happy reading.....
******
Selama ini belum ada yang tau soal penyakit yang diderita Gia, hanya Cikko dan keluarga gadis itu. Teman-temannya, bahkan Raisel yang menjadi sahabat Gia sendiri pun tidak pernah Cikko beritahu sesuai dengan janjinya pada gadis itu sendiri.
Tapi kenapa malam ini, Cikko mengingkari janjinya sendiri. Dengan begitu mudahnya dia bercerita pada Riela tentang segala hal yang di sampaikan dokter Firman hingga mampu mengganggu pikirannya.
"Gue takut Ri, gue tak–"
"Gue paham." Riela memotong ucapan Cikko, lelaki itu tampak beremosi membuat Riela mengusap pundaknya, berupaya untuk menenangkan.
"Sekarang gak usah dipikirin, tugas Lo cuma ada di samping dia. Dan mastiin kalo dia baik-baik aja."
Riela benar, Cikko harus lebih perhatian lagi pada Gia. Kedepannya ia yang akan memastikan sendiri kalau gadis itu tidak akan telat lagi untuk kemoterapi, pokoknya Cikko sendiri yang akan menemaninya meski Gia tidak meminta untuk ditemani.
Dokter Firman bilang, penyakit Gia sekarang sudah hampir masuk ke tahap stadium 2 karena melewatkan kemoterapi, kalau telat lagi penyakitnya akan semakin menyebar dan semakin kecil kemungkinan gadis itu bisa sembuh seperti semula.
Padahal Cikko pikir, Gia mengikuti instruksi dokter dengan patuh selama ini. Cewek itu juga tidak pernah lagi memintanya untuk mengantar Gia ke rumah sakit.
"Mungkin Lo terlalu sibuk, jadi dia gak mau ganggu Lo?"
Benar, akhir-akhir ini Cikko terlalu sibuk dengan dunianya sendiri. Dengan gebetan-gebetannya, Cikko menyugar rambutnya ke belakang.
"Gue sahabat yang buruk," gumamnya lirih.
"Dari pada nyalahin diri sendiri, lebih baik sekarang lo temenin sahabat lo,"
"Kasih dia support, itu yang paling dibutuhin."
Cikko mengangguk mantap, menoleh pada gadis di sampingnya sambil tersenyum lebar.
"Ngapain lo natap gue kek gitu?" Riela mengernyit heran.
"Makasih ya Ri, udah mau direpotin sama gue, makasih juga udah nemenin gue di sini." Cikko tersenyum tulus.
Riela mengalihkan pandangannya. Berdehem kecil, "Santai aja, gue gak keberatan."
Cikko tampak mengulum senyum, "Kalo aja lo belum ada cowok, mungkin hati gue udah tersentuh sama kata-kata bijak lo tadi."
Riela mendengus keras, dengan wajahnya yang berubah kesal. "Basi!" ketusnya.
"Nyesel gue nemenin lo!" lanjutnya lalu berdiri meninggalkan Cikko yang tertawa terbahak.
"Bule-bule." Cikko menggeleng pelan dengan bibir yang terkulum, ia ikut bangkit dan menyusul Riela.
🦎🦎🦎
my cikko🐼
sorry Ber, baru buka hp
maaf gak ngabarin kalo gak jadi jalan, tadi urgent bgt
Gia masuk rmh sakit.
maaf ya syg🥺
nnti minggu deh, gue janji kita full time itung-itung ngagantiin hari ini yg gak jadi.Berilia
gak perlu janji kalo nanti ingkar lagi
percuma.my cikko🐼
sayang, maaf••••
Gadis cantik itu mendengus kesal lalu melempar ponselnya ke atas kasur saat cowok itu menelponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY MILLENNIAL
Teen Fictionsequel cerita BEYCA karya @Sheva_na JANGAN LUPA DI FOLLOW AKUN INI TERLEBIH DAHULU! •••• Namanya Cikko, dia lelaki dengan segala keabsurd-annya yang mampu membuat orang lain mengusap dada karena tingkahnya. Titel playboy tentu tidak lepas dari nam...