PART 15 : PASAR MALAM

15 5 0
                                    


udah siap belum baca part ini?

happy reading gurls!

********

Jadi jomblo itu tidak seburuk yng dipikir, kamu bisa tenang tanpa harus memikirkan perasaan pasangan.

-orang baru jomblo -

🦎🦎🦎   

   Sesuai yang telah Aderald janjikan pada anak bungsunya itu, malam minggu ini dirinya akan membawa Haga bersama anak tetangganya ke pasar malam di lapang baru yang katanya baru saja dibuka.

"Boleh kan Papi?"

Aderald menghela napas melihat wajah si bungsu yang tengah memelas di pangkuannya, seharusnya sekarang mereka sudah berangkat selepas solat isya ini, namun Haga masih merengek meminta untuk berangkat bersama kedua abangnya ketimbang dengan dirinya dan Beyca.

Sebenarnya Aderald tidak masalah, untung juga untuk dirinya agar bisa berduaan bersama Beyca. Tapi tetap aja perasaan khawatir tidak hilang di hatinya, apalagi mengingat tabiat si anak sulungnya itu, ia takut kalau Cikko akan asik sendiri dan menelantarkan adiknya.

"Aga mau pergi sama A Ikko sama A Njan. "

Aderald menghela napas kembali, matanya tak sengaja melihat anak sulung nya yang kebetulan baru saja turun dari tangga disusul si kembar.

"Tanya merekanya mau nggak, " ujarnya kemudian yang membuat Haga tersenyum lebar.

"Aa Ikko!" serunya lalu turun dari pangkuan sang Ayah menghampiri Cikko.

Cikko menaikkan sebelah alisnya, dan berjalan ke ruang keluarga menghampiri Mami yang tengah menonton televisi.

"Ihhh A Ikko!" rengek Haga merasa diabaikan, bocah itu berlari dan melompat naik ke atas pangkuan Cikko yang baru saja duduk.

"Anjir!" umpatnya pelan. "Apa sih bocil?!" lanjutnya sinis.

Haga nyengir, "Bang Cikko sama bang Njan mau ikut aku nggak?"

"Nggak," jawab Ozan cepat membuat bocah itu cemberut.

Cikko terkekeh, mengusap rambut Haga kebelakang. "Kemana?"

Ia tau permintaan Haga ini, mengusilinya sebentar sepertinya tidak masalah.

"Dia minta kalian buat anterin ke pasar malem, bareng si Fa'i sama Alfi juga. " Aderald menimbrung dan duduk di samping Beyca.

"Mau ke pasar malem?" tanya wanita itu yang diangguki Aderald.

"Ih kayaknya seru," timpal Sanu.

"Kak Sanu juga boleh ikut kok!"

Sanu melipat bibirnya, tersenyum tipis. "Pengen sih, tapi aku mager ah," ujarnya. "Mending nonton drakor,"

"Drakor mulu kamu mah, mending ikut sama mereka sana!" titah Aderald.

"Males ah Pi, dingin lagian keluar malem tuh. "

Aderald menghela napas tak lagi memaksa anak perempuannya itu. "Udah sana kalian ikut Haga, dari pada gabut juga kan di rumah?"

"Sekalian malam mingguan sana!" titahnya ketika sudah jengah melihat si bungsu yang terus merengek pada kedua abangnya itu.

Tentu saja rengekan si bungsu membuat ketiga lelaki berbeda umur itu akhirnya bersiap juga ke pasar malam, permintaan Haga yang juga didukung oleh sang Papi tentunya tidak bisa ditolak oleh Cikko maupun Geozan.

PLAYBOY MILLENNIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang