sama sekali tidak pernah terpikirkan di benaknya, di posisi yang ramai seperti ini, seharusnya kecil kemungkinan bisa bertemu, anehnya juga kenapa harus bertemu Cikko seolah lingkungan Riela hanya berputar pada cowok itu, menyebalkan sekali mengingat kejadian malam tadi.
Saat setelah dirinya tak sengaja bertemu tatap dengan Cikko, mereka juga disatukan sebagai pengunjung yang menaiki wahana kora-kora, barengan pula naiknya, padahal setau Riela, Cikko sudah duluan mengantri saat dirinya membeli tiket.
"Eh mbul, malam mingguan sama siapa bul?"
Riela melengos malas, memilih mengabaikan keberadaan cowok itu dan fokus mengantri, pegangan tangannya pada Reo ia kuatkan takut-takut jika anak lelaki itu menoleh dan menyimpulkan yang tidak-tidak tentang lelaki itu, bisa jadi bahan gosip Bunda dirinya nanti.
"Bang Cikko kok mundur lagi sih, kan tadi bentar lagi naik!" mendengar protesan anak kecil dari belakang pada lelaki itu membuat Riela mengerti sekarang, cowok itu pasti yang memutar akal membuat agar mereka satu kloter menaiki kora-kora.
Lihatlah senyumnya yang menyebalkan itu begitu dirinya naik dan melompat duduk di tempat samping Riela, tidak sempat Riela mencegahnya cowok itu sudah duduk begitu saja.
"Reo, kakak boleh duduk di pinggir gak?"
"Gak mau ah kak, udah nyaman ini bisa pegangan,"
"Tapi kamu nanti takut lho kalau liat ke bawah. " Riela masih coba untuk bernego agar adiknya mau menukar tempat duduk.
"Gapapa seru kok. " Tapi sayang sepertinya Riela harus merelakan ketenangannya dengan keberadaan Cikko.
"Udah kali gak papa di tengah aja. " Cowok itu menyaut membuat Riela berdecih sinis.
Mungkin kali ini boleh saja dirinya duduk di antara Cikko dan Reo.
Cikko tersenyum menoleh ke belakang pada Haga yang duduk bersama Geozan, Cinday, Fa'i dan juga Alfi, sedangkan si Ucup dan gengnya berada di paling ujung.
"Haga mau pindah gak?" tawarnya melihat duduk Fa'i dan Alfi yang berdempetan.
"Gak mau ah!" tolak anak itu langsung membuat Cikko mendengus saat si bungsu itu malah mengobrol bersama Cinday, sudah terlihat kan alasan kenapa bocah itu menolak.
"Fai! sini sama bang Cikko!" Fa'i yang takut duduk di pinggir dengan segera berdiri melangkah ke arah Cikko.
"Gak papa kan dia ikut sini?" tanya Cikko saat Riela menoleh padanya.
Gadis itu mengangguk malas, setidaknya dengan keberadaan Fa'i membantunya agar tidak terlalu dekat dengan cowok kadal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY MILLENNIAL
Teen Fictionsequel cerita BEYCA karya @Sheva_na JANGAN LUPA DI FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU! •••• Namanya Cikko, dia lelaki dengan segala keabsurd-annya yang mampu membuat orang lain mengusap dada karena tingkahnya. Titel playboy tentu tidak lepas dari nam...