PART 11 : MANTAN-MANTAN CIKKO

18 2 0
                                    


Jangan lupa vote dan koment nya ya, jangan jadi readers gelap, hargai karya seseorang!

*****

      Seumur-umur Riela tidak pernah dibicarakan oleh teman-teman sekolah seperti ini bahkan terang-terangan di sinisi oleh orang-orang hanya karena gosip dirinya dengan cowok kadal itu.

Selama di New York Riela hanya sebatas dibicarakan karena dikenal mempunyai pacar tampan yang memang sangat berbakat di sekolah mereka dulu, tentu itu menjadi kebanggaan untuk Riela karena bukan sebatas gosip tapi itu memang faktanya jika Joshua Brackly adalah miliknya.

Dan untuk sekarang konsepnya jelas berbeda, jika di New York Riela dibicarakan karena dikagumi sekarang di Airlangga dirinya diperbincangkan karena dibenci.

Entah siapa yang telah menyebarkan gosip murahan ini, ingatkan Riela untuk menghajarnya jika saja bertemu dengan si pemilik akun lamtur Airlangga.

"Jadi semua itu gak beneran?"

"Enggak lah!" sewot Riela, istirahat kali ini sesuai dengan rencana Agnes tadi pagi yang ingin meminta Riela menjelaskan segalanya.

"Kali aja beneran kan, padahal Shela udah seneng. " Shela spontan menyengir begitu Riela melempar tatapan tajam padanya.

Riela kembali fokus dengan makanannya mencoba untuk tidak mempedulikan tatapan tak suka dari para gadis yang lebih dominan walaupun sebenarnya ia risih.

Ini jadi pengalaman pertamanya di musuhi satu sekolah seperti ini, memang ya netizen Indonesia kalo bicara kadang suka lupa kerasukan cabe setan, membuat apa yang mereka bicarakan tentang dirinya kini semakin panas saja.

Bahkan satu dari mereka ada yang terang-terangan menyindir nya.

"Padahal baru aja jadi anak baru, udah so-soan ngegebet Cikko,"

"Tau aja yang ganteng cih, mandang fisik banget. "

Riela mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat kembali menarik napas mencoba untuk sabar, ia sebenarnya terlalu malas untuk menyumpal mulut-mulut mereka satu-persatu.

"Padahal gue ngiranya cewek alim, eh ternyata gatel. "

brak!

"Berisik banget mulut lo ya anjing!"

Riela menghela napas, bukan dirinya yang marah melainkan Agnes yang sudah terlalu muak mendengar ocehan menyebalkan dari mulut Ansley dan kawan-kawan nya itu, ralat mungkin lebih pantas disebut babu Agnes rasa.

"Kalo berani ngomong depan orangnya langsung bukan sindir-sindiran kaya gini. " Agnes mendengus. "Kaya bocah tau gak?!"

"Heh lo!" Ansley turut berdiri dari duduknya. "Gue gak ada urusan sama lo ya!"

Tepukan tangan dari salah satu siswa yang ada di kantin menambah suasana tegang menjadi semakin mencengangkan suasana kantin siang hari ini. "Ayo-ayo lanjutin!"

"Gue suka keributan!"

"Gue dukung lo penuh jamet!"

Riela mendelik mendengar pekikan dari Denis dan ketiga temannya.

"Gue emang gak ada urusan sama lo, tapi bacotan lo bertiga itu yang bikin semua orang terganggu termasuk gue." Agnes mengabaikan ucapan Denis bersama temannya tadi, tatapannya tetap lurus mengarah pada Ansley.

PLAYBOY MILLENNIALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang